Laporkan Jika Ada Link Mati!

Animorphs (Buku 14)

“Cassie, kau tahu aku sayang padamu. Kau tahu kau sobatku yang paling akrab di seluruh muka Bumi. Tapi jins-mu ini sudah ke- pendekan banget, kau bisa menyeberangi Mississippi tanpa membuat jins-mu itu basah. Kapan sih kaubeli? Waktu umurmu empat tahun?”

Aku menunduk, melongok jins-ku. Memang sih panjangnya cuma sampai kira-kira tiga senti di atas sepatu botku. Aku nyengir pada Rachel. Ia gampang sekali stres untuk soal-soal kecil macam begini. Sekarang saja wajahnya kelihatan kesakitan. Seolah adanya jins yang begini pendek ini membuatnya menderita. “Menurutmu ini kependekan?”

“Tidak kalau ada banjir,” kata Rachel. “Kalau ada banjir, jins itu cocok untuk dipakai. Ikutlah aku. Aku akan ke... tempat itu. Sedang ada obral. Aku ingin kau ikut aku.”

Kusipitkan  mataku.  Aku  tahu  apa  yang  dimaksudkannya dengan tempat itu. “Aku tak mau pergi ke mall denganmu,” kataku.

“Siapa yang mau ke mall?” terdengar suara ayahku. Ia baru saja masuk dari pintu samping gudang.

“Rachel,” jawabku.

“Tolong suruh dia ikut denganku,” Rachel memohon pada ayahku.

Ayahku tertawa. “Wah, sori, Rachel. Aku butuh Cassie. Crazy Hellen baru saja telepon. Ada kuda sakit berkeliaran di tepi Dry Lands.”

Rachel memandang celana jins ayahku. Panjangnya cuma sampai sekitar lima belas senti di atas sepatunya. Jadi, kaus kakinya yang tidak match kelihatan. “Heran, menurun dari siapa ya kebiasaan Cassie pakai jins kependekan?” kata Rachel menyindir.

Aku mengangkat bahu tak acuh. “Brengsek. Aku jadi tidak bisa ikut kau shopping selama tiga jam, sementara kau memborong apa saja, dan cowok-cowok ngiler melihatmu. Oh, sayang sekali. Oh, hidup memang kejam.”

Rachel mengeriutkan muka meledekku, kemudian tertawa. “Hei, kuda sakit jauh lebih penting daripada membeli jins yang panjangnya pas.”

Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger