Seorang pemuda yang
menjadi tulang punggung keluarga, dia lah Abdullah Khairul Azzam, seorang pemuda tampan dari sebuah desa di Jawa
Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi
pekertinya. Bukan itu saja, Azzam juga seorang yang cerdas dan taat terhadap
tuntunan agama. Atas usahanya yang
gigih, dia berhasil memperoleh beasiswa untuk belajar di Universitas Al Azhar
Mesir setelah dia tamat Aliyah di desanya.
Azzam mulai
menjalani hidupnya di Negara Mesir. Baru setahun tinggal di Kairo Azzam telah
menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan
Sempurna). Tetapi dibalik berita bahagia itu Azzam mendapat berita buruk,
ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam menjadi tulang punggung
keluarga. Dan mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya,
mengingat adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus
menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk
belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan
di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak,
Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Telah
sembilan tahun lamanya Azzam menempuh pendidikan, dia belum juga lulus. Itu
dikarenakan Azzam terlalu sibuk untuk membuat tempe dan bakso.
Karena Azzam sering
mendapat job di KBRI, kemudian dia bertemu dengan Puteri Duta Besar. Gadis itu
bernama Eliana Pramesti Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang
melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga
terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta
main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan
Sinetron di Jakarta.
Posting Komentar