Laporkan Jika Ada Link Mati!

Hijau-Hijau Di Desa

Saya ingat ketika masih sekolah SD sering sekali meminjam buku bacaan dari perpustakaan sekolah. Dan terkadang saya rindu dengan masa-masa itu, lantas mencari-cari web atau blog yang memiliki scan buku-buku novel SD. Tapi nihil, sebab kebanyakan web atau blog hanya menampilkan buku-buku yang copy paste dari situs-situs lainnya.

Tanpa sengaja, saya mendapatkan scan novel SD dari sebuah situs. Yang kalaun saya perhatikan, hasil scan tersebut dari buku yang sudah sangat buruk keadaannya. Cover hilang, dan halamannya sudah agak kecoklatan mungkin jamuran atau terkena air hujan. Entahlah... yang jelas saya begitu senang mendapatkannya, kemudian saya convert hasil scan buku tersebut ke dalam format Digibook agar lebih nyaman dibacanya, sekaligus saya baca dan mengenang masa-masa saya sewaktu masih sekolah di SD.

Yang merasa rindu dengan buku-buku Novel khas SD tahun 80-90an, boleh download gratis. Sinopsisnya sebagai berikut :

Dari suatu tempat yang tinggi nampak jelas kegiatan para pencuri kayu. Mereka sudah bersiap-siap untuk beristirahat, tidak ada lagi yang menebang atau menggergaji. Pandangku kulayangkan, mencari kalau-kalau Daman ada di situ. Tiba-tiba mataku melihat sebatang pohon jati kecil. Pohon itu agaknya tidak tumbuh dengan baik. Di bawahnya nampak seperti orang diikat, ia bergerak-gerak berusaha melepaskan diri, tetapi talinya sangat kuat. Setelah jelas benar aku pun berkata, “Pak Lurah mungkin itu Daman. Ia terikat pada pohon jati kecil itu. Saya ingin melepaskannya.”

"Tunggu sebentar Nak,” Pak Lurah mencegah niatku. Kita semua harus bergerak serempak. Sebentar lagi aku akan memberi komando. Kalau jaring sudah siap terpasang kita akan berhasil. Kalau tidak mereka akan lepas."

Selang beberapa saat Pak Lurah menggunakan alat pengeras suaranya. "Saudara-saudara, kami telah mengepung kalian Harap kalian menyerahkan diri. Jangan mencoba melawan kami Perlawanan saudara akan sia-sia. Kemungkinan akan menyebabkan kematian saudara sendiri,” kata Pak Lurah memperingatkan kepada para puncuri.

Mendengar itu para pencuri terkejut. Mereka siap mengadakan perlawanan. Golok, kapak dan alat lain mereka pegang masing-masing. Melihat keadaan itu Pak Lurah mengulangi peringatannya.

"Saudara-saudara harap menyerahkan diri Jangan coba melawan kami. Kami sudah siap dengan senjata, bila kalian mengadakan perlawanan."

Para pencuri berusaha untuk lari. Tetapi keadaan mereka sudah betul-betul terkurung. Anggota-anggota kelompok bermunculan dari semak-semak. Mereka siap dengan senjata masing-masing. Melihat itu pencuri menjadi panik. Sekeliling mereka sudah dipagar ketat. Anggota Hansip siap dengan bedil di tangan.

Pak Lurah memberi peringatan lagi. “Saudara-saudara harap tenang. Kami tidak akan menganiaya Saudara. Kecuali kalau Saudara melawan. Letakkah senjata Saudara. Acungkan kedua tangan Saudara di atas kepala.”

Para pencuri menurut. Senjata-senjata mereka berjatuhan. Melihat keadaan itu aku tak sabar lagi. Aku menarik tangan Sofyan. Kami berlari menuju ke arah Daman yang sedang terikat Air mata Daman membasahi pipinya. Dia menangis kesakitan.
Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger