Novel Sahadat Cinta ini
dikarang oleh Taufiqurrahman al-Azizy. Syahadat cinta merupakan bagian
pertama dari trilogi “Makrifat Cinta”. Wah semuanya tentang cinta nih.. Emang
bener semuanya tentang cinta, entah cinta terhadap Allah, cinta terhadap sesama
manusia, ataupun makhluk lainnya. Trus gimana ceritanya, bagus nggak?
Jadi gini, novel ini
menggunakan sudut pandang pertama, jadi bagiku sendiri, itu udah nilai plus,
coz bacanya lebih nyaman, seakan-akan tokoh utamanya aku sendiri. Tokoh utama
dalam novel ini yaitu Iqbal Maulana. Ia merupakan anak konglomerat –duit
bokapnya pasti banyak-. Karena merasa telah memiliki semuanya maka iapun bisa
bertingkah dengan semaunya sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Setiap malam
ia pun selalu ke diskotik, dimana ada penari striptis, ia pun berada disana.
Ibaratnya, semua kenakalan remaja sekarang ada padanya. Tapi cuma satu yang ia
nggak pernah lakukan, yaitu pacaran, apalagi ciuman.. wihh…
Oh ya, ia begitu kasar terhadap
semua orang. Hanya satu yang membuat hatinya luluh yakni ibunya sendiri. Bahkan
saat ibunya menyuruhnya untuk merawat tanaman anggreknya, ia pun menurutinya
–wah jagoan ternyata merawat bunga-. Kemudian ada kejadian yang membuat
hidupnya berubah.
Saat itu ia mengetahui bahwa
anggreknya layu, ia pun segera mencari pelaku yang telah membuat layu anggerk
tersebut. Semua tukang kebun, dan pembantunya pun dimarahi. Ia pun putus asa.
Ia marah dan pergi meninggalkan rumah.
Ia pun pulang dalam keadaan
mabuk. Ibunya pun mendekatinya namun iqbal mendorongnya sehingga ibunya jatuh
dari tangga. Ia pun tidak sadar dan tertidur di kamarnya. Paginya ia mengetahui
bahwa ibunya sakit.. wah iqbal panik. Ia pun merasa sangat menyesal.. ia pun
sadar akan kesalahannya. Ia pun teringat bahwa anggreknya layu karena memang
seharusnya sudah layu. Ya, semua makhluk pasti akan mengalami kematian.. saat
itulah ia berniat akan bertobat.
Itulah mukadimah dari nover
ini… ceritanya masih sangat panjang… novel ini memiliki tebal 520 halaman… lalu
kelanjutannya gmana? Sabar, tapi aku Cuma critain yang bagiku berkesan banget
oke…
Diapun ingin tobat, ibunya
menyarankan agar dirinya menjadi santri di pesantren blablabla –aku lupa
namanya- di daerah Solo.. nah slama dua bulan disana dia Cuma jadi pengangkut
air,, nggak sekalipun ia diajarkan ngaji. Waduh gmana nih, ngaji, solat, wudhu
blom bisa, kapan diajarinnya?. Dia pun berbicara dengan kyai sepuh, tapi ia
malah disuruh ngambil air lagi selama dua bulan kedepan.. dia pun mengikutinya.
Di dekat telaga –tempat biasa ia duduk sambil menikmati keindahan alam- ia
uring uringan sendiri.
Dan tiba-tiba ada gadis yang
memanggilnya. Ia pun kaget setengah mati. Mereka pun bertengkar sengit. Gadis
itu pun ia maki-maki habis-habisan. Dan akhirnya gadis itu menangis dan lari
dari hadapannya. Ia pun merasa menang. Huh Iqbal dilawan…
Dan ternyata apa?? Gadis itu
adalah putri kyai Subada –pemilik pesantren-. Ia pun kalang kabut. Akhirnya ia
pun pergi meninggalkan pesantren dan meninggalkan surat untuk gadis itu. Ia
merasa kini jadi pengecut sejati…
Ia pun tidak tahu harus pergi
kemana. Selama perjalanan ia banyak berkenalan dengan orang. Seperti Khaura
gadis SMA dan Pricillia gadis kristen. Ia pun berkenalan dan menolong seorang
pengemis (ibu jamillah). Nah disinalah ia mulai banyak belajar agama. Ia pun
belajar baca alguran dengan Irsyad (anak ibu jamilah). Padahal Irsyad masih
SMA, tapi ia tidak malu. Oh ya ia pun memborong buku agama di toko buku. Setiap
hari ia beli 10 judul buku dan ia baca semuanya. Ia pun banyak berdiskusi
dengan Pricillia tentang agama masing-masing, walaupun sebenarnya iqbal masih
sangat sedikit tahu tentang Islam.
Ia pun memutuskan untuk tinggal
bersama Irsyad di rumah reyotnya, padahal sebelumnya ia telah mencari hotel
mewah. Wah keren… Oh ya, tiba-tiba ia di tuduh sebagai pelaku teroris,, ia pun
ditangkap. Namun ia pun dibebaskan dengan jaminan dari ibu jamilah dan
Pricillia. Oh ya, ia pun terkenal karena semua surat kabar membritakannya.
Ia pun ditambah senang karena
setelah ia kembali ke rumah ibi jamilah, pricillia bersyahadat dan masuk
Islam.
Setelah kurang lebih 14 hari
meninggalkan pesantren ia pun memutuskan untuk kembali dan meminta maaf kepada
aisyah (gadis yang ia maki-maki) karena memang ia telah berjanji akan kembali.
Kemudian ia pun meminta maaf
kepadanya.. wah masalah dengan aisyah beres, tapi bagaimana dengan kyai subadar
ayahnya, atau kyai sepuh? Ternyata mereka mencari iqbal untuk memastikan bahwa
yang diberitakan di media masa adalah santrinya…
Setelah mereka pulang, akhirnya
Iqbal pun meminta maaf kepada mereka. Oh ya sekembali nya iqbal ke pesantren,
kini ia telah bisa berwudhu, sholat, dan baca qur’an. Ia pun kini tidak merasa
rendah diri.Dan akhirnya dia pun jatuh hati kepada Zaenal, santriwati di pesantren
itu….
Posting Komentar