Laporkan Jika Ada Link Mati!
Koleksi Buku

Saur Sepuh : Pesanggrahan Keramat (A Novel)

Satria madangkara bersama rajawalinya terbang dan menyisir daratan, ketika brama kumbara berjalan lalu dihadangi oleh para prajurit, dan prabu brama kumbara pun disekap dan ulah semua itu lasmini, brama kumbara pun dibawa ke penjara dan ditahan oleh prajurit dan sekutu nya lasmini.

Lasmini pun menghampiri prabu brama kumbara dan merayu nya, lasmini menawarkan jabatan yang tinggi terhadap prabu brama kumbara dan lasmini mengharapkan membina bahtera dengannya, prabu brama kumbara pun menolaknya. Lasmini merasa kesal dan langsung meninggalkan nya. Lalu prabu brama kumbara pun berhasil meloloskan diri dan menghantarkan sepucuk surat untuk lasmini bahwa prabu brama kumbara akan kembali dengan istri dan adiknya.

Disatu sisi lain Raden kuntala lagi merundingkan untuk menghancurkan madangkara dan membunuh prabu brama kumbara,mantili,kutawa. Raden kuntala sangat yakin dengan kesaktian yang dimiliki muridnya itu bisa menghancurkan madangkara, akan tetapi tumenggung nya tidak setuju karena tindakan itu merupakan hal yang ceroboh.

Orang kuntala menyerang dan menghancurkan pesanggrahan yang sedang dibangun oleh para madangkara, sang prabu brama kumbara histeri dengan amarah yang besar, yang membuat brama kumbara berubah menjadi sosok yang menakutkan. Brama kumbara merasa dilecehkan dengan kejadian tersebut, mantili pun mengingatkan kepada brama kumbara supaya bersikap tenang. Brama kumbara pun kembali seperti semula.

Pada malam hari prajurit kuntala menyerang madangkara, pertarungan pun terjadi sangat menegangkan dan patih kuntawa berhasil membunuh pmimpin kuntala raden pangar dengan keris nya yang tajam. Prajurit kuntala pun kembali ke pesanggrahannya. Lalu prabu brama kumbara mendatangi dan meminta tanggung jawab atas pesanggrahan yang dibakar oleh orang suruhan kuntala tersebut. Brama kumbara pun mendapatkan informasi orang yang telah menghancurkan pesanggrahannya berada di tepi sungai. Prabu pun langsung mendatangi tempat persembunyian perusak pesanggrahan itu dan membunuh sebagian perusak pesanggrahan itu. Mantili pun menghadapi 2 orang pemimpin suruhan orang kuntala mereka mengadu kesaktian satu sama lain. Pada saat mantili terjatuh prabu brama kumbara datang menolong nya, brama kumbarra sangat marah dan membunuh mereka dengan ajian serat jiwa yang dimiliki olehnya.

Lasmini pun menemui prabu brama kumbara dan merayu brama dengan penuh pesona. Lasmini meyakinkan terus menerus kepada brama bahwa dia sangat mencintainya. Mantili dan patih kuntawa mendatangi penginapan yang dijadikan sebagai tempat perundingan kuntala untuk menghancurkan madangkara, akan tetapi mantili dan patih kuntawa tidak mampu menandingi orang-orang kuntala. Prabu brama langsung menghadapi mereka, kesaktian mereka dipertunjukan, mereka menggunakan ajian tampak sanca dan tarung geni, prabu brama pun mengeluarkan ajian serat jiwa nya dan mereka pun menangkis dengan ajian waring sungsang yang mengakibatkan prabu brama terjatuh pingsan.

Prabu pun ditolong oleh rajawali saktinya dan terus berlatin yang pada akhirnya Prabu brama pun berhasil menguasai Ajian pahlupuh dan kembali ke madangkara. ketika dalam perjalanan brama kumbara bertemu dengan orang kuntala yang membuat brama hampir terbunuh brama pun mengeluarkan ajian pahlupuh yang baru dia kuasai yang membuat orang kuntala jatuh tak berdaya. Brama kumbara dan mantili pada akhirnya kembali ke madangkara dengan rajawali sakti itu.
 
Saur Sepuh (Novel)

Sungguhkah Anda Ingin Masuk Surga?

Hidup serba mewah hanya akan menyebabkan kehancuran, karena hati orang yang bergelimang kemewahan telah bersanding dengan dunia. Yang sangat memprihatinkan bahwa kebanyakan umat sekarang ini hidup dalam kemewahan yang mencengangkan, yang tentunya Islam tidak mengajarkan yang demikian.

Sampai-sampai orang fakir pun dalam hal-hal tertentu berlagak seolah ia hidup mewah. Meski realitanya ia hanya mampu memenuhi kebutuhan sekadar untuk makan sehari-harinya. Tetapi, ia memaksakan diri menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli telepon genggam, membeli perabot mewah, peralatan terbaru dan juga parabola Dengan demikian, kerusakan mulai merambah keluarganya, bahkan melegalkan hal itu di rumahnya dengan lapang dada. Ada lagi yang menyisihkan jatah makan anaknya agar ia bisa menikmati indahnya pantai di tempat tertentu untuk beberapa hari. Dan daftar kebutuhan yang lain masih cukup panjang yang sudah ia agendakan. Hanya kepada Allah tempat mengadu.

Adapun untuk berderma di jalan Allah, sangat disayangkan ia begitu kikir Banyak alasan yang ia buat-buat, seperti: sempitnya waktu, harta yang tak memadai, ataupun alasan -alasan yang lain. Namun demi dunia dan syahwatnya, ia merelakan diri untuk memperjuangkannya, mengelolanya dan memikirkannya. Sungguh hal yang sangat memalukan.

Ini merupakan kompetisi meraup kesenangan dunia Sepertinya, bila ia tak mampu mendapatkan kesenangan dunia, ia akan hidup dalam kesengsaraan. Hatinya sunguh akan sangat terusik. Padahal sekali-kali tidak. Demi Allah, melimpahnya kesenangan dunia hanya akan banyak menambali kerugian. Oleh sebab itu, orang yang kaya akan dihinggapi keangkuhan dan kesombongan, di samping hartanya akan menjadi siksa baginya di akhirat. Sedang ia berteriak minta tolong di hari kiamat.

Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku, telah hilang kekuasaan dariku, (Allah berfirman), "Peganglah dia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya." Kemudian masukkanlah dia ke dalam api naara yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini Dan tiada (pula) makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa (Al-Haqqah : 27-37)

Sedang orang fakir memangkas agamanya dengan berlaku dengki dan kikir, lebih-lebih orang yang sebenarnya miskin namun sombong. Dengan demikian, ia termasuk orang yang dikategorikan oleh Rasulullah dalam sabda beliau:

Tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat. Allah tidak membersihkan dosa mereka, tidak pula Dia melihat mereka, dan bagi mereka adzab yang sangat pedih yaitu, Orangtua yang berbuat zina, seorang penguasa yang pendusta dan orang miskin yang sombong.

Pertama, seorang tua renta yang berzina.

Kedua, seorang penguasa yang berdusta terhadap rakyatnya, padahal ia tidak perlu melakukan itu. Jika ia berdusta berarti ia telah melakukan penipuan. Dalam hal ini -sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama- sebenarnya motivasi untuk melakukan hal itu sangatlah lemah, sedangkan perbuatan tersebut tetap dilakukan, maka sangat besar dosanya.

Sungguh, ini merupakan hukuman yang membuat hati seorang muslim gemetar. Allah tidak berbicara kepadanya! Simaklah kisah Ka’b bin Malik kala dikucilkan Rasul Hampir saja membuat jiwanya melayang. Pikirkan jika engkau yang mengalaminya! Sekiranya engkau mendatangi orang yang engkau cintai, kemudian engkau mendapatinya berpaling darimu atau memusuhimu. Apa reaksimu kala itu? Bukankah engkau akan merasakan, bahwa dunia terasa hitam dalam pandanganmu. Engkau akan didera perasaan terhimpit dan bersedih yang membuat hatimu tercabik-cabik. Lantas, bagaimana keadaan engkau bila Allah memusuhimu, tidak berbicara kepadamu, tidak melihatmu, berpaling darimu, dan tidak membersihkanmu dan dosa? Hal yang demikian tentunya lebih dasyat dari pada siksa api Jahannam bagi orang-orang yang yakin, yang memiliki rasa cinta dan bertauhid.

Ketiga, ‘Ail artinya orang yang fakir. Meski fakir ia sombong. Jika orang kaya kemudian ia berbuat sombong dengan hartanya, ini merupakan hal yang biasa (lumrah), sebagaimana Allah berfirman:

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (Al-Alaq : 6-7)

Wahai hamba Allah, jika orang fakir berbuat sombong lalu, apa yang bisa disombongkan?

Saudaraku... Begitulah, bagi orang fakir yang hidupnya bergaya mewah, akan membuat Allah murka. Tidak diragukan lagi bahwa kemewahan dapat merusak putra-putrimu. Dari orang-orang yang sombong akan engkau jumpai perkataan, Aku buat anakku tidak kekurangan apa pun selamanya. Aku akan penuhi semua permintaan dan keinginannya. Ia menyangka telah berbuat baik kepada anaknya. Saya tahu bahwa kasih sayanglah yang mendorong ia melakukan semua itu, bahkan seseorang yang tidak yang tidak mampu merealisasikannya akan selalu galau dengan keinginan anak yang belum terpenuhi ini.

Hal ini sama sekali tidak mendidik anak, Bahkan ia justru menyesatkannya. Ia kehilangan sisi hikmah dari tarbiyah (pendidikan), bahkan ia telah kehilangan tarbiyah ummiyah yang benar untuk putra-putrinya.

Download

Bumi Cinta

Muhammad Ayyas atau yang kerap dipanggil Ayyas ini adalah seorang mahasiswa dari Indonesia yang juga merupakan seorang santri salaf . Ia harus melakukan sebuah penelitian di negeri yang paling menjungjung tinggi seks bebas “free sex” yakni Rusia . Ia harus berjuang mempertahankan keimanan , keyakinan , dan akidahnya .

Saat itu Moskwa sedang dalam keadaan musim dingin .  Salju berterbangan dan melayang turun perlahan tidak menghalangi arus lalu lalang orang -orang di bandara Sheremetyevo . Ia dijemput oleh Devid , sahabat SMP dulu . Mereka sudah hampir sembilan tahun tidak bertemu . Setelah beberapa saat bercengkrama satu sama lain , mereka kemudian bergegas menuju apartemen yang disewakan Devid untuk Ayyas selama melakukan penelitian di Rusia beberapa bulan kedepan .

Tanpa Ayyas duga , ia dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus satu apartemen dengan nonik-nonik Rusia yang berparas sangat cantik . Mereka adalah Yelena dan Linor . Padahal sejak kecil ia tidak biasa dengan hal seperti itu , ia lemah terhadap perempuan cantik . Ia takut imannya akan runtuh jika harus tinggal bersama mereka . Namun menurut Devid , itulah yang terbaik untuk Ayyas . Devid menjelaskan secara detail alasan mengapa Devid memilih apartemen tersebut . Setelah mendengar penjelasan Devid , Ayyas pun mengerti dan mengikuti apa kata Devid .

Sejak saat itulah perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan banyak godaan . Dari mulai cara berpakaian mereka , sikap , sampai perkataan Linor yang sering sekali mengejek agama Islam . Belum lagi asisten professor yang sangat cantik , menawan dan cerdas . Bayangan wajahnya selalu ada dalam pikiran Ayyas , ia bernama Dr. Anastasia Palazzo . Ayyas merasa cobaan ini sangat berat baginya .

Setelah cukup lama Ayyas tinggal satu apartemen bersama dua orang nonik Rusia itu , Ayyas sangat terkejut karena ternyata mereka itu bukanlah orang baik-baik . Suatu hari , Ayyas memergoki Linor sedang melakukan perzinaan di ruang tamu apartemen mereka bersama seorang anggota mafia Rusia . Bahkan mafia itu sendiri terang-terangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka . Namun Ayyas meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya tanpa menghiraukan mereka . Kemudian Ayyas menyalakan laptopnya dan memutar lantunan ayat suci Al Qur’an dengan keras . Karena merasa terganggu , lelaki itu memaki Ayyas sampai timbul perkelahian antara keduanya . Tidak lama setelah itu , ia mengetahui bahwa Yelena adalah seorang pelacur kelas kakap dan merupakan seseorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan ( atheisme ) .

Linor semakin membenci Ayyas , banyak sekali cara yang ia lakukan untuk menhancurkan keimanan seorang Ayyas . Berbagai cara ia lakukan untuk menjebak Ayyas .  Mulai dari berpakaian yang tidak wajar di depan Ayyas , masuk kamar kamar Ayyas secara diam-diam , sampai menjebak Ayyas agar menjadi tersangka peledakan bom di sebuah hotel di Rusia . Namun dari sekian banyaknya cara , tidak ada satupun cara yang berhasil meruntuhkan benteng keimanan Ayyas .

Suatu ketika , Yelena mengalami suatu kejadian yang sangat tidak manusiawi . Ia disiksa dan dibuang begitu saja oleh pelanggannya dari sebuah mobil di jalanan . Saat itu salju turum begitu lebatnya . Badan Yelena terasa hancur dan sama sekali tidak ada yang bisa ia gerakan . Saat itu Yelena sedang berada di ujung kematian . Tak ada seorang pun yang menolongnya . Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan , dan pada siapa ia harus minta tolong . Tanpa ia sadari ia mengingat Tuhan . Dalam hatinya ia memanggil nama Tuhan , ia meminta pertolongan kepada Tuhan dengan meneteskan air mata . Tubuh Yelena semakin tertimbun oleh salju . Tiba-tiba ada seorang ibu yang melihatnya , ibu-ibu itu meminta bantuan kepada orang-orang untuk menolong Yelena namun tak ada seorang pun yang mau membantunya . Tak lama kemudian ada seorang pemuda yang mau membantunya yang tak lain adalah Muhammad Ayyas yang kebetulan lewat disana . Akhirnya Yelena pun dilarikan ke rumah sakit terdekat . Dokter mengatakan jika terlambat sedikit saja , nyawa Yelena tidak akan tertolong . Yelena sangat berterimakasih kepada Ayyas karena berkat Ayyas ia dapat selamat . Namun Ayyas menegaskan pada Yelena bahwa yang menolongnya itu bukan Ayyas, tapi itu adalah keajaiban Tuhan . Sejak itulah Yelena mulai percaya akan adanya Tuhan .

Tak lama kemudian Linor harus dikejutkan dengan sebuah kenyataan tentang siapa dirinya sebenarnya . Ia adalah keturunan Palestina , bukan keturunan Yahudi asli . Ia juga hanya seorang anak angkat . Ia mengetahui semua hal itu dari Madame Ekaterina yang selama ini ia anggap sebagai ibu kandunya sendiri . Linor sangat terpukul mendengar hal itu dan seolah tak percaya . Ibunya meninggal pada saat terjadi pembantaian di Sabra dan Sathila , Palestina. Linor menyesal atas semua perbuatannya selama ini sebagai agen Zionis ia merasa sama saja ia  yang membunuh ibu kandungnya sendiri . Tak hanya itu , ternyata orang tuanya adalah pemeluk agama yang selama ini ia sebut sebagai agama primitif yakni Islam . Setelah kejadian itu Linor pun mulai mendalami dan mengkaji Islam .

Devid yang selama ini hidup bebas , ia merasakan hidupnya semakin kacau tanpa arah dan tujuan . Ia meminta Ayyas untuk menuntunnya kembali ke Jalan yang benar . Devid pun kembali mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislamannya . Ia bercerita kepada Ayyas , ia selama ini sudah terlalu bebas hidup dengan perempuan mana saja . Ia sangat tidak kuat jika tidak hidup bersama perempuan . Ayyas pun memberikan solusi agar Devid segera menikah . Ia sempat akan dinikahkan dengan adik seorang Ustad , namun ia merasa tidak pantas menikah dengan adik seorang Ustad yang begitu menjaga kesuciannya . Devid meminta agar Ayyas mencarikannya calon istri . Ayyas menyarankannya dengan Yelena . Tak menunggu lama , Devid pun melamar Yelena dan ternyata lamarannya pun diterima . Akhirnya Yelena mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam , ksemudian melaksanakan pernikahan dengan Devid .

Setelah banyak mencari informasi tentang Islam dan mendalaminya , Linor pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam . Suatu ketika Linor bermimpi bertemu dengan ibu kandungnya . Dalam mimpinya itu , ibu kandungnya berpesan agar Linor menikah dengan seseorang yang memiliki sifat seperti Nabi Yusuf a.s. . Linor terbangun dari tidurnya . Linor bertanya-tanya mengapa ibunya berpesan seperti itu . Ia pun mencari informasi tentang Nabi Yusuf a.s. Setelah mencari cerita tentang Nabi Yusuf a.s. ia pun lansung teringat kepada sosok Muhammad Ayyas yang memiliki sifat persis seperti Nabi Yusuf a.s. . Ia pun beranggapan bahwa orang yang dimaksud oleh ibunya itu adalah Ayyas . Ia pun mencari Ayyas dengan maksud menanyakan apakah Ayyas mau menjadikannya istri . Linor berangkat menemui Ayyas dengan berpakaian muslimah . Ayyas pun sampai tidak mengenalnya . Setelah ia menerangkan bahwa ia adalah Linor , Ayyas terkejut dan sangat bersyukur karena Linor telah bertaubat . Linor pun menyampaikan maksud kedatangannya , namun Ayyas tidak langsung menjawabnya saat itu .

Ayyas tidak kunjung memberikan jawaban , Linor pun pamit dan berharap Ayyas memberikan kepastian keesokan harinya . Ketika Linor sudah keluar , Ayyas berubah pikiran. Ia menerima dan menyanggupinya untuk menjadi suami Linor . Namun Linor sudah terlalu jauh . Ayyas langsung bergegas ke jendela untuk meneriakkan bahwa ia sanggup , tapi Linor semakin jauh dan tak mungkin mendengar suaranya . Dibelakang Linor terlihat sebuah mobil hitam yang melaju ke arahnya . Ayyas melihat orang yang ada di dalam mobil itu membawa senjata api . Ayyas berteriak memperingatkan Linor . Namun terlambat , Doooorrr… tubuh Linor pun langsung jatuh saat itu juga . Ternyata orang tersebut menembak Linor . Ayyas langsung terkulai lemas tak berdaya melihat Linor yang telah jatuh berlumuran darah . Ia pun mengumpulkan segenap tenaga dan berlari menuju Linor yang sudah terkapar . Ia mengangkat Linor ke pangkuannya dan meminta bantuan untuk membawa Linor ke rumah sakit .

Tak lama kemudian ada seorang ibu yang mengendarai mobil di dekat sana , Ayyas pun meminta tolong kepada ibu tersebut untuk membawanya ke rumah sakit terdekat . Ayyas sangat menyesal mengapa ia tidak langsung menjawab permintaan Linor tadi . Dengan penuh penyesalan , Ayyas pun menangis . Isak tangis yang kalau siapa saja yang melihat dan mendengarnya pasti akan tersayat hatinya . Isakan seorang pecinta sejati , yang mencintai karena Allah dan kehilangan pun karena Allah pula .

Download
http://cur.lv/ie53p

Iblis Ngambek

Lengkingan sirine mengiringi terbukanya selubung kain kuning. Pelan-pelan kain itu tersingkap. Gamelan monggang bertalu. Mulai tampak sebagian badan monumen perunggu setinggi sepuluh meter itu. Tamu-tamu undangan bertepuk riuh. Pak Gubernur, seusai menekan tombol itu, menjabat tangan Pak Bupati yang tersenyum bangga. Namun, mendadak gamelan itu terhenti. Para tamu undangan kaget Begitu kain selubung itu terbuka seluruhnya, mereka melihat pemandangan aneh. Monumen TKW, tenaga kerja wanita itu, berdiri tanpa kepala.

Pak Gubernur gusar. Pak Bupati cemas. Dalam bahasa yang sulit ditangkap, ia mencoba menenangkan Pak Gubernur Namun, Pak Gubernur segera beranjak dan kursi. Suasana berubah gaduh. Pak Bupati tampak terguncang. Empat orang pengaman memapahnya. Istri Pak Bupati menggosok tengkuk dan dada suaminya dengan balsem. Beberapa petugas lainnya, lengkap dengan senapan, mengamankan tempat. Terdengar hiruk-pikuk percakapan dalam pesawat genggam. Beberapa petugas yang lain sibuk menghalau wartawan yang mencoba mencegat Pak Bupati Dengan gerakan yang sangat terlatih mereka segera membawa Pak Bupati masuk mobil dinas.

”No comment... no comment,” ujar Pak Bupati dari balik kaca mobil. Suaranya terengah-engah.

“Tunggu! Secepatnya kami bikin jumpa pers. Jangan teigesa bikin kesimpulan. Tunggu pernyataan resmi! ” ujar Pawarto, humas pemda. Cemas.

“Apakah ada unsur-unsur politis?” desak wartawan.

"Kami akan mengusut tuntas. ”

“Bagaimana dengan isu manipulasi..?”

”Ah itu hanya gosip. Gosip!” masih dengan wajah cemas, Pawarto bergegas masuk mobil dinasnya yang mengilap

Sureng gemetar membaca headline “Monumen TKW tanpa Kepala” di koran Teraju Bangsa. Judul yang ditulis dengan huruf kapital itu mencolok matanya. Jantungnya berdetak sangat keras, dipicu kalimat: tiga orang dinyatakan menjadi tersangka, mereka adalah Bt, Kt, dan Sr. Tiga inisial itu segera diketahui Sureng. Bt adalah Bendot dan Kt adalah Klantung. Sedang Sr tak lain adalah dirinya. Bt dan Kt sudah diamankan, tulis koran itu. Sedangkan Sr dinyatakan buron.

Sureng merasakan dadanya sesak. Keringat dinginnya bercucuran. Berbagai perasaan teraduk dalam rongga dadanya. Entah sudah berapa kali ia menyulut rokok. Mengisapnya kuat-kuat, kemudian mengembuskannya. Asapnya-memenuhi ruangan warung yang tampak temaram diterobos sinar lampu minyak itu.

“Tambah kopinya, Mas?” ujar penjual.

Sureng tergeragap dan segera mengangguk. Bayangan monumen TKW tanpa kepala itu masih menguasai benaknya. Ia minta sebutir tablet antisakit kepala, yang langsung ditelannya bersama pisang rebus yang di-kunyahnya. Pandangan Sureng menerawang jauh menembus kepulan asap, menembus hawa dingin yang menusuk, menembus langit-langit warung. Menembus wajah istrinya, Warsiyah, dan anaknya, Brojol. Kerinduan menggigitnya kuat-kuat. Berpisah selama hampir dua bulan membuatnya tidak sekadar rindu, tapi juga cemas.

"Lebih baik Bu Warsiyah terus terang. Siapa saja yang telah menghubungi Pak Sureng sebelum peristiwa ini terjadi?” ujar petugas dengan ramah. Dengan kumis tipis, petugas tampak bersih dan tampan.

Warsiyah diam. Kepalanya tertunduk. Ruangan hening Suara kipas angin ruangan terdengar keras.

“Tentu Bu War tidak menginginkan pemeriksaan ini berlangsung lebih lama lagi. Iya kan?”

“Tapi, saya benar-benar tidak tahu, Pak”

"Mosok? Apa sih susahnya menyebut nama Ini menentukan nasib suami Anda! Atau barangkali justru Anda memang ingin susah?”

Warsiyah gemetar. Peluh menguasai tubuhnya. pe tugas menyulut rokoknya. Menawarkan teh hangat ke pada Warsiyah dengan perangai yang mendadak ramah “Coba sebutkan seluruh nama saudara Pak Sureng dan saudara Bu War. Lengkap dengan alamatnya. ” Petugas itu menyodorkan kertas dan bolpoin. Dengan perasaan tertahan ia meninggalkan ruangan. Ia tampak membisikkan sesuatu kepada temannya, petugas lain yang bergantian memeriksa Warsiyah.

Sureng sudah berganti angkutan kota enam kali. Berpindah dari bus yang satu ke bus yang lain. Menjelajah berbagai jurusan. Berbagai kota disinggahi dan ditinggalkan. Namun, perjalanan yang sangat melelahkan itu tidak juga mampu menghilangkan kecemasannya. Laki-laki berusia 37 tahun itu merasakan setiap tatapan mata selalu mencurigainya. Setiap tempat dirasakan penuh dengan mata, penuh dengan telinga yang siap membidiknya. Setiap butir-butir udara dirasakan selalu mengawasinya

Barangkali hanya bulan dan gemericik air sungai yang dirasakan tulus menemaninya. Ia sedikit terhibur menatap bulan di dasar sungai. Bulan itu bergoyang diting-kah gemericik air yang menjelma menjadi orkestrasi alam. Angin yang begitu lentur dan piawai memainkan irama air, mempersembahkan musik alam yang indah. Bulan bagaikan penari yang luwes bergoyang. Ia, bulan itu, kadang-kadang tampak lonjong, berkerut-kerut diterjang arus air. Dan, ketika air tenang kembali, bulan itu tampak utuh. Berwibawa.

Menatap lekat-lekat bulan itu, Sureng seperti menatap wajahnya: menggigil sendirian. Bayangan cahaya bulan itu memudar ketika sebuah kerikil jatuh menggelinding sungai-Sureng tergagap oleh gemertak daun-daun kering terinjak kaki. Kecemasan pun kembali mengurungnya. Detak jantungnya makin keras. Sangat keras. Angin mati. Kegelapan dirasakan padat. Menekannya.

Download


Je T' Aime

April, 5 tahun yang lalu....

Ketika hari masih sangat pagi, mentari pun mulai terasa hangat, Ken mengajak Kanya pergi megunjungi Kuil Kiyomizu di Kyoto, tepat disebelah timur dari daerah Kobe. Kota kelahiran Kanya. Untuk memuja? Sama sekali bukan! Karena Kenzou beragama Islam. Ayahnya yang asli berdarah Jepang menikahi muslimah berasal dari Asia Tenggara. Mereka -orang tuanya Ken- bertemu saat pertukaran pelajar antar bangsa, dan menikah lalu menetap lama di Jepang. Ayahnya memeluk Islam sejak menikah dengan ibunya Ken, Kenzou juga mengikuti jejak ayah ibunya.

Jadi, kepergian mereka ke Kyoto hanya sekedar ingin menikmati musim Haru, karena tempat itulah yang menjadi favorit semua orang di saat musim Haru tiba. Di Jepang, musim semi disebut dengan musim haru, yaitu musim yang paling menyenangkan bagi semua orang. Musim ini berlangsung dari bulan Maret hingga Mei, dimana saat itu langit tampak biru jernih dan bunga-bunga seperti sakura, azalea, anyelir, krisan, sumire, dan yama- buki bermekaran. Kanya memandang takjub.

Bunga sakura yang halus dan berwarna pink itu melayang- layang tertiup angin.

Setelah itu, mereka mengunjungi taman yang dekat deng- an kuil Kiyomizu di daerah itu, taman kota Kyoto. Setiap musim haru tiba, taman-taman kota dipenuhi orang-orang yang berpesta hanami. Wajah Kanya begitu sumringah. Kedua pipinya tampak memerah. Eh,bukan memerah, tapi berwarna pink.

"Hmmh... indahnya."

Kanya asyik menikmati pesta Hanami kali ini. Pandangan mereka tertuju pada bunga sakura. Di bawah pohon yang berwarna pink itu banyak sekali orang-orang yang menikmati indahnya musim ini. Mereka tampak bahagia menikmati pesta hanami kali ini. Orang-orang itu menggelar tikar seperti biasa dan menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah. Biasanya makanan yang biasa dinikmati saat hanami tiba adalah sashimi, rebung dan sakura-mochi. Sakura-mochi adalah kue yang terbuat dari tepung terigu yang diberi warna pink dan di dalam- nya diisi anko (sejenis pasta kacang merah) yang dibulat- kan lalu dibungkus daun sakura yang dikeringkan. Dinik- mati dengan minuman khas negara ini yaitu sake, teh atau sakura-yu. Sakura-yu berupa bunga sakura yang dikering- kan. Bila minuman ini diseduh dengan teh hijau dan air panas, maka aroma wangi bunga sakura akan tercium.

"Kamu suka?" Ken berdiri disampingnya.

"Ya... tentu. Membuat hati terasa tenang. Arigatou Ken, kamu udah mengajakku ke tempat seindah ini".

Ken hanya tersenyum, mereka saling terdiam.

Pandangan mereka masih tertuju pada bunga sakura itu.

"Kanya-san".

"Hai, nan-desuke?"

"Je t'aime..." Tia-tiba Ken berkata serius. Tapi Kanya ha- nya bengong, ia tak tahu arti kalimat terakhir yang diucap- kan Ken barusan. Itu bukan bahasa Jepang. Kanya hanya tersenyum, tepatnya tertawa.

"Apa artinya, Ken?"

"Nggak... gak jadi. Kamu gak perlu dengarkan ucapanku tadi, ya".

Ken, terlihat kecewa, dia pergi meninggalkan Kanya yang masih collapse mendengar ucapan Ken.

"Maksud kamu, Ken?!" Kanya berseru, Ia buru-buru mengikuti langkah Ken yang sangat cepat. Rambut kuncirnya bergerak-gerak ditiup angin. Kanya berlari meninggalkan pohon sakura yang masih tetap indah. Kanya juga kecewa. Seharusnya Ken jangan dulu pergi meninggalkan tempat ini. Seharusnya dia mengajaknya untuk berpesta hanami disini. Seharusnya Ken berbicara dengan menggunakan bahasa Negaranya sendiri agar Kanya mengerti maksudnya. Seharusnya... seharusnya...

Kanya sangat kecewa.


Download


Song From The Heaven

Novel ini adalah karya saya pribadi. Selain untuk menguji kemampuan saya mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai literatur yang pernah saya baca, juga menguji kemampuan saya untuk membuat sebuah karya di masa muda agar kelak karya ini bisa saya banggakan kepada anak cucu saya nanti.

Novel ini terdiri dari 2 buku, dan baru buku satu yang selesai mengalami pengeditan. Dan insya Allah, kalau punya duit mau saya cetak biar terlihat lebih keren hehe...

Saya tidak pandai membuat resensi, jadi silakan download aja ebook-nya. Setelah membacanya, jangan lupa mampir lagi kesini dan beri penilaian sejujurnya. Tulis juga berbagai kekurangannya, agar nanti saya perbaiki. Kalau ada kelebihannya juga, silakan dikomentari.

Beberapa komentar, akan saya masukkan ke dalam menu "KATA MEREKA" buku ini,

SEDIKIT SINOPSIS

"Aww..!!" Jerit gue panik sambil buru-buru bangun dan memasang kuda-kuda silat, dengan posisi siap menyerang lawan. Lalu tangan gue turun memijit- mijit betis kaki kiri yang cenat-cenutnya nggak ketulungan. Sakit banget.

Gimana gue nggak panik dan siap menyerang, coba? Orang lagi enak-enaknya ngimpi pagi sambil bergelimang iler (maklum semalem kebagian jatah ronda), tiba-tiba pintu rumah kontrakan gue didobrak dan ditutup cepat seseorang. Udah gitu, kaki gue yang selonjoran deket pintu diinjeknya tanpa ampun.

"Tolong sembunyiin Sheilla ya kak? Please… Please..." Ngiang sebuah suara serak tersenggal masuk ke kuping gue yang belum begitu menguasai keadaan.

Kontan gue yang tadi cuma panik sederhana, sekarang jadi panik tingkat dewa ketika mata sepet merah ngantuk ini menangkap sesosok gadis manis nggak dikenal, berambut lurus hitam sepunggung yang lagi nyembah-nyembah persis di depan muka gue dengan wajah memelas kayak anak kecil minta duit buat jajan sama Emaknya.

"Please, ya Kak?" dia menghiba lagi.

Perlahan gue teliti gadis itu mulai dari ujung rambut, bentuk muka, bentuk hidung, bentuk bibir, kaosnya yang hitam bergambar  tengkorak ala anime Jepang "Onepiece", Celana Jeans hitam ketat dengan beberapa sobekan dibagian paha, hingga ujung sepatu kets-nya yang gue rasa merek Batu atau Adadeh, berwarna hitam juga. Hasilnya? Asli, nggak kenal dan nggak pernah liat sebelumnya. Tapi, Masya Allah nich cewek imutnya luar biasa, cakep banget kayak bintang iklan shampoo di TV-TV. Cewek darimana ya kok bisa nongol di sini?

"Ya kak? Please…!!" Rajuknya lagi sambil meraih tangan gue dengan wajah gelisah.

Sadar belum kenal, lantas gue beringsut mundur ke belakang. Tapi ups!! Kepanikan gue bertambah heboh ketika sadar kalo sarung yang gue pake gulungannya terurai dan nyaris terlepas dari pinggang. Segera gue benahi sebelum semuanya terlambat, sementara gadis bernama Sheilla itu gue liat mesem- mesem dengan wajah tertunduk merah ke lantai. Entah malu, atau mungkin yang lainnya.

Ugh... Emang sejak mondok di Pondok Pesantren Miftahul Huda-nya Kang Endin (Begitu santri-santri biasa memanggilnya) gue jadi kebawa-bawa istiadat para santri disana, termasuk kebiasaan shalat memakai sarung tanpa pakaian dalam (daleman) masih gue pake sampe sekarang. Abis ribet juga sih kalo tiap mau shalat gue musti nyari-nyari dulu kolor, celana panjang atau pasang jubah kayak para tim pemburu hantu yang sering nongol di TV-TV swasta sambil bawa tasbeh dan botol beling atau kendi dari tanah liat buat wadah setannya kalo ketangkep nanti (busyeh.. Setan kok dibotolin!). Kalo pake sarung kan enak, tinggal gulung langsung Takbiratul Ihram.

Pernah sekali waktu Kang Endin ngasih penjelasan mengenai batas aurat pria dan wanita menurut kitab "Safinatun Najah" karya Syaikh Salim Bin Abdullah Bin Sa'd. Dalam kitab tersebut djelaskan bahwa yang namanya aurat laki-laki itu terletak diantara pusar hingga lutut, sedangkan aurat wanita adalah selu- ruh tubuh kecuali telapak tangan dan mukanya, sehi ngga ada pendapat yang mengatakan bahwa shalat terlihat aurat maka hukumnya nggak sah kecuali dalam keadaan tertentu yang sifatnya darurat. Lalu iseng-iseng gue nanya, "Bagaimana dengan shalatnya seseorang yang pakai sarung tapi nggak pakai daleman, Kang? Masalahnya kalo lagi sujud, dengkul sama paha suka keliatan dari belakang."

Try Before Your Die

Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna. Kalimat tersebut sering menjadi suatu pertanyaan bagi mereka yang belum menyadari bahwa manusia diberikan sebuah fasilitas yang sangat mewah oleh tuhan, dan manusia diberikan fasilitas tersebut untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari dan salah satu fasilitas yang banyak memberikan kontribusi dalam berpikir adalah Otak. Otak merupakan organ yang terbentuk pertama kali. Sejak janin berusia 10 minggu sampai 12 minggu sejak pembuahan, sebelum retina mata bayi atau sebelum gambar samar-samar paling awal terbayang konteksnya, sel-sel saraf otak yang berkembang sibuk dengan kegiatan terencana.

Prof Carla Shatz dari Universitas of California Berkeley, mengatakan bahwa sel-sel pada suatu daerah otak menghubungi bagian tubuh yang lain secara kontinyu dan otomatis. Sebagian besar yang memadati otak adalah Neuron. Neuron adalah sel saraf yang panjang seperti kawat yang menghantarkan listrik lewat sistem saraf dan otak. Neuron ini mengirimkan sinyal dengan menyebar secara terencana, semburan listrik terhentak-hentak yang membentuk bunyi yang jelas (kertak-kertuk) yang timbul dari gelombang kegiatan neuron yang terkoordinasi, dimana gelombang itu sebenarnya sedang mengubah bentuk otak dan membentuk sirkuit otak menjadi pola-pola yang lama kelamaan akan menyebabkan bayi yang lahir nanti mampu menangkap suara, sentuhan, dan gerakan. Otak bayi yang baru lahir mengandung 100 milyar neuron dan 1 triliun sel galia. Sel galia membentuk semacam sarang yang melindungi dan memberikan makanan kepada neuron. Sesudah kelahiran kegiatan neuronlah yang memberikan peran untuk mengambil bagian kasar ini dan berangsur-angsur menghaluskannya, dan sesudah kelahiran kegiatan neuron sudah tidak spontan lagi, tetapi digerakan oleh pengalaman indra yang diterima.

Saat dilahirkan, otak bayi menghasilkan banyak faktor biologis berupa triliunan sambungan antara neuron yang banyak dan melebihi kebutuhan selanjutnya, melalui suatu proses alamiah (teori Darwin) otak memusnahkan sambungan yang jarang digunakan selama usia 10 tahun, sehingga yang tertinggal adalah otak yang pola emosi dan pola pikirnya unik/tetap. Kegiatan neuron memicu aliran biokimia yang melimpah mencapai inti sel dan gulungan DNA yang menetukan kode gen - gen tertentu. DNA yang digunakan embrio untuk membangun otaknya adalah kerumitan kegiatan yang kelak juga akan memungkinkan organisme dewasa.

Otak manisia terdiri dari dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. Belahan kiri bertanggung jawab atas bagian tubuh sebelah kanan dan belahan kanan untuk tubuh bagian kiri.

Dari hasil penelitian Prof Robert Ornstein dari niversity of California, bahwa otak belahan kiri mengendalikan aktivitas analisis kuantitaif yang terukur seperti seperti matematika, logika, bahasa dan lain-lain, sedangkan otak sebelah kanan berfungsi untuk aktivitas imajinasi seperti warna, musik, irama, insting, berkhayal dan lain-lain. Dan apabila belahan otak yang lebih lemah diminta untuk bekerja secara bersamaan dengan belahan lainnya akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang 5 hingga 10 kali lebih tinggi.

Otak juga terdiri dari tiga bagian dasar yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak. Otak besar (Celebrum) berfungsi untuk memproses sensasi, fungsi intelektual, tempat penyimpanan memori dan pengendalian gerakan. Otak kecil (Cerebellum) berfungsi untuk menkoordinasikan gerakan otot. Otak besar bagian luar (Cortex) secara rinci dapat dibagi menjadi empat bagian: Occipital lobe (penglihatan), Pariental lobe (cita rasa), Temporal lobe (pendengaran, memori dan emosi) dan Frotal lobe (pergerakan otot, moral, emosi dan ekspresi). Otak besar bagian dalam (brain stem) terdiri dari Talamus, Pons, Medulla obligata. 

mirip benang kusut dan pembuluh darah, dan terdiri dari jutaan neuron. Masing-masing mempunyai inti sel (neucleus) dan sejumlah tangan syaraf (tentacle) yang menyebar kesegala arah. Dimana masing-masing tentacle memiliki ribuan tonjolan (Prouberans), Anokhin mengatakan bahwa tingkat intelegensia tidak ditentukan oleh banyaknya sel, melainkan banyak tonjolan-tonjolan pada tangan tentacle sel otak. Setiap tonjolan paling tidak berhubungan dengan satu tonjolan lain secara elektro kimia menyebabkan kedua tonjolan ini membentuk suatu pola hubungan dengan gugusan tonjolan lain. Dalam kata lain otak adalah suatu pola jaringan yang dibentuk oleh ribuan tonjolan pada tangan jutaan sel otak.

Prof. D. Samuel dari institusi Weizman di Israel menemukan bahwa dalam selang waktu sesaat saja ada 100.00-1.000.000 reaksi kimia yang sedang berlangsung diotak. Dari informasi diatas menunjukkan bahwa otak manusia merupakan superkomputar biologis.

Hasil penelitian DR. Wilder penfield menunjukkan sebagian bahwa sebagian dari memori yang dirangsang dengan kejutan listrik pada bagian belakang otak mampu mennyingkapkan kembali pengalaman masa lalu dengan sempurna dalam ingatan responden. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam kondisi biasa (tanpa kejutan listrik).

Dari hasil penelitian Charles Bonnet membuktikan bahwa semakin sering saraf (otak) digunakan, maka semakin mudah saraf bervibrasi, sehingga memori menjadi semakin bagus. Hal ini diperkuat hasil penelitian Prof Mark Rosenzwig yang membuktikan bahwa jika otak.

Otak manisia terdiri dari dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. Belahan kiri bertanggung jawab atas bagian tubuh sebelah kanan dan belahan kanan untuk tubuh bagian kiri.

Dari hasil penelitian Prof Robert Ornstein dari niversity of California, bahwa otak belahan kiri mengendalikan aktivitas analisis kuantitaif yang terukur seperti seperti matematika, logika, bahasa dan lain-lain, sedangkan otak sebelah kanan berfungsi untuk aktivitas imajinasi seperti warna, musik, irama, insting, berkhayal dan lain-lain. Dan apabila belahan otak yang lebih lemah diminta untuk bekerja secara bersamaan dengan belahan lainnya akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang 5 hingga 10 kali lebih tinggi.

Otak juga terdiri dari tiga bagian dasar yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak. Otak besar (Celebrum) berfungsi untuk memproses sensasi, fungsi intelektual, tempat penyimpanan memori dan pengendalian gerakan. Otak kecil (Cerebellum) berfungsi untuk menkoordinasikan gerakan otot. Otak besar bagian luar (Cortex) secara rinci dapat dibagi menjadi empat bagian: Occipital lobe (penglihatan), Pariental lobe (cita rasa), Temporal lobe (pendengaran, memori dan emosi) dan Frotal lobe (pergerakan otot, moral, emosi dan ekspresi). Otak besar bagian dalam (brain stem) terdiri dari Talamus, Pons, Medulla obligata. 

mirip benang kusut dan pembuluh darah, dan terdiri dari jutaan neuron. Masing-masing mempunyai inti sel (neucleus) dan sejumlah tangan syaraf (tentacle) yang menyebar kesegala arah. Dimana masing-masing tentacle memiliki ribuan tonjolan (Prouberans), Anokhin mengatakan bahwa tingkat intelegensia tidak ditentukan oleh banyaknya sel, melainkan banyak tonjolan-tonjolan pada tangan tentacle sel otak. Setiap tonjolan paling tidak berhubungan dengan satu tonjolan lain secara elektro kimia menyebabkan kedua tonjolan ini membentuk suatu pola hubungan dengan gugusan tonjolan lain. Dalam kata lain otak adalah suatu pola jaringan yang dibentuk oleh ribuan tonjolan pada tangan jutaan sel otak.

Prof. D. Samuel dari institusi Weizman di Israel menemukan bahwa dalam selang waktu sesaat saja ada 100.00-1.000.000 reaksi kimia yang sedang berlangsung diotak. Dari informasi diatas menunjukkan bahwa otak manusia merupakan superkomputar biologis.

Hasil penelitian DR. Wilder penfield menunjukkan sebagian bahwa sebagian dari memori yang dirangsang dengan kejutan listrik pada bagian belakang otak mampu mennyingkapkan kembali pengalaman masa lalu dengan sempurna dalam ingatan responden. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam kondisi biasa (tanpa kejutan listrik).

Dari hasil penelitian Charles Bonnet membuktikan bahwa semakin sering saraf (otak) digunakan, maka semakin mudah saraf bervibrasi, sehingga memori menjadi semakin bagus. Hal ini diperkuat hasil penelitian Prof Mark Rosenzwig yang membuktikan bahwa jika otak.....

Download

Rahasia Bisnis Orang Jepang

Bangsa Jepang merasa bangga dengan budayanya, berbeda dengan banyak masyarakat yang malu dengan asal-usulnya.

Bangsa Jepang berhasil membuktikan bahwa mereka mampu berjaya dengan tetap memelihara segala warisan dan adat budaya mereka. Mereka bangga dengan budaya mereka di kala sebagian masyarakat malu dengan asal usulnya. Budaya tidak menjadi halangan bagi Jepang untuk ikut dalam pentas dunia. Dalam berbagai aspek, bangsa Jepang berhasil mengalahkan orang Barat.

Banyak peneliti Barat yang berusaha mencari tahu dan meneliti rahasia sukses bangsa Jepang. Mereka heran bagaimana bangsa Jepang dapat mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam bidang ekonomi tanpa menguasai bahasa Inggris. Apa keistimewaan bangsa Jepang, sehingga mereka mampu menempatkan diri sejajar dengan AS, Inggris, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya. Banyak pertanyaan yang tidak terjawab, terutama tentang bagaimana bangsa Jepang dapat memelihara semangat kerja mereka tanpa rasa bosan dan lelah menyediakan ruang yang besar pula bagi Jepang untuk memasarkan produknya.

Bangsa Jepang sangat cerdik karena berlindung di balik nama perpindahan teknologi. Mereka menyelidiki dan mencari pasar di negara lain untuk mendapat berbagai masukan yang bagus. Teknologi yang dipindahkan adalah teknologi yang sudah tidak ingin digunakan lagi. Jepang tidak boleh disalahkan dalam hal ini karena mereka harus menjaga kepentingan industri dan perkembangan ekonominya. Hanya dalam situasi sama-sama menang, bagian kemenangan dan keuntungan Jepang lebih besar dari pada rekan bisnisnya.


Jepang sadar mereka tidak boleh mengasingkan diri. Oleh karena itu, Jepang menjalin hubungan baik dalam bidang diplomasi dan perdagangan dengan Negara-negara di Asia. Jepang berusaha memulihkan kembali citra negaranya di kalangan negara Asia yang pernah merasakan kekejaman mereka saat perang. Gambaran bangsa Jepang sebagai bangsa yang kejam, kasar, dan ganas semakin menghilang dan sanubari rakyat Asia. Jepang berhasil memberi citra baru untuk bangsanya. Jepang tidak lagi dikenal sebagai negara militer, meskipun hal itu tidak hilang seluruhnya. Jepang ingin dikenal sebagai penguasa ekonomi yang memberi sumbangan penting untuk menjamin kemakmuran negara-negara sebenuanya. Banyak negara Asia yang menjadikan Jepang sebagai contoh untuk membangun sektor ekonomi dan industrinya. Malaysia juga membuka pintu seluas-luasnya.

Bangsa Jepang memelihara tradisi dan budaya hidup lokal. Namun, itu tidak berarti mereka menolak nilai-nilai yang datang dari luar. Salah satu kesuksesan bangsa Jepang adalah mereka mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan nilai luar dan segala perubahan yang terjadi.

Perubahan tidak bisa dihindari dan bangsa Jepang pun menyadarinya. Bangsa yang tidak sadar dengan masalah ini akan terus ketinggalan. Perubahan harus dilakukan bila suatu bangsa ingin maju dan sukses dalam semua aspek. Karena, dari perubahanlah akan timbul kemajuan dan dari kemajuan lahir perubahan. Dari situlah terlihat jelas eratnya hubungan antara perubahan kemajuan dan keberhasilan

Bangsa Jepang tidak begitu saja mengambil dan meniru segala sesuatu dari barat. Mereka melakukan penyesuaian pada setiap hal yang datang dan barat agar sesuai dengan pengguna di Asia. Hal itulah yang membuat produk Jepang lebih disukai di Asia karena sesuai dengan cita rasa mereka. Pasar besar Asia Vietnam, dan sembilan persen memilih Indonesia. Penelitian itu membuktikan bahwa sektor perindustrian di Malaysia menyediakan barang produksi Jepang untuk pasar di seluruh dunia. Faktor kestabilan politik, lokasi yang strategis, dan hubungan dagang yang baik menjadi faktor Jepang lebih memilih Malaysia. Dorongan dari pemerintah Malaysia juga membuat Jepang bersemangat menanamkan modalnya di sana.

Sehubungan dengan hal itu, bangsa Malaysia [dan bangsa Indonesia] yang dijadikan sasaran penanaman modal Jepang harus mau mempelajari resep-resep kesuksesan mereka. Bangsa Malaysia tidak perlu menjadi orang Jepang supaya bisa sesukses mereka. Bangsa Malaysia [Indonesia] harus menjadi diri mereka sendiri dengan budaya mereka sendiri. Bangsa Malaysia [Indonesia] hanya mengambil hal-hal positif dari bangsa Jepang. Yang harus bangsa Malaysia [Indonesia] lakukan adalah memupuk dan melakukan etika kerja bangsa Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi kerja bangsa Jepang perlu diterapkan dalam lingkungan kerja bangsa Malaysia [Indonesia]. Begitu juga dengan semangat dan kerajinan mereka. Semuanya perlu dijiwai dan dipahami. Yang lebih penting lagi adalah harus diterapkan. Jika hanya sekadar teori, tidak akan membawa perubahan.

Bangsa Jepang membuktikan bahwa keadaan suatu bangsa bukanlah penghalang untuk sukses. Keadaan fisik, geografis, dan kedudukan negara juga bukan faktor utama sebuah negara untuk menjadi lebih maju. Bagi Jepang, yang penting adalah sikap dan pandangan pada pekerjaan, cara bekerja, dan tujuan seseorang saat bekerja. Usaha lebih penting daripada pembicaraan yang tidak berguna.

Manifestasi sikap ini terdapat pada bangsa Malaysia [Indonesia] seperti kata pepatah lama “di mana ada kemauan, di situ ada jalan” dan “hendak seribu daya, tidak hendak seribu alasan”. Jika pepatah ini dipahami dan diterapkan, niscaya Malaysia [Indonesia] akan sehebat Jepang. Bangsa Jepang tidak pernah berdalih dan menciptakan alasan. Mereka percaya dan yakin, apa pun halangannya pasti ada jalan keluarnya.

Faktor Jepang memilih Malaysia/Indonesia

- Kestabilan politik
- Lokasi yang strategis
- Hubungan perdagangannya baik
- Dukungan dari pemerintah Malaysia/Indonesia.

Dari perubahanlah akan timbul kemajuan dan dari kemajuan lahir perubahan.
Dari situlah terlihat jelas eratnya hubungan antara perubahan, kemajuan dan keberhasilan

Malaysia dan Indonesia tetap menjadi tempat penanaman modal dan masuknya berbagai modal asing, khususnya Jepang

Bangsa Malaysia [dan Bangsa Indonesia] yang dijadikan sasaran penanaman modal Jepang
harus mau mempelajari resep-resep kesuksesan mereka.

Download


Aku Menggugat Maka Aku Kian Beriman

Yang paling banyak dikeluhkan oleh para muslim Amerika menyangkut komunitasnya sendiri adalah perlakuan Islam terhadap perempuan, dan di sini keluhan pokoknya diarahkan pada praktik pemisahan antara lelaki dan perempuan. Inilah salah satu rintangan terbesar mengapa Islam sulit diterima di Barat dan juga salah satu sebab utama ketidakpuasan kaum muslim non-imigran terhadap agama dan komunitas mereka. Mereka jamaknya memprotes mengapa perempuan dicegah untuk mengikuti salat berjemaah, dan dipisahkan dari kaum lelaki dalam acara-acara pertemuan komunitas.

Di Amerika Serikat, tempat perempuan telah sejak lama berjuang keras menentang diskriminasi jender, konsep bahwa mereka harus dipisahkan dari lawan jenis karena mereka dianggap menjijikkan. Lagi pula, pemisahan jenis kelamin dalam segala bentuknya mengingatkan bangsa Amerika akan sejarah gelap mereka yang dijejali dengan sikap fanatik, dan pemisahan ini disamakan dengan prasangka dan penindasan. Seorang mualaf musli-mah Amerika Afrika bertutur, "Kaumku baru saja mendapatkan hak untuk makan di restoran-restoran dengan siapa saja dan untuk menyalip bus-bus di jalanan, tetapi sekarang mereka malah menyuruhku duduk di ruang belakang masjid [bukan di ruang utamanya]!"

Dalih umum untuk memisahkan perempuan dari lelaki adalah bahwa praktik ini mencegah perzinaan semenjak dini zina telah menjadi sebuah budaya Amerika yang oleh banyak muslim dianggap tak bisa dikendalikan. Mereka khawatir bahwa jika lelaki dan perempuan diperbolehkan saling berinteraksi di masjid-masjid dan acara-acara komunitas, perilaku amoral dengan segenap konsekuensi destruktif ikutannya bagi keluarga dan masyarakat akan merebak dalam komunitas muslim. Aturan hukum kuno bahwa "semua yang menyebabkan haram adalah haram" sering kali dipakai untuk menunjukkan pentingnya pemisahan perempuan. Aturan ini, yang mungkin dulunya tampak masuk akal, sekarang dapat lantaran dipraktikkan secara luas menjadi sangat mengekang.

Andai pembauran lelaki dan perempuan dalam acara-acara publik diharamkan karena dapat mengarah pada perzinaan, bukankah perempuan seharusnya sekalian dilarang pergi keluar rumah kecuali untuk urusan yang benar-benar penting, sebab meninggalkan rumah bisa mendo-rong pembauran yang kebablasan? Para ulama konservatif mendukung gagasan ini. Aturan yang sama juga dipakai untuk berargumen bahwa seorang perempuan tak boleh memiliki SIM (surat izin mengemudi), lantaran seandainya mobilnya mogok di jalan padahal ia sendirian, seorang lelaki yang mengetahuinya akan menampik untuk membantunya kecuali perempuan itu mau melayani hasrat seksual lelaki tadi.

Kekuatan argumen-argumen semacam itu bergantung pada seberapa jauh kaum muslim bersedia membatasi kebebasan pribadi untuk mempertipis kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum dan seberapa jauh mereka mau menepikan kemungkinan efek-efek negatif. Andai Amerika Serikat, misalnya, tiba-tiba melarang kaum perempuan mengemudikan kendaraan, negara ini mau tak mau harus mengimpor sopir-sopir kurang lebih satu sopir untuk satu keluarga untuk mengantar perempuan dan anak-anak ketika muhrim lelaki mereka tak bisa menemani mereka.3 Sopir-sopir ini juga terpaksa harus dibayar murah lebih rendah daripada upah minimum yang sekarang berlaku agar keluarga-keluarga kebanyakan mampu mem-pekerjakan mereka. Akibatnya, tentu saja sekitar lima puluh juta buruh lelaki berupah rendah akan menimbulkan masalah-masalah dan risiko-risiko besar tersendiri.

Oleh karena Alquran selalu mengecam bidah dan pembakuan tradisi, isu tentang penerapan adat-istiadat kaum muslim dalam kehidupan Islam Amerika menyangkut tidak sekadar dampak-dampak sosialnya, tetapi juga menyangkut persoalan apakah adat-istiadat tersebut selaras dengan Islam atau tidak. Ini merupakan sebuah tema penting dalam Alquran, sebab pembakuan pendapat, kecenderungan, atau adat-istiadat dapat sungguh-sungguh mengganggu pencarian kebenaran.

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu menjadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya lagi) halal." Katakanlah: "Apakah Allah telah memberi izin kepadamu (tentang hal ini) atau kamu me-ngadaadakan saja terhadap Allah?" (Q.S. 10: 59)

Dan janganlah kamu mengatakan tentang apa yang di-sebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram" untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. (Q.S. 16: 116)

Adalah penting bagi kaum muslim di Amerika untuk terus-menerus menimbang kembali tradisi-tradisi mereka guna memilah mana yang sesuai dan mana yang bertentangan dengan Islam. Tradisi-tradisi yang dianggap tak sesuai atau menghambat kemajuan Islam di Amerika harus dibuang, atau setidaknya orang-orang yang memilih tak mengikuti tradisi-tradisi tersebut harus diakomodasi. Dan, yang paling pokok adalah bahwa tradisi-tradisi itu tak boleh dianggap sebagai kewajiban agama karena bisa menimbulkan keragu-raguan yang tak semestinya bagi kaum muslim kelahiran Amerika, dan bisa merintangi orang-orang nonmuslim untuk mendalami dan kemudian memeluk Islam.

Akan tetapi, menyaring kepercayaan-kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan yang menyimpang dari Islam tidak selalu menjadi proses yang mudah. Kebanyakan kebiasaan kaum muslim adalah "religius" dalam arti dilatari oleh niat yang baik dan dapat diberi penjelasan keagamaan dengan mengaitkan kebiasaan-kebiasaan itu asumsi, implikasi, dan kesimpulan mereka pada Alquran atau hadis Nabi. Larangan bagi perempuan untuk menyetir kendaraan sendiri merupakan contoh penting: zina dilarang oleh Al-quran dan hadis Nabi; seorang sopir perempuan berisiko betapapun kecilnya mengalami pelecehan seksual; sehingga, perempuan dilarang menyopir. Namun, justifikasi keagamaan mengenai sebuah praktik kehidupan tak cukup untuk membuktikan bahwa praktik tersebut selaras dengan ajaran agama itu; bukti-bukti, premis-premis, dan inferensi-inferensi yang mendasari sebuah praktik harus dikaji secara kritis; dan bukti-bukti, argumen-argumen, dan pertimbangan-pertimbangan baliknya juga harus diperhatikan dan dipelajari. Perdebatan tentang pemisahan perempuan dari lelaki ini mungkin akan lebih jelas jika kita mengurainya lebih lanjut.

Aku tak menemukan sumber tekstual Islam yang secara langsung mendukung pemisahan perempuan (misalnya ayat Alquran atau hadis sahih yang secara eksplisit melarang muslim dan muslimah berinteraksi), dan bukti-bukti tak langsungnya pun tak banyak. Surah al-Ahzab ayat 53 lumrahnya dipakai sebagai bukti bahwa pemisahan perempuan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Ayat ini selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang, masuklah dan bila kamu telah selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya, yang demikian itu akan mengganggu Nabi, lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruhmu pergi), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian ini lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (Q.S. 33: 53)

Ayat ini melarang para sahabat, lelaki dan perempuan, memasuki rumah-rumah para istri Nabi tanpa izin, yang sebelumnya telah menjadi kebiasaan sebagian dari mereka. Para mufasir terdahulu mengatakan bahwa turunnya ayat tersebut dilatari oleh beberapa peristiwa yang membuat Nabi malu. Ayat itu memerintahkan kepada para sahabat agar ketika memiliki keperluan untuk berbicara dengan seorang istri Nabi, mereka harus tetap berada di luar rumahnya dan berbicara dengannya di luar tabir pintunya. Orang-orang yang mendukung pemisahan perempuan juga mengutip hadis-hadis yang menceritakan bagaimana istri-istri Nabi berbincang-bincang dengan para sahabat seperti yang digambarkan dalam ayat tadi.

Argumen bahwa surah al-Ahzab ayat 53 memerintahkan pemisahan perempuan dari lelaki bukannya tidak bisa dibantah. Pertama, ayat ini tak secara jelas menggariskan bentuk pemisahan perempuan yang ketat sebagaimana yang dipraktikkan di banyak masjid Amerika sekarang ini, apalagi ayat tersebut menyangkut penghormatan kepada istri-istri Nabi. Ayat ini mungkin hanya bermaksud melindungi keluarga Nabi dan beliau sendiri dari situasi-situasi yang buruk dengan memberi mereka semacam privasi. Pada masa itu di halaman luar rumah-rumah keluarga Nabi selalu berseliweran orang-orang, yang banyak di antaranya adalah para mualaf baru dari kalangan Badui yang tak tahu sopan santun.

Kedua, nada perkataan ayat ini tidak memberikan sebuah ketentuan umum yang berlaku bagi semua orang. Ayat ayat lain dalam surah yang sama memuat beberapa ketentuan yang hanya berlaku secara khusus pada Nabi dan istri-istrinya, yang oleh Alquran dilukiskan "tidaklah seperti perempuan-perempuan lain" Ketiga, terdapat banyak sekali bukti dalam kitab-kitab kumpulan hadis bahwa pemisahan perempuan tidak dipraktikkan secara luas dalam sejarah Islam terdahulu. Ada perkataan-perkataan Nabi dan para sahabat tentang jatuhnya kutu-kutu dari rambut para perempuan bukan muhrim selama pelaksanaan ibadah wada', tentang perempuan perempuan bukan keluarga Nabi yang makan bersama beliau dengan hidangan yang sama, tentang istri seorang sahabat yang melayani tamu-tamu lelakinya, tentang Nabi yang duduk bersama sepasang suami-istri dan bercakap-cakap dengan si istri mengenai mimpi yang baru dialami Nabi...
 
Download


Barack Hussein Obama

UNIK. Hanya itu kata yang rasanya pas untuk me­ngomentari diri Barack Hussein Obama. Saat Ameri­ka Serikat sedang gencar-gencarnya melancarkan "perang terhadap teror", yang (di)identik(kan) de­ngan Islam, Obama justru muncul sebagai kandidat presiden dengan "Muslim connection" yang sangat kuat.

Bagaimana tidak? Ayah kandungnya, Barack Hussein Sr., berasal dari keluarga Muslim Kenya. Meskipun di kemudian hari sang ayah dikatakan menjadi ateis, dan Obama sendiri kini seorang Kris­tiani, sanak kerabat Obama di Kenya hingga kini adalah Muslim yang taat. Contohnya saja nenek tiri Obama, Sarah Hussein Obama, hingga kini masih ra­jin bangun pagi untuk shalat subuh. Namanya sen­diri, "Barack Hussein", makin memperkuat kesan "Muslim connection". "Barack" ternyata berasal dari bahasa Arab, baraka, dan "Hussein" tentu lebih kentara lagi. Lebih "celaka" lagi, tokoh bernama Hu­ssein yang paling lekat dalam benak orang Amerika adalah Saddam Hussein yang sudah dicap sebagai penjahat besar. Tak heran, nama Barack Obama pun akhirnya dengan gampang dipelesetkan menjadi "Barack Osama".

Lebih seru lagi, masa kanak-kanak Obama se­bagian dilewatkan di tengah-tengah masyarakat Muslim tepatnya di Jakarta, Indonesia, negara Mus­lim terbesar di dunia. Setelah bercerai dengan Ba­rack Hussein Sr., ibu Obama menikah dengan Lolo Soetoro, seorang Jawa yang lagi-lagi Muslim. Oba­ma sekeluarga pun diboyong ke Jakarta. Di sana, Obama bergaul akrab dengan anak-anak tetangga yang mayoritas Muslim. Konon dia suka juga ber­main di masjid dan bahkan ikut belajar mengaji. Di sekolahnya, karena ibunya tak beragama, Obama didaftarkan beragama Islam, mengikuti agama ayah tirinya. Tak heran di kemudian hari muncul isu di Amerika bahwa Obama pernah bersekolah di sebuah madrasah di Jakarta.

Dengan "Muslim connection" yang amat kuat ini, bisakah Obama menjadi presiden kulit hitam per­tama Amerika Serikat? Pertanyaan sejenis itu akhir- akhir ini selalu melayang setiap kali media atau orang membicarakan pemilihan Presiden Amerika Se­rikat 2008 nanti. Sejak mulai berkampanye menca­lonkan diri sebagai presiden, nama Obama langsung menyedot perhatian dan perdebatan semua pihak, baik media massa, warga negara Amerika Serikat, masyarakat umum, termasuk sebagian bangsa Indo­nesia. Bahkan media misalnya Newsweek terang- terangan berani berspekulasi mengenalkan dia seba-- gai "orang kulit hitam pertama yang dipandang mungkin sebagai pemenang".

Barack Obama memang sedang menunggang angin. Ia tengah jadi rising star politik Amerika Seri­kat yang sejak dipimpin George W. Bush reputasi­nya sangat tidak populer akibat ketetapan politik yang sangat agresif, militeristik, dan suka campur tangan pada urusan dalam negeri sejumlah negara lain. Orang yang sumpek pada berbagai keputusan Bush Junior, berharap muncul kesegaran dari pemili­han presiden baru, dan ternyata harapan itu muncul lebih awal, salah satunya pada diri Obama. Tentu saja Obama bukan satu-satunya calon presiden yang menarik perhatian maupun paling berpeluang; tapi angin sedang condong padanya dibandingkan pada kandidat lain. 
 
Kubu Partai Demokrat, Republik, dan Independen masing-masing punya sejumlah na­ma calon, namun boleh diperdebatkan bahwa setiap orang mengamini bisa jadi yang paling menarik per­hatian ialah Barack Obama. Di antara semua calon presiden, tak pelak lagi dia yang paling beda. Hanya dia yang berkulit hitam, salah satu calon presiden paling muda saat ini (2007) usia dia 45 tahun. Po- lling calon presiden di negaranya, baik yang dise­lenggarakan lembaga tertentu atau media massa, membuktikan bahwa reputasi Obama terus-terusan naik dan positif, bahkan ada kalanya dia menduduki urutan pertama mengungguli kandidat lain yang ja­uh lebih senior dan berpengalaman. 
 
Menyaksikan itu, tentu Obama punya "sesuatu" di luar prakiraan banyak pihak bahwa kemunculannya amat tiba-tiba, menyeruak di antara sejumlah tokoh politik mapan, didukung latar belakang sejarah keluarga yang pan­jang dan mengagumkan. Dibandingkan faktor itu se­mua, Obama seolah-olah anak bawang yang tiba- tiba jadi pujaan hanya karena memiliki pesona/ke- unggulan pribadi tertentu. Tapi ternyata dia pelan- pelan memantapkan reputasi dan terus membangun keyakinan dan kemungkinan bahwa dia layak dipilih menjadi presiden sebuah negara adidaya.

Momen politik Obama terjadi ketika dia terpilih sebagai salah satu pemberi pidato utama pada Kon­vensi Nasional Demokratik 2004 (Démocratie Natio­nal Convention, DNC); waktu itu dia sedang menjadi.....
 
Download

Gokil

Tadi malam, di tengah banjirnya kota Jakarta, sekitar 30 bapak-bapak berkumpul di ruang tamu rumah saya. Ada apa gerangan? Ternyata si Papah didaulat menggelar acara malam silaturahmi antar warga kompleks. Pak RT pun datang berkunjung. Sedikit penasaran liat doi setelah si Papah mengirim surat keluhan abis-abisan gara- gara pembangunan sekolah di belakang rumah yang sa­ngat mengganggu itu. Ternyata dia baik-baik saja dan nampak sudah dimaafkan oleh bapak-bapak sekompleks. Malam pun berlalu dengan akrab dan kekeluargaan.

Or so I thought.

Sebelum bapak-bapak sekompleks lengkap berkumpul, sa­

ya dan si pacar permisi keluar untuk bermalam mingguan di Plaza Senayan. Melihat PS yang seperti kota mati itu, setelah menyantap semangkuk ramen di Sushi Tei saya dan si pacar pulang dengan buru-buru. Takut jalanan banjir lagi secara hujan kembali turun. Setibanya saya dirumah, si pacar langsung pulang setelah berpamitan de­ngan si mamah dan saya hinggap sejenak di meja makan. Si mamah dengan cekikikan berbisik-bisik melaporkan sesi 'nguping' gak sengaja yang berlangsung sejak kira-kira dua jam yang lalu

Mamah: "Kasian Pak Y" - maksudnya Pak RT.

Saya: "Kenapa?"

Mamah: "Dari tadi diserang terus sama warganya. Dibanding-bandingin sama RT yang dulu, who happens to be present"

Saya: "No kidding!"

Mamah: "Ember."

Saya: "Trus defense-nya apa?"

Mamah: "Ya boro-boro defense. Diem aja dari tadi"

Saya: "Aduh kasihannya... Trus?"

Mamah: "Yah gitu deh. Di sini aja kalo mau dengerin."

Saya: "Males ah. Aku mau main The Sims aja di kamar"

Saya pun naik ke atas lewat tangga garasi, sedikit teng- sin soalnya sama bapak-bapak karena kostum cewek gipsi dengan rok yang penuh untaian benang mungkin akan di­anggap aneh.

Siang ini saya makan sama si mamah dan si papah. Ter­nyata benar, semalam itu judulnya adalah "Pengadilan RT" oleh para warganya. Waduh. Tak urung diri ini merasa bersalah karena pernah memaki-maki RT walau lewat blog.

Saya: "Emang kenapa sih dia bisa turun banget performance-nya?"

Papah: "Ya iyalah. Dia itu kan masih kerja. Masih sibuk sama urusan lain. Belum siap jadi RT."

Saya: "Emang ada kandidat lain yang mau jadi RT?" Mamah: "Wah itu sih banyak bener. Pak R itu napsu pengen jadi RT. Pak YS juga. Malah semalem dia urun saran bagaimana kalau jabatan RT itu dipegang secara bergantian. Padahal kalo mereka yang jadi RT belum tentu bisa lebih bener daripada yang sekarang"

Papah: "Sebenarnya inti dari kumpul-kumpul semalam itu kita ingin cari solusi biar bisa membantu Pak Y da­lam menjaga lingkungan sini. Tapi karena udah pada sebel, akhirnya jadi ajang salah-salahan."

Saya: "Terus yang menengahi siapa?"

Papah: "Ya kebetulan aku dan mantan RT yang dulu" Saya: "Kasihan juga. Tapi ya gimana ya...serba salah juga kalo jadi Pak Y"

Dan berkat obrolan siang ini saya jadi tahu kalau jaman si Papah bujangan dulu, RT yang menjabat waktu itu pernah punya inisiatif bikin kalender kompleks tiap tahun baru dari sisa uang iuran warga. Baru tahu juga kalau dulu pernah ada imbauan untuk menanam pohon perdu di tiap halaman dari mantan RT masa jabatan ke-sekian. Dan juga baru tahu kalau RT yang sekarang ini sebenarnya not so bad karena dari semua RT yang pernah menjabat, cuma dia satusatunya yang transparan banget soal penggunaan biaya iuran. Warganya jadi tau kalau Ibu M males bayar iuran sampah, jadi tau kalau Bapak B ogah bayar iuran keamanan dan jadi tau kalo Bapak G paling rajin bayar iu­ran sampai pernah dijuluki 'warga teladan'. Gokil.

Dari situ juga saya baru tau kalau jadi RT itu susah juga. Mesti proaktif sama warganya. Mesti bisa sok akrab nanya-nanya tentang lingkungan, ada keluhan apa eng­gak, kalo ada keluhan apa kira-kira ada solusi yang bisa dieksekusi segera. Terus mesti follow-up ke kelurahan... terus sampai tingkat Gubernur jika masalah tak tersele­saikan. Walah walaaaahhh... ribet.

Yang paling ajaib: semua keribetan menghadapi warga yang kian kritis ini harus dilakukan secara gratisan. Suka­rela. Amal. Itupun masih dinilai sama orang-orang. Kalo bagus gak ada yang muji, tapi kalo jelek dihina dina bah­kan diadili.

Ih, mending jadi Presiden kaleeee...paling enggak sering masuk tipi.

Anyway, poin tulisan ini adalah...betapa sekarang saya jadi makin 'ngeh' kalau kita sebagai manusia selalu dinilai sama orang lain. Atas dasar apapun. Orang pasti punya penilaian terhadap hal-hal yang kita lakukan dan mau itu baik atau jelek, kita harus terima. Nggak segampang itu ngelawan orang-orang yang menilai kita, karena mereka punya hak. Ketika kita berani tampil dan terlihat oleh umum, kita sudah dengan sengaja menceburkan diri kita ke laut. Kalau nyeburnya di laut cetek masih nggak ma­salah. Paling kena uburubur. Nyeri banget tapi diken- cingin juga ilang. Tapi kalo nyebur di laut dalem? Kalo di­makan paus sekalian ilang sih nggak masalah. Ketika kaki digigit hiu trus putus dan dalam kondisi sekarat? Itu yang jadi masalah.

Cuma keberanian yang diperlukan, sebenarnya. Saya ka­gum sama orang-orang yang berani tampil. Saya kagum sama orang-orang yang apapun penilaian masyarakat te­tap eksis di muka umum. Penyanyi ME, misalnya. Man, dari mana ya dia dapet attitude itu. Hebat banget bos. Di tengah perkara memalukan yang menurut sebagian besar masyarakat adalah 'bodoh', dia berani lho diundang ke berbagai talkshow...nyanyi pula. Soal otak saya nggak mau komentar lebih banyak. Tapi soal nyali, wah. Canggih lah.

Saya sedang berusaha mengumpulkan keberanian. Tapi nampak sulit aja gitu. Ibarat ikutan Indonesian Idol, saya baru sampe taraf lulus pre-casting. Belom masuk dinilai sama juri utama. Boro-boro ikut babak spektakuler. Seka­rang kesimpulannya cuma satu: Hidup ini audisi. Maka dari itu, tiap hari saya harus melakukan segala hal dengan se­baik-baiknya. Di Indonesian Idol, jurinya cuma 4. Di kehi­dupan, sedunia aja gitu yang menilai. Sinting bukan? Jadi inget kata-kata mantan bos saya dulu, ketika saya dan teman-teman sekantor nyela-nyela seorang penyanyi mu­da. "Paling enggak, dia udah berani muncul di depan umum. Kalian mana? Udah pernah nyoba belom? Jangan cuma bisa ngatain orang." Dulu sih saya cuma mencibir dikuliahin begitu. Plis deh, cuma ngeledek dikit aja pake ditegur.

Now it's different. I'm putting myself out there.

And if all else fails...

...at least I tried.
 
Download

Gue Anak SMA

"KAMU sekarang udah SMA. Udah gede!"Itulah kata-kata yang sering dilontarkan ortu ketika kita mulai menginjak bangku SMA. Ungkapan tersebut wajar saja, karena saat memasuki SMA, terjadi pula perubahan pada fisik kita yang makin kuat, serta mental yang makin tertata. Alhasil, tun­tutan orangtua terhadap kita pun makin bertambah. Mulai dari tanggung jawab, sampai kemandirian kita.

Pada kenyataannya, tuntutan ortu itu tidak mungkin kita penuhi sekaligus. Ada tahapan proses yang harus kita lalui. Dalam skala kecil, kita bisa menemukan tahapan proses menjadi insan yang bertanggung jawab dan mandiri itu ketika harus menghadapi Masa Orientasi Siswa (MOS)

Lho, kok, nyambung ke MOS?

Karena saat MOS inilah, mental dan fisik kita diuji. Seperti diuraikan Luna TR, Spica, dan Hafsya dalam buku ini. Betapa mental mereka ditempa be­gitu rupa, sampai ada istilah putus urat malu. Tidak sekadar mental, fisik pun diuji lewat MOS. Selain le­wat sanksi fisik seperti push-up, sit-up, dan lari, mereka tetap harus bekerja keras sampai malam hari untuk mencari barang-barang yang harus di­bawa besok.

Tidak sedikit orang yang ketakutan saat menghadapi MOS. Padahal, sesungguhnya MOS bertujuan positif, yakni mengenalkan kegiatan yang ada di sekolah ataupun kelebihan-kelebihan sekolah kepada siswa baru. MOS merupakan media sosiali­sasi company profile sekolah. Memang, cara me­nyampaikan informasi kepada siswa baru itu ber­macam-macam. Ada yang kreatif, ada juga yang semi militer. Apa pun cara menyampaikannya, kalau kita bisa mengelola rasa takut, kita akan bisa me­nikmati MOS. Caranya? Ikuti saja aturan senior. Anggap saja kita sedang berusaha menyenangkan para senior dengan mematuhi "kejahilan" mereka.

MOS hanyalah ujian mental dan fisik yang kecil saat memasuki bangku SMA. Ujian sesungguhnya akan dimulai saat kegiatan belajar mengajar dimulai, dan proses adaptasi pertemanan dimulai. Tak jarang kita menemukan kerikil-kerikil yang mengejutkan di SMA. Seperti dipaparkan Muharram R., mungkin kita akan menemukan apa yang disebut "gencetan se­nior", maupun guru-guru dengan karakter mengejut­kan sebagaimana yang ditulis Ary Yulistiana.

Kendala tersebut belum seberapa, ketika kita harus mengalami adaptasi yang lebih kompleks. Bu­kan sekadar dengan senior ataupun guru, tapi selu­ruh lingkungan, lantaran kita harus pindah ke kota lain saat masuk gerbang SMA. Pengalaman yang ditulis Doel Wahab yang berkendala dengan dialek bahasa-nya ketika pindah dari kota kecil ke kota besar, serta Teera yang tiba-tiba merasa jadi siswi terbodoh di SMAN 3 Bandung, bisa menimpa siapa pun.

Apa yang harus kita lakukan agar cepat ber­adaptasi di lingkungan SMA?

Pertama, masuki lingkungan baru kita melalui hobi. Tunjukkan minat dan kemampuan kita melalui hobi, entah itu olahraga ataupun seni. Bergabung­lah dengan wadah yang ada di sekolah, agar kita dikenal. Hal ini akan mempertebal rasa percaya diri kita dan menyingkirkan penyakit minder.

Kedua, perkenalkan diri kita kepada teman se­angkatan dan senior. Jangan sungkan menyapa dan mengenalkan diri, bila bertemu kakak kelas. Jika kita punya inisiatif bergerak lebih dulu, kemungkinan be­sar akan lebih dihargai orang lain. Daripada kita ha­nya menunggu disapa. Akhirnya, malah tidak ada yang mau kenal sama kita.

Ketiga, jangan over confident. Sifat takabur malah cenderung mengundang musuh. Kita malah akan dijauhi dan makin tersisih dari lingkungan baru kita. Atau malah nanti jadi sasaran gencetan senior. Keempat, tunjukkan sifat aktif dengan membuka ja­ringan dan komunitas. Misalnya, dengan memasuki ekskul. Kita juga bisa membuka jaringan dengan ca­ra menunjukkan sikap positif kita, seperti menolong sesama, rajin ataupun murah senyum.

Kelima, cobalah menjalin komunikasi dengan guru. Ingat ... bukan menjilat! Kebanyakan saat di bangku SMA, orang tidak begitu lagi memedulikan gurunya. Remaja hanya mengenal guru sebatas se­bagai pengajar. Cuma sedikit yang mengenal guru­nya sebagai motivator, pengarah, dan teladan. Bisa dibilang, saat ini kebanyakan remaja sekolah lebih mementingkan bertemu teman ketimbang guru.

Jika kelima hal di atas tidak kita lakukan, ber­siaplah kita menjadi siswa yang sulit beradaptasi dengan lingkungan SMA. Efeknya, kita akan menjadi siswa figuran yang mungkin hanya dikenal teman sebangku, atau yang lebih parah ... kita jadi de­presi! Nilai akademis merosot, merasa tidak betah duduk di kelas, atau malas berangkat ke sekolah. Kalau sudah sampai tahap ini, yang perlu dilakukan adalah:

1. Membangun keberanian untuk segera menyadari dan mengetahui adanya kondisi negatif di diri kita. Carilah secara mendetail kondisi negatif ki­ta, kemudian dipetakan satu per satu dan ditu­liskan. Cara ini merupakan diagnosa diri (self di­agnosis) yang dengan mudah bisa kita lakukan.

2. Berani mengonsultasikan masalah kita tersebut kepada teman yang bisa memotivasi. Kalau kita seorang teman dari orang yang bermasalah itu, maka kita harus memberi dukungan moral untuk membangkitkan semangatnya. Jika memang di­rasa perlu, konsultasikan pula ke guru BP.

3. Ubahlah cara pandang kita kepada hal-hal posi­tif. Bisa saja selama kita selalu memandang se­gala hal dari sisi negatifnya. Hingga yang me­nimpa kita pun selalu negatif.

Nah, jika kita mampu melewati masa-masa beradaptasi di lingkungan SMA dengan sukses, se­lanjutnya kita akan berhadapan dengan situasi yang sering disebut penulis lagu kita; masa-masa yang paling indah ....

Eits, tapi jangan lupa! Mentang-mentang kita banyak teman dan seabreg kegiatan ekskul, akhir­nya malah lupa belajar. Bukan apa-apa, setelah SMA akan ada lagi beban mental dan fisik yang ha­rus kita pikul. Jadi, persiapkanlah segalanya dengan baik selama di bangku SMA.
 
Download

Mozaik Mizan

"Kami di Amsterdam sangat membutuhkan in­formasi tentang buku-buku baru mengenai Islam yang terbit di Indonesia... Saya secara pribadi me­rasa kagum atas terciptanya website Mizan ini, se­bab ini dapat menjadi tolok ukur perkembangan tek­nologi di tanah air... Alhamdulillah bisa gabung de­ngan Mizan lagi tu' ngikutin terbitan2 barunya, and of course isinya. Namun, kalau boleh tolong dong naiknya (harga2nya) jangan terlalu tinggi... Tam­pilannya menarik, aksesnya cepat. Selamat dan sukses untuk Mizan... Saya merasa bangga setelah menemukan homepage Mizan ini... Semoga jaya, jalan terus, bertandang ke gelanggang walau se­orang... Bagus dan terus kerjakan seperti ini de­ngan landasan religius yang tinggi... Mr. Putut (Widjanarko, Direktur Pelaksana Penerbit Mizan), Ass. wr. wb. I've already read yr site. May I have yr free new book as advertise on yr site? Kindly send them to my home address. Good luck. Wass. wr. wb.”

Sepucuk e-mail yang dikirim ke Mizan-Online

Inilah kurun baru Penerbit Mizan. Mengglobal, tek­nologis, dan terus berubah. Memasuki usianya ke- 15, Mizan ditantang pelbagai perubahan. Ada sea­brek krisis yang membuat sesak napas. Ada banjir informasi yang memaksa positioning citra terus- menerus dipertajam. Ada juga dorongan kritik yang semakin mempercepat kematangan dan pende­wasaan.

Begitulah, usia kelima belas tahun Mizan diawali dan ditandai dengan hal-hal unik. Sekitar November 1996, Mizan telah berselancar di internet dengan membuka website Mizan-Online dan menjadi pener­bit buku di Indonesia yang pertama kali memiliki ru­mah di ruang maya (cyberspace) tersebut. Mizan- Online (http://www.mizan.com), kini di update se­tiap dua pekan sekali. Tak hanya menyuguhkan in­formasi produk-produk terbaru serta kegiatan-ke­giatan Mizan, tetapi juga berupaya menciptakan komunitas penggemar buku di ruang maya. Para peselancar internet, misalnya, bisa men download satu atau beberapa bagian buku yang bahkan be­lum diterbitkan versi fisiknya. Pengunjung yang ber­untung malah mungkin akan mendapatkan buku gra­tis selama setahun dari Mizan. Bulan-bulan terakhir ini Mizan-Online sudah mencatat kurang lebih 4 ribu kunjungan sebulannya (dari Amsterdam, Koin, dan Tokyo hingga Arun, Bontang, dan Jayapura). Tak puas dengan itu, bersamaan dengan Milad Mizan ke-15 ini, Mizan-Online didesain ulang total dengan tampilan dan interaktivitas yang lebih baik. Hitung- hitung juga untuk persiapan menghadapi era e- commerce yang tak bisa tidak akan datang itu.

Sambutan terhadap Mizan-Online itu tentu saja menggembirakan. Yang lebih menggembirakan, dan tentu saja patut disyukuri, adalah sambutan pem­baca atas buku-buku yang telah diterbitkan Mizan. Brand awareness terhadap "merek" Mizan, kami ya­kin, menjadi makin tinggi saat ini. Media massa juga memberikan sambutan yang sangat baik, terbukti dari jumlah resensi di media massa pada 1997 yang berhasil dipantau adalah sekitar 330 artikel resensi, tersebar dari media massa nasional, daerah, sampai pers kampus. Jumlah ini meningkat ketimbang ta­hun-tahun sebelumnya, yaitu 201 artikel resensi pada 1996 dan 195 artikel resensi pada 1995.

Kami juga bersyukur bahwa pelamar beasiswa Mizan juga meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 171 orang pada 1995, 212 orang pada 1996, dan 258 orang pada 1997. Meskipun jumlah beasiswa dan penerimanya tidak besar, beasiswa yang dibe­rikan kepada para mahasiswa dari segala strata da­lam kajian keislaman ini diharapkan juga memicu budaya menulis di kalangan kaum Muslim Indonesia. Jika layak, skripsi, tesis, atau disertasi pun akan diterbitkan oleh Mizan. Dan, alhamdulillah, tampak­nya beasiswa Mizan ini juga telah menjadi institusi dalam kegiatan penelitian keislaman, terbukti dari banyaknya pelamar yang sudah menunggu-nunggu saat masa aplikasi beasiswa Mizan diumumkan.

Dalam perkembangan produk, pada Agustus 1994, setahun setelah merayakan pengukuhan pe­rannya sebagai "matra baru Islam di Indonesia",

Mizan menciptakan lini bernama "Kronik Indonesia Baru". Produk pertamanya mendokumentasikan megaskandal abad ini, Megaskandal Bapindo: Drama Pembobolan dan Kolusi Bapindo yang mengungkap kronologi persekongkolan itu hari demi hari. Disusul kemudian dengan guncangan buku kontroversial Prahara Budaya: Kilas-Balik Ofensif Lekra/PKI dkk. yang diliput oleh hampir semua media massa dan elektronik saat peluncurannya di Taman Ismail Mar- zuki serta memantik diskusi-diskusi panas sesudah itu. Lini ini ingin memfokuskan perekaman peristiwa mutakhir dan penting yang berlangsung di Indone­sia, sekaligus menampung tema-tema umum dan luas yang tak terkait secara langsung dengan Is­lam. Aktivitas lini ini pada tahapan selanjutnya amat memperkaya khazanah informasi Mizan dan mampu menjerat isu-isu aktual yang berkembang di tanah air.

Dua tahun setelah itu, tepatnya Agustus 1996, Mizan mulai masuk ke buku biografis. Aku Bagian Ummat, Aku Bagian Bangsa: Otobiografi Deliar Noer sebuah buku setebal 1.056 halaman yang ditulis sendiri oleh intelektual yang teguh hati ini meru­pakan buku pertamanya, yang diluncurkan dengan mengundang tokoh-tokoh kaliber internasional se­perti Chandra Muzaffar dari Malaysia dan Ahmad Totonji dari Amerika Serikat. Disusul kemudian oleh Wacana Baru Fiqih Sosial: 70 Tahun K. H. Ali Yafie, sebuah buku yang mengubah wajah "angker" fiqih. Juga tragika perjalanan hidup Muhammad Yusuf Ali, penerjemah Al-Quran ke dalam bahasa Inggris yang paling otoritatif itu, diterbitkan dalam Jiwa yang Re­sah. Dan di tengah "amukan badai krismon", terbit Sajadah Panjang Bimbo: 30 Tahun Perjalanan Ke­lompok Musik Religius yang tak pelak lagi meru­pakan satu-satunya buku yang mengisahkan kelom­pok musik yang mengubah citra musik religius islami ini.

Awal 1997 terbit pula buku bercorak baru me­ngikuti zaman kepraktisan. Karya agung sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali, di-"ringkaskan" sendiri olehnya dengan judul Mutiara Ihya Ulumuddin. Disusul kemudian penerbitan karya agung kitab ha­dis hasil kerja keras tak kenal lelah Imam Bukhari yang diringkas oleh Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul-Lathif Az-Zabidi (ulama besar abad ke-15) berjudul Ringkasan Shahih Bukhari. Penerbitan edisi Indonesia ringkasan ini diberi pengantar oleh K.H. Ilyas Ruchiyat.

Memasuki medio 1997 dibentuk lini baru "Mizan for Beginners". Lini ini mengemas pengetahuan kon­temporer (Islam, cyberspace, posmodernisme, teori kuantum, internet, dan lain-lain) secara kompre­hensif dalam bentuk seperti komik dengan mempe­roleh hak terjemahan eksklusif dari Icon Books. Serial ini telah mencatat sukses, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat. Dengan teks yang ring­kas tanpa mengurangi kedalaman serta ilustrasi yang cerdas dan menarik, pembaca diajak menda­lami persoalan-persoalan serius dengan fun. Jika di­koleksi, buku-buku "For Beginners" ini akan merupa­kan sebuah ensiklopedia mini yang unik.
 
Mozaik Mizan

Metode-Metode Riset Kualitatif

Sebelum menjabarkan keistimewaan riset kualitatif, kami akan memperkenalkan perbedaan paradigma yang melatar belakangi berbagai riset yang Anda baca mengenai Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Pemasaran. Dengan memahami berbagai perbedaan pandangan dari para peneliti dalam mengonsep dunia yang mereka pelajari, Anda diharapkan akan menghargai alasan peneliti-peneliti tersebut ketika memilih metode tertentu bagi riset mereka. Hal ini, pada gilirannya, akan membantu menempatkan perspektif Anda, sekaligus menambah pengetahuan Anda mengenai berbagai metode dalam wilayah riset kualitatif.

Selanjutnya, dalam bab ini, kami akan mengemukakan beberapa topik aktual dalam kajian komunikasi, yang mengulas perlunya keterlibatan peneliti dalam dialog kolaboratif dengan semua pihak terkait (stakeholders). Menurut kami, awal yang penting untuk melakukan hal ini adalah dengan memaparkan metode riset kualitatif, yang bertujuan memahami orang-orang yang menduduki—atau sedang berusaha menduduki—posisi tertentu dalam sebuah organisasi atau kelompok. Karena metode kualitatif cenderung dihubungkan dengan sifat subjektif dari sebuah realitas sosial, seperti yang akan dijelaskan dalam bab ini, maka metode ini memiliki kemampuan yang baik untuk menghasilkan pemahaman dari perspektif para stakeholder, sehingga memungkinkan peneliti untuk melihat berbagai hal sebagaimana dilihat oleh para pelakunya (stakeholders).

Metode riset yang digunakan para peneliti guna membantu mereka memahami praktik Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Pemasaran bukanlah teknik yang netral, melainkan berhubungan dengan dua paradigma yang berbeda (Bryman, 2001). Pada tingkatan yang sederhana, metode kualitatif cenderung menempatkan kata-kata sebagai unit analisis, sedangkan metode kuantitatif cenderung dihubungkan dengan angka-angka. 
Peneliti bisa memilih metode kualitatif atau kuantitatif. Yang jelas, kedua pilihan acap dihubungkan dengan paradigma tertentu sesuai dengan ilmu asalnya. Dua sudut pandang atau paradigma yang memengaruhi sebagian besar riset Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Pemasaran adalah interpretif (interpretive) dan realis (realist-positivist). Masing-masing paradigma mempunyai asumsi yang berbeda-beda menyangkut sifat dasar perencanaan atau program komunikasi, serta bagaimana hal itu dapat diakses.

Orientasi Anda, baik terhadap paradigma interpretif maupun realis akan menentukan jenis pertanyaan riset yang Anda pilih untuk riset Anda, sekaligus memengaruhi jenis metode investigasi yang Anda pakai.
 
Metode kualitatif cenderung dihubungkan dengan paradigma interpretif. Metode ini memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia memaknai kehidupan sosial mereka, serta bagaimana manusia mengekspresikan pemahaman mereka melalui bahasa, suara, perumpamaan, gaya pribadi, maupun ritual sosial. (Deacon et a!., 1999: 6). Para peneliti yang menganut paradigma ini kurang tertarik untuk meneliti kekuatan eksternal yang mungkin menentukan perilaku masyarakat; seperti peraturan yang mengontrol standar periklanan, atau pengaruh perubahan selera konsumen terhadap jenis-jenis event yang cocok untuk sponsorship. Mereka lebih bersemangat untuk menjajaki selera, motivasi, dan pengalaman subjektif. Mereka berpendapat bahwa orang-orang melakukan sesuatu berdasarkan makna atas hal tersebut, yang lantas mereka hubungkan dengan tindakannya sendiri serta tindakan orang lain.

Jika Anda mengerjakan riset dengan paradigma interpretif, maka Anda harus memahami realitas sosial dari berbagai sudut pandang orang-orang yang hidup di dalamnya. Sebagai contoh, untuk mempelajari sponsorship, Anda mungkin harus melakukan investigasi terhadap perusahaan yang
akhir-akhir ini mensponsori berbagai event kesenian.

Anda mungkin harus melakukan wawancara terhadap orang-orang dalam perusahaan tersebut, serta mereka yang terlibat langsung dalam event itu, termasuk khalayaknya, guna menyimak pengalaman dan pendapat mereka mengenai kampanye sponsorship tersebut. Mungkin, Anda juga akan menghadiri event tersebut guna mengamati secara langsung bagaimana sponsorship dipromosikan. Dengan cara seperti ini, Anda akan mampu melihat, mendengar, dan mengalaminya sebagai bagian dari anggota masyarakat.

Peneliti yang menggunakan paradigma interpretif menantang gagasan bahwa realitas sosial adalah sesuatu yang kita terima begitu saja, sesuatu "dari luar sana" yang membentuk tindakan masyarakat. Peneliti interpretif meyakini teori konstruktivisme so-sial (social constructivism) yang mengemukakan gagasan bahwa "realitas" yang kita tinggali ini terbentuk dari waktu ke waktu melalui proses komunikasi, interaksi kita dengan orang-orang di sekitar kita, dan sejarah kita bersama. Realitas, oleh karena itu, merupakan "hal-hal yang dimiliki bersama dan diterima sebagaimana cara dunia dipersepsi dan dipahami" (Locke, 2001: 9). 
Realitas bagi mereka yang terlibat dalam kampanye sponsorship, contohnya, akan berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lain. Hal ini sepenuhnya bergantung pada berapa lama orang-orang telah bekerja bersama-sama, seperti apa jenis orang-orang dalam kelompok tersebut, bagaimana pengalaman mereka, juga kenyamanan mereka dalam berkomunikasi satu sama lain, dan seterusnya. Oleh karena itu, makna tidaklah sama antara satu tempat dengan tempat lain, atau antara satu individu dengan yang lain. Makna berhubungan dengan siapa diri kita sebagai individu, berikut interaksi komunikasi yang kita lakukan. Makna bersama (shared meanings) adalah sesuatu yang kita raih bersama—inilah yang kemudian membentuk realitas sosial kita.

Para peneliti yang menggunakan paradigma interpretif menyadari bahwa dalam rangka memahami praktik Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Pemasaran, maka mereka harus, pertama-tama, aktif terlibat di dalamnya sebelum menafsirkan atau menginterpretasikan praktik itu. Keterlibatan di "lapangan" memungkinkan peneliti mampu mengonsepkan kenyataan dari sudut pandang orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dengan mengeksplorasi bukti sebelum melakukan penafsiran terhadap "realitas", peneliti meyakini gagasan bahwa teori dan konsep muncul dari data, yang mereka hubungkan secara langsung dengan situasi tertentu yang tengah berlangsung secara alami. Dengan kata yang lain, apa yang Anda temukan di lapangan tidak ditentukan oleh teori atau model yang Anda temukan di literatur sebelum penelitian dimulai.

Sebagai contoh, setelah menyelenggarakan riset sponsorship, Anda akan menghasilkan uraian tentang proses keterlibatan dalam kampanye tersebut. Lalu, Anda mungkin menemukan riset lain dalam literatur yang mempunyai kesimpulan serupa. Dengan membandingkan gagasan Anda dengan riset lain tersebut, kemungkinan Anda akan menghasilkan beberapa hipotesis kerja mengenai sponsorship event kesenian. Atau, bisa juga Anda menyatakan bahwa temuan-temuan riset Anda bisa dikaitkan dengan organisasi-organisasi serupa.

Dengan orientasi seperti itu, yakni mengarah pada sifat dasar dunia sosial dan sifat dasar pengetahuan berkenaan dengan perencanaan atau program-program komunikasi, tidak mengherankan jika peneliti interpretif menggunakan metode riset kualitatif, yang memungkinkan peneliti untuk berdekatan dengan orang-orang yang diteliti, sekaligus terlibat dengan mereka. Metode kualitatif, kemudian, sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dengan paradigma interpretif, konstruktivis.
Download


 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger