Laporkan Jika Ada Link Mati!

Goosebumps (62) : Darah Monster IV

LENGAN Evan melambai serabutan. Kakinya meliuk-liuk dan membengkok. Kermit menekan tombol merah lagi. Bunyi berdengung berhenti.

Kermit menatap Evan. "Sori. Kau sebaiknya jangan berdiri di situ."

Evan menarik napas dalam dan menahannya. Ditunggunya sampai rasa kesemutan di kulitnya menghilang.

"Kau tadi seperti sedang menari!" seru Andy. Diangkatnya kedua tangannya tinggi-tinggi dan diliukkannya tubuhnya menirukan Evan.

"Jadi aku harus menganggapnya lucu?" tanya Evan sebal.

"Kau tak apa-apa?" tanya Andy. "Rambutmu berdiri kaku!"

Evan menekan rambut dengan kedua tangannya. Tapi rambutnya langsung berdiri lagi.

Dia mendelik pada Kermit. "Ada penemuan besar lain?"

"Sekarang belum," jawab Kermit. "Kau harus membantuku dulu."

"Membantu apa?" tanya Evan geram.

"Menangkap tikus-tikusku," jawab Kermit. Dia langsung merangkak di rumput. "Cepat! Mereka tikus lab yang mahal. Mom akan membunuhku kalau mereka hilang."

Evan dan Andy sadar mereka tak punya pilihan. Mereka langsung berjongkok, lalu ikut merangkak seperti Kermit.

"Aku tak melihat tikus," bisik Evan pada Andy. "Kurasa Kermit kena batunya."

Didengarnya langkah-langkah berat di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Dogface, anjing gembala besar Kermit, berlari mendekati.

"Jangan, Dogface!" teriak Kermit. "Jangan! Pulang! Sana pulang!"

Sambil menggoyang ekor pendeknya dengan seru, anjing besar itu menubruk Evan, membuatnya jatuh terjengkang.

"Dogface... kau membuat tikusnya ketakutan!" jerit Kermit.

Mengabaikan larangan Kermit, anjing itu berlari berputar-putar dengan penuh semangat mengelilingi halaman, menggonggong dan menggoyang-goyang ekornya.

"Hei... bising amat sih!" terdengar teriakan marah. "Tidak bisakah kalian membuat anjing itu diam?"

Conan meloncati semak pendek yang memisahkan halaman mereka. Baru tiga langkah dia berlari... langsung berhenti.

Evan mendengar bunyi ceklek, lalu DENGUNG keras.

Mata Conan seperti akan meloncat keluar. Tangannya terlempar ke atas. Tubuhnya meliuk dalam tarian gila.

"Oh, wow," gumam Kermit. "Bukankah tadi sudah kumatikan?"
Jarinya geragapan mencari tombol remote controlnya. Bunyi dengung berhenti.

Selama beberapa detik Conan berdiam, menenangkan diri.

Kemudian dia menggerung marah. Dan menerjang Evan.

"Ap... apa yang kaulakukan?" pekik Evan tergagap

Download


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger