Laporkan Jika Ada Link Mati!
Koleksi Buku

Kitab Fiqh Akbar

Ketahuilah bahwa Allah itu tidak bertempat. Dalilnya, Allah itu ada tapi tidak bertempat. Kemudian Dia menciptakan tempat (ruang) dalam keadaan tetap bersifat azali sebagaimana ketika Dia belum menciptakan ruang itu. Tidak dibenarkan adanya perubahan dan pergantian dalam Dzat dan sifat-Nya. Sebab, sesuatu yang memiliki ruang (tempat) dan mempunyai arah, jelas memiliki keberakhiran esensi dan juga keterbatasan. Sedangkan yang terbatas itu adalah makhluk ciptaan Allah Ta’ala.

Berdasar pada (dan bertolak dari) pengertian tersebut, mustahil bagi Allah mempunyai istri atau anak. Sebab yang demikian itu tidak mungkin bisa dicapai tanpa pergaulan, saling berhubungan, dan kemudian saling berpisah. Beristri dan beranak seperti itu jelas merupakan suatu kemustahilan bagi Allah SWT.

Andaikata ada yang mengatakan, bukankah Allah sendiri berfirman: “Yang Maha Penyayang itu bertahta di atas ‘arasy,” maka jawablab: Ayat ini merupakan ayat mutasyabih yang amat musykil diberi jawaban, termasuk ayat-ayat lain sejenis itu, bagi mereka yang enggan melakukan pendalaman dalam ilmu pengetahuan.

Artinya, ayat-ayat tersebut akan sangat membingungkan bagi mereka yang hanya mau memahami bentuk lahiriyahnya tanpa bersedia melakukan pengkajian dan penelaahan lebih mendalam. Sebab, seseorang tidak akan pernah aman dari kemungkinan terjebak dalam ketidak pastian (syubhat) dan ketidak mengertian kecuali bila ia menjadi orang yang memiliki pemahaman yang mendalam dalam ilmu pengetahuan.

Hendaknya diyakini bahwa sifat-sifat Allah itu mengandung pengertian seperti yang telah saya kemukakan terdahulu, dan bahwasanya bagi Allah tidak berlaku dimensi ruang dan waktu. Allah bebas dari keterbatasan dan keberakhiran, dan tidak butuh pada tempat dan arah.

Allah berfirman: “Tidak ada yang serupa dengan-Nya” dan terbebas dari hal-hal yang merusak semacam itu. Itulah sebabnya, Imam Malik pun tidak mau menjawab ketika ada seseorang yang bertanya tentang ayat tersebut kepadanya. Beliau antara lain mengatakan: “Istilah bersemayam itu telah disebutkan di dalam al-Qur’an, namun penjelasannya tidak dikemukakan. Beriman kepadanya adalah wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”

Seterusnya beliau berkata: “Kalau ternyata engkau kembali menanyakannya, akan aku perintahkan seseorang untuk mendera punggungmu. Mari kita berlindung kepada Allah dari gangguan ketidak jelasan seperti itu.”

Ketahuilah bahwasanya Allah itu Hidup, Mengetahui, Kuasa, Berkehendak, Mendengar, Melihat, Berbicara dan Kekal. Bukti atas ini semua adalah ciptaan-Nya yang demikian teratur dan tentu dan bertujuan menciptakan keserasian dan keteraturan, dan itu menjadi hukti bahwa Allah itu berkehendak, dan memustahilkan segala bentuk kekurangan yang menyebabkan Allah tidak mungkin mendengar, melihat dan berbicara, semisal tuli, buta dan bisu.

Bukti bahwa Allah itu mendengar, melihat, berbicara dan Qadim, sekaligus menjadi bukti bahwa Dia adalah kekal dan selamanya wujud. Allah SWT berfirman: “Dan bertawakkallah kamu kepada Tuhan Yang hidup dan tak pernah mati” dan “Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu” dan “Sesungguhnya telah Kami jadikan manusia itu dengan sebaik-baik ciptaan” serta “Allah itu Maha Berbuat dan Maha Berkehendak.”

Download


Buat Apa Shalat?

ALLAH berfirman, Sesungguhnya shalat itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS Al-Baqarah : 45). Jika ayat ini dibaca dengan teliti, akan kita dapati bahwa ia memiliki “pemahaman terbalik” (inverse logics atau mafhûm mukhâlafah) bahwa shalat hanya memiliki nilai jika dilakukan dengan khusyuk.

Khusyuk bermakna kesadaran penuh akan kerendahan kehambaan (‘ubûdiyyah) diri kita sebagai manusia di hadapan keagungan Rubûbiyyah (Ketuhanan). Sikap khusyuk ini timbul sebagai konsekuensi kecintaan sekaligus ketakutan kita kepada Zat Yang Mahakasih dan Mahadahsyat ini. Sebagai implikasinya, orang yang memiliki sikap seperti ini akan berupaya memusatkan seluruh pikiran (seluruh keberadaannya) kepada kehadiran-Nya dan membersihkannya dari apa saja yang selain Allah. Tidak bisa tidak ini berarti hadirnya hati. Tanpa kehadiran hati, shalat kehilangan nilainya.

Rasulullah bersabda, “Shalat yang diterima adalah sekadar hadirnya hati.”

Diriwayatkan pula darinya Saw. bahwa “Dua rakaat shalat orang yang khusyuk lebih bernilai ketimbang 1.000 rakaat shalat orang yang tak peduli.” Kepada Abu Dzar, Rasul Saw. mengajarkan, “Dua rakaat shalat pendek yang disertai dengan tafakur adalah lebih baik daripada shalat sepanjang malam dengan hati yang lalai.”

Di kesempatan lain, Rasul menamsilkan: “Tak akan diterima shalat seseorang yang dilakukan bagai seekor burung yang mematuk-matuk makanannya.”

Mudah dipahami bahwa seekor burung—sebagai hewan, yang tak memiliki hati atau perasaan sebagaimana manusia— yang sedang mematuk-matuk makanannya melakukan hal itu secara instingtif, sebagai bagian dari keharusannya untuk bertahan hidup. Berbeda halnya dengan manusia. Bahkan ketika sedang lapar, manusia menikmati makanannya itu. Bukan hanya melahapnya, atau bahkan sekadar menikmati rasanya, melainkan juga menghayati cara penyajian dan suasana yang melingkupi waktu makan itu. Apatah pula ketika ia sedang menghadap kepada suatu Zat Yang Mahaagung sekaligus Mahalembut (Lathîf) sebagaimana Allah Subhâna-Hu wa Ta‘âlâ. Jika hati tiada hadir, apa makna shalat, yang dikatakan sebagai sarana pertemuan kita dengan-Nya?

Ayatullah Khomeini memberikan ilustrasi menarik sehubungan dengan keharusan khusyuk atau hadirnya hati ini. Kelak ketika kita di-hisâb (diperhitungkan), hal pertama yang akan ditanyakan kepada kita adalah tentang pelaksanaan ibadah shalat. Dan bahwa baik-buruk nasib kita di akhirat kelak akan ditentukan oleh baik-buruk shalat kita. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw.:

“Yang pertama sekali di-hisâb pada hari kiamat adalah shalat. Apabila baik shalat, akan baiklah yang selebihnya. Apabila buruk shalat, akan buruklah yang selebihnya.”

Nah, kita harus ingat bahwa yang akan di-hisâb oleh Allah adalah hati kita, sementara fisik kita telah hancur di dalam tanah. Maka, jika kita melaksanakan shalat di dunia tanpa kehadiran hati —tanpa khusyuk, dan hanya merupakan gerakangerakan badan serta bacaan lisan— hati kita akan menjawab bahwa kita tak pernah melaksanakan shalat. Sehingga jangan sampai —mudah-mudahan Allah menjauhkan— kita menjadi orang yang bangkrut, seperti yang disabdakan Nabi Saw.:

“Seseorang melaksanakan shalat selama 50 tahun, dan tak ada yang diterima sedikit pun dari shalatnya.”

Download

Menyingkap Mitos Wahabi

Kurangnya ilmu Qutb mengenai Islam ditambah dengan pemenjaraan dirinya membawanya merubah pemahamannya terhadap Islam sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. Sebagai akibatnya, tulisan-tulisannya semakin radikal seiring berlalunya waktu Pada akhirnya, idelogi revolusioner Takfirnya dan sikap perlawanan terhadap pemerintah tertanam dalam pemikiran dan hati generasi muda baru yang mencari sesuatu yang lebih besar dari jalan yang gagal dari (pergerakan) Ikhwanul Muslimin. Hari ini, Qutb dipandang sebagai pemimpin ideologi ini bagi semua kelompok pemberontakan.

Model baru pemahaman Islamnya ini jelas dalam usahanya dalam membuat tafsir Al-Qur’an yang disebut Fi Dzilalil Qur’an (Di bawah naungan Al-Qur’an), Qutb tidak tertarik untuk mengikuti pendekatan yang telah baku dalam menjelaskan Al-Qur’an, yang pertama-tama ditafsirkan dengan Al-Qur’an itu sendiri bagi ayat-ayat lain yang menjelaskan artinya, kemudian dengan Sunnah Nabi menyangkut makna ayat-ayat tertentu, atau jika tidak terdapat dari keduanya, maka merujuk pada penjelasan sahabat-sahabat beliau. Oleh karena itu, ia tidak dapat dikatakan sebagai tafsir dalam sudut pandang konfensional.

Merujuk pada penjelasan para sahabat merupakan hal yang disyariatkan di dalam Islam, karena mereka menyaksikan diturunkannya Al-Qur’an dan diajarkan pengertian dan pengamalannya oleh dia yang kepadanya Al-Qur’an diturunkan (Nabi). Sebagai konsekuensinya, mereka ditugaskan untuk menyampaikan nash Al-Qur’an dan hadits yang kita baca hari ini dan juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap pemeliharaan penjelasan nash tersebut beserta penyebab dan kapan dan dimana nash tersebut diturunkan. Bukannya merujuk kepada sumber-sumber yang penting ini, Qutb menggunakan pendapat pribadinya untuk menjelaskan Al-Qur’an – disamping kedua sumber tersebut.

Sebagai akibatnya, tafsir ini mengandung sejumlah kesalahan yang telah dijelaskan oleh para ulama Salafi.

Karena ketidaktahuannya akan sistem ortodoks27 agama Islam, Qutb muncul dengan pernyataan yang bercampur aduk dari berbagai aliran Islam yang telah muncul sejak tahun-tahun awal peradaban Islam. Berada jauh dari aqidah “Wahhabi”, Qutb dipengaruhi oleh madzhab Mu’tazilah28 atau Sufi yang berlaku di wilayah tersebut di Timur Tengah. Sistem keimanan ini sangat bertentangan dengan aqidah “Wahhabi”.

Karena dia meninggalkan manhaj kembali kepada pemahaman Nabi dan para sahabatnya dalam pendekatannya terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah, Qutb menjadi tersibukkan pada kesalahan dan dosa-dosa orangorang yang berada di sekitarnya, khususnya mereka yang (berada) di kalangan pemerintahan.

Adapun kelompok Islam seperti Ikhwanul Muslimin, berusaha untuk merebut kekuasan dari penguasa Mesir, pemerintah meresponnya dengan mengawasi mereka dengans sangat ketat, kadang-kadang dengan cara yang brutal. Keadaan ini membuat Qutb membetuk pandangan tertentu terhadap dunia, dan ketiadaan dasar yang memadai dalam manhaj29 Salaf (Nabi dan para sahabatnya) menyebabkan dirinya jatuh ke dalam orientasi yang berbahaya, mengeluarkan manusia dari ikatan Islam dengan sebab dosa –dosa mereka.

Ketidaktahuan Sayyid Qutb terhadap prinsip dasar Islam menyebabkannya mengeluarkan pernyataan berbahaya yang berlebihan: “Hari ini kita berada di masa jahiliyah.30 Sebagaimana yang terjadi di masa awal terbitnya Islam, bahkan lebih buruk. Segala sesuatu di sekitar kita adalah jahiliyah.”

Download

Kitab Ta'lim Muta'alim

Para pelajar (santri) tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat mengambil manfaatnya, tanpa mau menghormati ilmu dan guru.

Karena ada yang mengatakan bahwa orang-orang yang telah berhasil mereka ketika menuntut ilmu sangat menghormati tiga hal tersebut. Dan orang orang yang tidak berhasil dalam menuntut ilmu, karena mereka tidak mau menghormati atau memuliakan ilmu dan gurunya Ada yang mengatakan bahwa menghormati itu lebih baik daripada mentaati. Karena manusia tidak dianggap kufur karena bermaksiat Tapi dia menjadi kufur karena tidak menghormati atau memuliakan perintah Allah

Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku adalah sahaya (budak) orang yang mengajarku walau hanya satu huruf jika dia mau silahkan menjualku atau memerdekakan aku, atau tetap nenjadikan aku sebagai budaknya.”

Ada sebuah syair yang berbunyi, “Tidak ada hak yang lebih besar kecuali haknya guru, ini wajib dipelihara oleh setiap orang Islam. Sungguh pantas bila seorang guru yang mengajar, walau hanya satu hurup diberi hadiah seribu dirham sebagai tanda hormat padanya. SEBAB GURU YANG MENGAJARMU SATU HURUF YANG KAMU BUTUHKAN DALAM AGAMA, “DIA IBARAT BAPAKMU DALAM AGAMA.”

Imam Asy-Syairazy berkata, “Guru-guruku berkata, “Barangsiapa yang ingin anaknya menjadi orang alim, maka dia harus menghormati para ahli fiqih. Dan memberi sedekah pada mereka. Jika ternyata anaknya tidak menjadi orang alim, maka cucunya yang akan menjadi orang alim.”

Termasuk menghormati guru ialah, hendaknya seorang murid tidak berjalan di depannya, tidak duduk di tempatnya, dan tidak memulai bicara padanya kecuali dengan ijinnya.

Hendaknya tidak banyak bicara di hadapan guru. Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan. Harus menjaga waktu. Jangan mengetuk pintunya, tapi sebaliknya menunggu sampai beliau keluar

Alhasil, seorang santri harus mencari kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan ia murka, mematuhi perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama, karena tidak boleh taat pada makhluk untuk bermaksiat kepada Allah. Termasuk menghormati guru adalah menghormati putra-putranya, dan orang yang ada hubungan kerabat dengannya.

Guru kami Burhanuddin, pengarang kitab Al-Hidayah bercerita bahwa salah seorang pembesar negeri Bukhara duduk dalam suatu majlis pengajian, di tengah-tengah pengajian, dia sering berdiri. Lalu oleh teman-temannya ditanya mengapa berbuat demikian. Dia menjawab, sungguh putra guruku sedang bermain di jalan oleh karena itu jika aku melihatnya aku berdiri untuk menghormatinya

Al-Qadhi Fahruddin adalah seorang imam di daerah Marwa yang sangat dihormati oleh para pejabat negara.

Beliau berkata, “Aku mendapat kedudukan ini kurena aku menghormati guruku, Abi Yazid Addabusi. Aku selalu menyalami beliau, memasak makanannya, dan aku tak pernah ikut makan bersamanya.”

Download

The Truth About Christmas

Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan: "Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama)."

Adam Clarke melanjutkan: "Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba.

Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki".

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - yang diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.

Download

Topeng Sang Puteri

“Engkau sudah gila, Elleinder?” tanya Arwain tak percaya.

“Tidak” sahut Elleinder tenang namun tegas.

Arwain tidak mengerti apa yang mempengaruhi pikiran Elleinder sehingga pria itu tiba-tiba memutuskan untuk menikah dengan Putri dari Kerajaan Aqnetta yang kecil tetapi subur dan makmur.

Tidak dapat disalahkan kalau pria yang baru saja diangkat menjadi Raja – menggantikan ayahnya yang meninggal karena sakit – itu berambisi untuk memasukkan kerajaan tetangga itu ke dalam wilayah kerajaannya yang luas, Skyvarrna. Sebagai teman akrab sejak kecil, Arwain tahu Elleinder sejak dulu mempunyai keinginan itu. Seperti banyak negara lain, kerajaan kecil itu sangat menarik perhatian. Wilayahnya memang kecil tetapi kesuburan tanahnya dan kekayaan alamnya sangat besar.

Konon sejak Kerajaan Aqnetta berdiri banyak yang berusaha menguasainya tetapi tidak ada yang pernah berhasil. Dan sampai sekarang hal itu tidak pernah terjadi. Kekuatan militer Aqnetta tidak dapat diabaikan. Kekuatan militernya yang tangguh itulah yang membuatnya tetap damai dalam kebebasannya.

Siapapun yang ingin menyerang Kerajaan Aqnetta selalu berpikir berulang kali. Apalagi terdengar adanya kabar bahwa Kerajaan Aqnetta mempunyai sekelompok pasukan rahasia yang tiada tandingnya.

Memang satu-satunya jalan yang termudah untuk memasukkan Aqnetta ke dalam Skyvarrna adalah dengan menikahi Putri Kerajaan Aqnetta. Tetapi Arwain tetap tidak setuju dan tidak mengerti mengapa Elleinder punya pikiran seperti itu.

Semua Pangeran maupun Raja tahu itu satu-satunya jalan yang termudah apalagi Putri Kerajaan Aqnetta saat ini hanya ada seorang dan kemungkinan besar ialah pewaris tahta kerajaan kelak bila Raja Leland meninggal. Tetapi tidak satupun yang mengambil jalan itu karena mereka tidak tahu banyak tentang Putri Kerajaan Aqnetta ini. Bahkan penduduk Aqnetta sendiri tidak banyak mengetahui Putri mereka.

“Engkau mengerti apa yang kaurencanakan ini, bukan?” tanya Arwain untuk meyakinkan dirinya sendiri.
“Berapa kalikah aku harus mengatakannya padamu, Arwain?” Elleinder balas bertanya, “Aku sudah memikirkannya masak-masak. Bahkan sebelum aku mengatakannya padamu, aku telah menetapkan bahwa aku tidak akan membatalkannya. Aku akan meneruskan rencanaku tak peduli kalau ada yang tidak setuju”

“Engkau harus tahu, Elleinder, Putri satu ini tidak banyak kita ketahui” Arwain memperingatkan, “Hampir tidak ada yang mengetahui tentangnya. Bahkan penduduk Kerajaan Aqnetta sendiri tidak banyak mengetahuinya”

“Aku tahu” sahut Elleinder, “Ia tidak pernah meninggalkan Istana Vezuza dan tidak pernah menampakkan dirinya pada siapapun”
“Engkau juga harus tahu kabar tentangnya” Arwain terus memperingatkan sahabatnya demi berusaha membatalkan rencana yang dianggapnya rencana paling konyol yang pernah diketahuinya. “Di kalangan penduduk Aqnetta beredar kabar bahwa Putri Kerajaan Aqnetta tidak secantik Putri-Putri yang lain. Bahkan mereka mempunyai keyakinan Putri mereka jelek dan gemuk sehingga membuat Raja Leland malu dan melarangnya meninggalkan Istana Vezuza”

Elleinder terus mendengarkan ceramah Arwain sambil mengangguk-angguk bosan.

Download

Omen #1 - Omen

SEJAK kecil aku dikenal dengan julukan ”Omen”.

Buat kalian yang pandai berbahasa Inggris atau punya kamus Inggris yang bagus, kalian akan tahu bahwa secara harfiah, omen berarti ”pertanda”. Arti yang netral. Bisa saja itu berarti pertanda bagus, bisa juga itu berarti pertanda buruk. Namun, kalau kalian sudah nonton film The Omen, kalian akan tahu bahwa kata Omen itu merujuk pada seorang anak kecil yang jahat dan mengerikan, penjelmaan seorang Anti-Kristus, yang hobi membunuh-bunuhi orang seenak jidatnya. Bagiku, yang tumbuh di keluarga besar yang akrab dan hobi nonton film horor bareng seperti orang-orang lain nonton pertandingan sepak bola bareng, menyandang julukan itu benar-benar membuat masa kecilku terasa bagaikan di neraka.

Bukannya aku terlahir dengan tampang dan sifat mirip anak kecil di film The Omen itu. Waktu lahir, aku normal-normal saja seperti kalian semua. Muka lucu dan polos, badan kecil tak berdaya. Satu-satunya yang agak berbeda dalam diriku adalah ternyata aku punya ingatan fotografis. Artinya, aku tidak akan melupakan apa pun yang sudah kulihat. Bahkan sebenarnya, aku juga tak pernah melupakan apa pun yang pernah kudengar. Itulah sebabnya aku jauh lebih cepat bisa bicara dibandingkan Eliza, dan pengetahuanku pun bertambah luar biasa cepat.

Karena Eliza belum bisa bicara sama sekali, aku mengira diriku pun belum bisa bicara. Namun, pada saat merayakan ulang tahun kami yang pertama, saking girangnya melihat kue ulang tahun untuk yang pertama kalinya, aku berkata dengan lidah cadelku, ”Lika mau lebih banyak dalipada punya Lica.”

Itulah pertama kalinya aku melihat ekspresi horor di wajah orangtuaku. Mereka menatapku seolah-olah aku sedang kesurupan. Belakangan, aku tahu memang itulah yang mereka pikirkan. Bahwa anak pertama mereka sudah kerasukan roh jahat. Sama sekali tidak terlintas dalam pikiran mereka bahwa aku sanggup berbicara lebih cepat daripada Eliza karena aku jauh lebih pandai.

Tapi saat itu, aku masih belum tahu apa-apa. Aku senang bisa bicara dan mengungkapkan isi hatiku, tanpa menyadari bahwa isi hatiku sering kali membuat orangtuaku ketakutan.

”Baju Lika cobek. Lika mau pakai baju Lica aja.”

Yang mereka dengar adalah: Rika sengaja menyobek bajunya sendiri supaya bisa mengambil baju Liza.

”Ada cemut di baju Lica, jadi Lika bunuh bial mati.”

Kecil-kecil dia sudah mengerti konsep membunuh, padahal tidak ada yang mengajarinya.

”Dalipada belalangnya loncat-loncat pelgi, Lika patahin aja dua kaki belakangnya.”

Dia menyiksa binatang malang itu untuk kesenangannya sendiri. Dari mana sifat kejamnya itu berasal?

Dalam waktu singkat, semua itu menyebar ke sanak keluarga yang lain. Setiap kali aku lewat, semua langsung berbisik-bisik.

”Padahal mereka begitu mirip, kenapa hati mereka bisa begitu berbeda ya?”

”Liza begitu manis. Coba lihat senyumnya, menggemaskan banget. Sedangkan senyum Rika tampak licik dan kejam.”

”Lihat, betapa beda aura kedua anak itu. Aura Liza begitu putih bersinar, sementara aura Rika gelap dan hitam. Mengerikan sekali.”

”Dia itu persis anak kecil yang ada di film The Omen. Kalian semua ingat, kan?”

Download

Omen #2 - Tujuh Lukisan Horor

”Ketujuh lukisan ini kunamai Tujuh Lukisan Horor, dan nama ini sudah cukup dikenal di kalangan anak-anak Klub Kesenian,” kata Rima perlahan.

Tujuh lukisan itu memang horor banget, berisi adegan-adegan orang-orang yang sedang dihukum mati. Lukisan pertama menggambarkan seseorang yang berlumuran darah dengan punggung terluka parah sedang menggedor pintu, sementara algojo yang bertampang mirip monster mengejarnya sambil membawa parang besar yang lebih mirip golok. Lukisan kedua menggambarkan orang yang setengah terbaring di atas meja, tangannya nyaris terpotong, memandang ngeri ke arah algojo yang siap menghabisi nyawa si korban dengan parang yang sama dengan di lukisan pertama.

Lukisan ketiga menggambarkan orang yang sedang merangkak di tanah dengan kaki terpotong, dikejar oleh si algojo yang mengayunkan parangnya dengan muka ganas bagaikan seorang penjagal hewan. Lukisan keempat menggambarkan orang yang tangannya diikat di dinding sementara si algojo yang sama mengayunkan parang ke kepala korban.

Lukisan kelima menggambarkan orang yang kepalanya dibenamkan ke dalam air oleh si algojo yang siap memenggal leher orang itu dengan parangnya. Lukisan keenam menggambarkan orang yang sedang terjatuh dari tangga, dan si algojo memberinya dorongan untuk jatuh dengan hantaman parang pada punggungnya.

Semua lukisan itu benar-benar menakutkan, namun yang paling mengerikan adalah gambar algojonya, yang di lukisan pertama tampak kecil dan terlihat bagaikan sosok mitos belaka, tampak semakin besar di lukisan kedua, dan semakin besar lagi di lukisan ketiga. Di lukisan keenam, sosok algojo itu tampak begitu besar sementara si korban begitu kecil, muka si algojo yang awalnya mirip monster gaje semakin tampak jelas, wajahnya berbulu dengan moncong mirip musang, dengan mata merah mengerikan dan gigi taring meneteskan ludah, seolah-olah dia sudah tidak sabar menyantap para korban itu.

Dan kesannya, oh God, kesannya algojo itu siap keuar dari bingkai lukisan dan memakan kita sebagai korban berikutnya. Tidak heran surat kaleng itu mengatakan bahwa algojo itu bisa keluar untuk menghabisi orang-orang. Tampang si algojo begitu nyata saat menatap mataku. Kilatannya yang penuh dendam dan benci membuatku yakin bahwa sosok ini memiliki jiwa yang tertanam sangat kuat dalam lukisan ini.

”Kenapa lo bisa ngegambar sesuatu yang begini mengerikan sih?” Erika menyuarakan pertanyaan yang menggema dalam hatiku. Suaranya yang agak membentak menunjukkan bahwa sama sepertiku, dia juga takut melihat lukisan itu.

Rima tidak menyahut, melainkan hanya memandangi kami melalui rambutnya yang panjang hitam bagaikan tirai sutra mengerikan.

Download

Ali Topan Anak Jalanan

“Ada perkembangan maju, Pan?” Gevaert bertanya.

Ali Topan tak menjawab. Gevaert menoleh ke Bobby. “Babe gue mau beli Mercy, Vaert. Yang lebih keren dari Mercy Anna. Gua yang disuruh miara itu Mercy. Terpaksa mulai sekarang gue mau kursus mesin Mercy dong.” kata Bobby, “kalau babe lu mau beli apa, Pan?” tambahnya sambil menoleh ke Ali Topan.

“Babe gue mau beli mobil pompa tai, buat nyedot tai yang ada di kepala koruptor-koruptor!” kata Ali Topan, “makanya sejak sekarang lu suruh babe lu ati-ati, Bob. Ntar kepale babe lu yang kesedot, kan nggak lucu.” tambahnya.

“Anjing lu!” maki Bobby. Dia melotot pada Ali Topan. Tapi yang dipelototi tenang-tenang saja. Ali Topan malah melihat ke arah Maya yang sedang melenggang masuk kelas.

Ali Topan bergerak sebat meninggalkan teman-temannya, memburu Maya. “Maya!”

Maya menghentikan langkahnya di pintu kelas. Ia menoleh ke Ali Topan yang memburunya.

“Gimana, May?” tanya Ali Topan. Maya hendak menjawab, tapi dibatalkannya. Ali Topan menowel lengan Maya. Maya menowel lengan Ali Topan kembali.

“May, gimana, udah ada info?” tanya Ali Topan.

“Itu dia si Anna dateng, gua tanyain dulu ya?” kata Maya. Dia melambai ke Anna yang sedang berjalan ke arah mereka. Ali Topan cengar-cengir saja. Akhirnya dia menowel Maya.

“May, kalau gini caranya biar gua aja deh yang nanya sendiri. Nggak pake perantara-perantaraan lagi.” kata Ali Topan.

Anna mendekati mereka. Ali Topan langsung menyambutnya.

“Selamat pagi, Anna. Gimana, tidurnya enak tadi malem? He he he.” kata Ali Topan. Anna Karenina mengernyitkan dahinya.

Mustinya dia marah atau tersinggung kalau ada anak lelaki yang pagi-pagi sudah menyambutnya dengan gurauan ‘kasar’ itu. Tapi entah kenapa, senyuman Ali Topan mampu mengusap hatinya.

“Oh,baik, selamat pagi.” kata Anna. Dia melihat Maya. Maya mengerjapkan mata kepadanya. Ali Topan batuk-batuk kecil.

“Begini, An, waktu itu saya yang nimpuk kamu pakai kulit rambutan, ng…”

“Saya sudah tahu. Lalu kamu mau apa?” kata Anna.

“Nggak sih. Saya mau nanya, apa kamu dendam sama saya?” kata Ali Topan.

“Saya nggak pernah dendam sama orang. Tapi perbuatan kamu itu nggak bagus. Tau apa nggak?” kata Anna. Dia mencoba untuk marah, tapi Ali Topan melihat sorot mata yang sama sekali gagal untuk marah di mata Anna. Ali Topan tahu, Anna memang tidak marah, tapi gayanya anggun, hingga dia sungkan bersikap macemmacem, seperti kebiasaannya kalau menghadapi gadisgadis lain.

“Kalau kamu nggak dendam, terima kasih deh.” kata Ali Topan.


Pelangi Untuk Jingga

Langit Cifor pukul 16.00 dipenuhi oleh awan. Itu adalah jenis awan berwarna putih, tipis, dan merata di semua sisi langit. Sungguh menakjubkan!. Subhanallah. Sepuluh regu telah diberangkatkan. Setiap regu diberi jarak keberangkatan. Aku bersama kelima kawanku berkonsentrasi pada denah dan tanda jejak yang telah dibuat oleh kakak pembina.

Memasuki Hutan Cifor, udara terasa sejuk. Cifor adalah singkatan dari Center for Internasional Foresty Research atau Pusat Penelitian Kehutanan Indonesia, salah satu dari 15 pusat penelitian perhutanan internasional. Luasnya 5 hektar. Menurut Pak Wendy, guru PLH-ku, kantor Cifor yang berada di dalam lokasi hutan ini didirikan pada tahun 1993. Tujuannya untuk melestarikan lingkungan di samping sebagai pusat penelitian dunia. Itulah sebabnya hutan ini tetap terjaga kelestariannya, sehingga menjadi paru-paru kota Bogor Barat.

Keluar dari wilayah hutan, ada jalan bercabang yang harus kami pilih. Tanda jejak di atas batu menunjukkan kami harus berbelok ke kiri, ke arah Danau Situ Gede. Aku sempat melihat Regu Banteng berbelok ke arah kanan. Degg..., jantungku berdetak sangat kencang. Kucoba berteriak sekeras-kerasnya untuk memangil mereka. Tapi mereka malah melambaikan tangan. Sayup-sayup terdengar jawaban, “Waktunya masih lama...! Jalan-jalan dulu...!” Astagfirullahaladzdziim..., alamat gawat!

Senja semakin mengabur dalam bayangku. Diam-diam bulan yang pucat mulai mengintip dari langit yang semakin kelam. Semakin pucat pula wajah kami berlima ketika kami melangkah semakin jauh dari arah yang tertera dalam denah. Kami dihadapkan pada buah simalakama. Ikut terus mengikuti Regu Banteng, semakin tak jelas arah. Mau kembali, juga sudah tak hafal lagi jalan yang telah dilalui. Sementara orang-orang sudah menutup pintunya rapat-rapat masuk ke dalam rumah masing-masing.
“Kamu sih, Wulan, sok pahlawan. Tahu mereka itu pada keras kepala, masih saja kamu mau mengingatkan.” sungut Zulfa padaku.

“Bukannya aku ingin jadi pahlawan, tapi sebagai teman, kita harus saling mengingatkan.” sahutku membela diri.

“Iya, tapi kalau gara-gara menolong teman, kita jadi celaka. Kan berabe juga jadinya,” kali ini Tasya yang pendiam ikut menimpali.

Kini kami berhasil mengejar Regu Banteng, setelah sekian jarak yang kami lalui. Mereka sudah tampak kelelahan. Terlebih karena kaki Lubab cedera, kuku kakinya berdarah, entah kenapa.

“Kataku juga apa..., kalian duluan aja! Kita gak bakal kenapa-napa kok. Masalahnya, rintangan yang diberikan gak asiyk. Laki-laki kan perlu tantangan.” Naufal memarahi kami.

“Eh, mau ditolong kok malah marah. Kita tuh cuma mau ngasih tahu, kalian itu gak amanah terhadap perintah guru, gak disiplin! Aku tuh takut kalian celaka kalau kalian membangkang perintah guru!” sahutku tak kalah sengit.

Download

Lupus (Part 1) - Ih Syereeem...

Hidup Pak Gali sepenuhnya tergantung dari bisnis sewa tanah kuburan itu. Mulanya, kalo ada yang meninggal dan mau dikubur di tanahnya Pak Gali, suka ngasih uang ala kadarnya aja untuk perawatan. Sekarang, setelah Pak Gali belajar ilmu dagang dikit-dikit dari anaknya, ia mulai menggunakan tarif khusus. Malahan kalo ada orang sakit parah dan naga-naganya bakal "isdet", Pak Gali menawarkan pembayaran dengan sistem uang muka. Down Payment.

"Kalo nggak, nanti keburu diserobot orang. Wah, ntar nggak kebagian kuburan kan repot," alasan Pak Gali. "Kalu mau yang murah juga ada kok," tawar Pak Gali lagi, "tapi sewanya ya tetap harus kontan, nggak bisa kredit."

Lagian kalo bayarnya kredit, menurut Pak Gali, anggota badan yang dikubur juga dikredit. Mula-mula tangannya, lalu kakinya, dan seterusnya dan seterusnya. Hiliihi.

Itu masih nggak seberapa, Pak Gali pun meniru cara penjualan rumah BTN dengan membuat bermacam tipe. Seperti tipe 21, tanahnya lebih kecil dan harganya juga lebih murah. Makanya Pak Gali suka menyarankan agar memesan tipe 45 saja, "Selain tanahnya lebih luas, juga bisa dibikin paviliun." Hihihi.

"Atau mau pesan yang di hook juga bisa," ujarnya masih bersemangat, "Cuma harus ada biaya tambahan. Lebih mahal. Adanya kan di tikungan jalan, orang jadi gampang kalo mau ziarah."

Pak Gali pernah juga dapat pesanan dari orang kaya yang minta kuburannya dipakein AC. Katanya biar nggak gerah. Tapi Pak Gali gak yanggupin, karena biaya operasionainya mahal. Akhirnya kuburan itu cuma dipasangin kaca nako aja. Kan udaranya tetap bisa keluar-masuk. Dan penghuninya pun nggak kegerahan.

Selain fasilitas-fasilitas tadi, Pak Gali juga menyediakan kuburan untuk orang-orang penakut. Yaitu dengan memasang pagar teralis di sekelilingnya.

Dan rencananya Pak Gali juga akan memasang interkom di setiap kuburan, biar komunikasi bisa lancar. Hahahaha...

Sementara suasana di situ tetap mencekam. Dan konon Pak Gali udah sering banget ketemu makhluk-makhluk ganjil. Kemarin dia nemu tiga, kemarinnya lagi, nemu lima. Dan besok pasti nemu tujuh biji lagi. Ya, selalu ganjil. Nggak genap.

Dan ketika genap delapan kali Pak Gali mengelilingi tanah perkuburannya itu, ia masih mendapatkan cahaya lilin yang membias dari ruang depan rumahnya. Ia membuka pintu perlahan. Karena si Drakuli, anak semata wayangnya masih asyik membaca.

Drakuli memang rajin banget. Kalo belajar pun sampai lewat tengah malam. Anaknya terkesan pendiam, tapi otaknya lumayan encer. Dia masih kelas satu SMA, dan sekelas sama adiknya Lupus, Lulu.

Download

Lupus (Part 3) - Sereem

Begini. Kita kasih tau aja. Ini sebenernya soal dendam. Si Bringas itu masih sodaranya Nano. Siapa Nano? Nano adalah pemimpin grup band anak muda baru bernama Panji Tengkorak. Grup itu katanya beraliran metal. Black metal. Dan pas grup metal itu mau merilis album, si Nano langsung menghubungi Lupus, mau minta diwawancara. Pastinya, biar dapet promo gratis untuk album perdananya yang bakal beredar. Tapi tulisan Lupus di majalah sama sekali bikin Nano kecewa.

"Padahal kami sebenernya sudah mendirikan band kugiran ini sejak tahun 1987. Musik kami sangat terinspirasi oleh konsep musiknya Jimi Mendrix, plus diilhami oleh sedikit irama ska. Saat konser, kami selalu dielu-elukan para pendengar. Bahkan di sebuah koran daerah, kami diramalkan bakal merajai blantika musik Indonesia. Tapi kehebatan kami hilang begitu saja karena kesombongan seorang wartawan bau kencur bernama Lupus." begitu pengaduan Nano kepada Bringas.

"Kenapa dengan kue cucur dan kue lupis itu?" tanya Bringas.

"Lupus yang bau kencur itu menulis, grup kami katanya cuma plagiat musik-musik rock Barat, dan sama sekali nggak punya jiwa. Katanya, kami sekumpulan remaja nggak berbakat. Sialan sekali, bukan? Walhasil penjualan kaset kami pun kandas," ujar Nano geram.

"Gara-gara kue lupis itu?"

"Ya, abis gara-gara siapa lagi? Makanya saya minta Bang Bringas mau memberi pelajaran sama Lupus sialan itu. Dia menghancurkan masa depan grup saya. Bang."

Bringas tersenyum. "Brother Nano, jangan kuatir. Itu gampang. Bringas bakal melakukan apa aja yang lo mau. Pokoknya nggak satu orang pun bisa menyetop kehebatan band kalian! Mana alamat rumahnya? Mana fotonya?"

Dan begitulah. Maka jiwa Lupus pun terancam malam ini. Karena si Bringas sudah berhasil membuka kunci rumah Lupus pake seutas kawat, dan menyelinap masuk ke dalam rumah kosong itu. Di rumah Lupus emang lagi nggak ada pembantu. Makanya kalo Mami dan Lulu pergi, jadi kosong. Dan itu udah diketahui Bringas, karena Bringas adalah preman yang pro dan selalu memperhitungkan segalanya.

Bringas masuk ke ruang tengah, ia langsung memotong kabel telepon. Setelah itu dia ngumpet. Menunggu Lupus pulang.

Selang beberapa saat, Lupus yang mengendarai sepeda sampai di depan rumahnya. Tak ada perasaan curiga apa pun. Dia malah bersiul-siul sampe mulutnya monyong lima senti. Emang, saban pulang dan rumahnya Poppi, hati Lupus selalu riang. Soalnya di rumah Poppi kan banyak makanan enak.

Tapi berkaitan dengan si Nano, emang masih seger dalam ingetan Lupus, beberapa saat lalu ia ngewawancarain pemain band Panji Tengkorak.

Tapi saat itu Lupus bener-bener bete abis, lantaran si Nano itu berkoar-koar dengan pede-nya soal kehebatan bandnya.

"Band kami ini membawa roh Jimi Hendrix, perpaduan antara rock tahun 70-an dengan musik ska, dicampur dengan variasi perkusi dengan nada etnik. Kami yakin, musik kami bakal mengilhami jutaan kawula muda negeri ini dan menambah maraknya blantika musik Nusantara."

"Oya? Trus anggotanya siapa aja?" tanya Lupus agak kurang antusias.

"Kalau begitu saya akan memperkenalkan satu-satu personel band kami. Pada bas, seorang anak muda yang mempunyai segudang repertoar. Dengan jari-jemarinya dia sanggup menandingi keperkasaan Bill Wyman, Flea, atau siapa pun yang menjadi jawara pencabik bas dunia. Namanya, Sentot Bas Betot. Kemudian, pada guitar kami, dengan lengkingan gitarnya, dia sanggup membuat kita terharu akan kejayaan musik rock di dekade tujuh puluhan. Jimmy Page, BB King, Eric Clapton, Santana, mengilhami permainannya. Namanya Uddel Bodonx."

Dan mulailah Nano berkoar-koar panjang lebar menjelaskan personel band lainnya, bikin Lupus ngantuk.

Download

The Queen Of The Tearling

“Tutup mulut, Dyer!” bentak Pen.

“Kau yang tutup mulut, Bocah. Begitu pengiriman tak datang, Pasukan Mort akan mulai bergerak. Kau juga bakal mampus.”

“Kita semua mampus,” geram Elston dari belakang Kelsea. Suaranya masih tak jelas karena giginya yang patah, tapi ucapannya sepertinya tak sulit lagi dipahami.

“Jangan dengarkan Dyer, Lady. Kami telah menyaksikan kerajaan ini tenggelam ke lumpur. Kau mungkin terlambat datang untuk menyelamatkannya, tapi berusaha menghentikan longsorannya tetap saja tindakan bagus.”

“Aye,” seseorang menyahut di belakang Kelsea, membuatnya tersipu. Kelsea diselamatkan Mace dari keharusan berkomentar ketika laki-laki itu menerobos sekumpulan pengawal dan memosisikan dirinya di sebelah kanan Kelsea.

“Lebih merapat lagi,” geramnya. “Kalau aku bisa menembus kalian, begitu juga orang lain.”

Perjalanan menuju Balairung Agung berupa siksaan koridor-koridor rendah abu-abu yang diterangi cahaya obor. Kelsea curiga Mace mengambil rute memutar, tapi dia masih ngeri oleh koridor, tangga, dan terowongan yang tak berakhir. Dia berharap ada peta Benteng di suatu tempat, atau dia tidak akan berani keluar dari sayapnya sendiri.

Mereka berpapasan dengan banyak laki-laki dan perem puan berpakaian putih, dengan tudung diturunkan rendah-rendah menutupi dahi. Berdasarkan deskripsi Carlin, Kelsea tahu bahwa mereka pasti pelayan Benteng. Benteng memiliki pengurus rumah tangga dan tukang pipa, tapi juga disesaki oleh pelayan yang tidak perlu; bartender, penata rambut, pemijat, dan yang paling parah, semuanya dibayar oleh kas Kerajaan.

Pelayan Benteng diharuskan tak terlihat mencolok ketika tidak dibutuhkan, jadi mereka menyingkir dari jalan Kelsea dan merapatkan tubuh ke dinding saat dia lewat. Setelah melewati pelayan kedua puluh, amarah Kelsea mulai naik satu tingkat, dan berapa lama pun dia menggigiti bagian dalam pipinya tetap tak bisa meredakan amarah tersebut. Ke sinilah uang pajak mengalir: untuk membeli kemewahan dan kurungan.

Akhirnya, mereka melintasi ruang depan kecil menuju pin tu ganda besar yang terbuat dari semacam kayu ek. Di mata Kelsea, kayu itu tak mirip ek Tearling; seratnya terlalu biasa, dan pintu tersebut dipenuhi ukiran rumit yang kelihatannya gambar lambang-lambang zodiak.

Ek Tearling tak bisa diukir dengan baik; waktu kecil, Kelsea pernah mencoba meraut ek Tearling dengan pisau dan mendapati kayunya hancur dalam bongkahan dan serpihan. Kelsea mencoba memperhatikan pintu lebih teliti, tapi tidak ada waktu; begitu dia mendekat, keduanya membuka seolah-olah disihir, dan gelombang pengawal menyapunya masuk.

Di sebelah kirinya, seorang bentara berseru, “Putri Mahkota Tiba!”

Kelsea meringis mendengar itu, tapi dengan cepat menemu kan hal lain untuk diperhatikan. Dia mendapati dirinya berada di satu ruangan yang ukurannya lebih besar daripada yang pernah dibayangkannya, dengan langit-langit setidaknya setinggi enam puluh meter dan dinding seberang yang begitu jauh sehingga dia tak bisa melihat wajah-wajah mereka yang berdiri di sana.

Download

Lupus (Part 2) - Drakuli Kuper

Malam ini Oom Agus betul-betul bertekad mengusir Pak Gali yang dirasanya udah terlalu membandel. Selain itu Oom Agus udah didesak oleh pihak investor agar lekas-lekas mengosongkan areal itu, karena proyek pembangunan pusat pertokoan akan segera dilaksanakan.

Kodir yang ternyata belum dipecat dari jabatannya, malam itu membawa senjata andalannya, berupa golok tajam buatan Cibatu. Konon golok itu mengandung tuah mampu mengusir roh-roh jahat. Golok yang menurut Kodir warisan dari buyutnya itu cuma boleh dipergunakan sekali setahun. Itu sebabnya kenapa di hari-hari kemarin Kodir nggak mempergunakan golok itu buat mengusir Drakuli dan Pak Gali yang dianggapnya setan gentayangan. Tapi sekarang saatnya Kodir boleh mempergunakan golok itu.

Dan malam ini Kodir betul-betul ingin menebus dendam kesumatnya terhadap Drakuli yang telah sering mengecohnya. Apalagi sekarang Kodir tau Drakuli bukan setan yang sulit dikalahkan. Drakuli cuma seorang remaja yang nggak punya kepandaian silat. Dan Kodir yakin banget bisa mengalahkan Drakuli. Karena sebagai centeng, Kodir memiliki kepandaian silat. Dan selama itu pula Kodir jarang dipecundangi siapa pun, kecuali oleh orang yang telah mempecundanginya. Pendeknya Kodir sakti mandrabokir eh, sori, maksudnya sakti mandraguna. Karena sejak muda Kodir gemar mengembara dari satu kampung ke kampung lain untuk berguru kepada orang-orang yang dianggapnya sakti.

"Dan sekarang adalah saatnya gue ngebuktiin i1mu-iImu yang udah gue pelajari," desis Kodir yakin.

Anak-anak buah Kodir yang rata-rata punya kepandaian silat, nampaknya juga ingin menebus dendam kesumatnya terhadap Drakuli. Mereka betul-betul keki sama Drakuli yang selalu mengecoh mereka, sehingga membuat mereka sering dimaki-maki Oom Agus.

"Dan sekarang jangan arep lo bisa ngeledekin gue lagi, deh. Sekarang saatnya lo mampus, hei setan kuburan," sergah Dudung seraya membetulkan goloknya yang terselip di pinggang.

Sebagaimana halnya Kodir, Dudung dan rekan lainnya juga membawa senjata yang menjadi andalan mereka. Langkah mereka mantap sekali karena yakin bakal menang.

Malam ini bakal terjadi perang besar. Perang yang bakal menghancurkan kuburan tempat Drakuli tinggal. Bumi gonjang-ganjing. Karena itu malam ini agaknya bakal jadi ujian terberat bagi Drakuli. Apalagi bila ngeliat persenjataan yang dibawa para dukun sewaan Oom Agus. Nampaknya tipis harapan Drakuli mampu menghadapi mereka. Para dukun itu nggak lagi menghadapi, Drakuli dengan kemenyan, sapu lidi, atau lisong. Itu sih kuno. Yang dibawa para dukun itu sekarang adalah bom molotov, meriam, rudal scud, atau senjata sejenisnya yang bisa menghancurkan segala sesuatu yang disentuhnya. Resep ini mereka dapatkan waktu mengikuti training di kuburan-kuburan angker di luar negeri. Nampaknya malam ini Oom Agus betul-betul ingin mengusir Drakuli dari sarangnya.

"Kesabaran saya betul-betul sudah habis, jadi kalian kerja yang becus, ya!" sungut Oom Agus memberikan ultimatum pada anak buahnya.

"Iya, Pak!" jawab anak buahny­ serentak.

"Nah, sekarang kalian bisa mulai bekerja!" Oom Agus langsung memberi perintah.

Bulan menggantung di awan. Angin berkesiur dingin. Lalu bagaimana nasib Drakuli? Betulkah malam ini ia akan terusir dari tanah kelahirannya? Tanah yang begitu disayanginya, karena merupakan harta satu-satunya yang paling berharga. Ah, jangan pesimis dulu, dong!

Karena dengan dibantu Lulu, Lupus, Boim, dan Gusur, Drakuli nampaknya udah siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi yang dilancarkan oleh Oom Agus dan antek-anteknya. Drakuli udah mempersiapkan segala sesuatunya demi menghadapi Oom Agus atas saran Lupus dan Lulu.
Download

Mengapa Kaum Muslimin Mundur?

Banyaklah di antara umat Islam yang berkata: Kita umat Islam tidak mempunyai kekayaan seperti kekayaan yang ada pada bangsa Eropa dan tidak mempunyai keleluasaan seperti keleluasaan yang ada pada bangsa Eropa, yang kiranya dapat dibelanjakan untuk amal perbuatan yang baik guna menyokong sebagian mereka kepada sebagiannya.

Perkataan yang serupa itu kita jawab : Sesungguhnya kita tidak menuntut dan meminta kepada umat Islam supaya membelanjakan harta benda mereka yang melebihi daripada modal yang ada pada mereka masing-masing, sebagaimana telah kami uraikan di muka dalam uraian tentang pengorbanan dengan harta benda. Maka itu adakah umat Islam akan mengerjakan?

Sesungguhnya kami mengetahui, bahwa umat Islam sekarang ini telah banyak yang melenyapkan harta benda wakaf dan pendirian-pendirian yang baik dari peninggalan para leluhur mereka dahulu, lebih-lebih tentang mendermakan harta benda mereka untuk kepentingan yang baik yang seimbang dengan pendermaan bangsa Eropa dalam amal perbuatan mereka untuk kepentingan umum atau kebajikan bersama. Jadi, kalau umat Islam dewasa ini sudah berani melenyapkan (menghapuskan) harta-harta waqaf dari peninggalan para leluhur mereka dahulu, maka sudah barang tentu tidak akan mungkin lagi mereka mendermakan harta-harta mereka untuk amal kebajikan atau guna kepentingan umum, sebagaimana yang kini telah dikerjakan oleh bangsa Eropa.

Bagaimanakah umat Islam ingin akan mendapat ketinggian derajat yang sama dengan derajat bangsa Eropa tentang kekayaan, kekuatan, dan kekuasaan, padahal mereka itu amat jauh terbelakang dari bangsa Eropa tentang pendermaan dan pengorbanan? Sesungguhnya berusaha mengejar kekuasaan di muka bumi ini serupa dengan berladang di muka bumi ini juga. Yakni: Seberapa yang kita usahakan, maka sepadan itulah yang kita dapat. Kalau kita sedikit berusaha, niscaya sedikit pula buah yang kita dapat. Sebaliknya, kalau kita banyak berusaha, niscaya banyak pula buah yang kita peroleh.

Umat Islam dewasa ini menghendaki kekuasaanatau pemerintahan seperti kekuasaan atau pemerintahan dan kerajaan bangsa Eropa sekarang, tetapi tidak dengan susah payah, tidak dengan pendermaan dan pengorbanan, pula tidak dengan penderitaan dan tidak sanggup menghilangkan sedikit daripada kelezatan atau kesenangan hidup mereka, dan mereka lupa akan firman Allah Yang Maha Tinggi:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembtra kepada orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah: 155).

Di antara umat Islam mungkin ada yang berkata : Sesungguhnya kita telah mencoba mendermakan harta benda dan bahkan jiwa pula, kita telah menerima ujian dengan kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, dalam pada itu kita tahan terhadap ujian yang sedemikian itu, tetapi semuanya itu tidaklah berbekas bagi kita dan tidak berarti sedikit pun. Orang-orang Bangsa Eropa tetap menguasai kita dan menjajah tanah air kita. Perkataan yang sedemikian itu seringkali kami dengar dari kebanyakan umat Islam, maka itu perlu kami jawab.

Jawab : Dapatkah mereka (umat Islam) sekarang membuktikan segala sesuatu yang mereka katakan, daripada pendermaan dan pengorbanan yang menyamai apa yang digerakkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, ataukah kiranya dapat menunjukkan perbandingan yang sesuai dengan seperseratus bagiannya yang telah dikerjakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.

Bagi kami ada suatu contoh yang baru terjadi, ialah soal Palestina. Peristiwa pertumpahan darah antara bangsa Arab dan kaum Yahudi di Palestina, maka di antara kedua golongan ini tidak sedikit yang mendapat kecelakaan.

Kaum Yahudi dari segenap penjuru dunia berusaha menolong dan menyampaikan bantuan yang sebesar-besarnya kepada kaum Yahudi di Palestina yang sedang mendapat kecelakaan. Seimbang dengan itu tentunya umat Islam (bangsa Arab) dari segenap penjuru dunia hendaknya menyampaikan bantuan kepada bangsa Arab (umat Islam) di Palestina juga. Akan tetapi dalam kenyataan pendapatan uang derma dari kaum Yahudi untuk kepentingan golongan yang seagama dengan mereka di Palestina ada 1.000.000 (satu juta) poundsterling, dan pendapatan derma yang dari umat Islam hanya 13.000 (tigabelas ribu) poundsterling Jadi kira-kira seperseratus bagian dari dermanya kaum Yahudi.

Download


Ashadi Siregar (Buku 1) - Cintaku Di Kampus Biru

Cintaku Di Kampus Biru merupakan novel karya Ashadi Siregar yang semula berupa cerita bersambung dalam surat kabar Kompas tahun 1972. Cerita bersambung yang diterbitkan sebagai buku tahun 1974 oleh Penerbit Gramedia Jakarta. Novel itu mengalami lima kali celak ulang pada tahun 1970-an. Cintaku di Kampus Biru merupakan sebuah novel yang bercerita tentang seorang mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, bernama Anton. Anton adalah mahasiswa yang ceria dan brilian. Selain itu, juga menyenangi buku-buku. Sayangnya, ia sedang dihadapkan pada berbagai masalah dalam perkuliahannya.

Selain berkarakter demikian, Anton juga ahli dalam merayu dan sering terlibat dalam percintaan. Cerita dengan beberapa wanita di kampus tempat ia berkuliah merupakan peristiwa yang diangkat dalam novel itu. Berikut dipaparkan beberapa kisah percintaannya dengan para wanita.
Dalam novel itu diceritakan, seorang gadis bernama Marini yang ditinggalkan Anton karena Marini mendesak Anton agar segera mengawininya, sedangkan Anton belum memikirkan soal itu. Anton masih bergelut dengan persoalan kuliahnva yang belum rampung. Selain itu, karena ia pandai merayu para mahasiswi, akhirnya Erika pun jatuh cinta kepadanya. Anton sebelumnya memang telah jatuh cinta kepada Erika.

Karena cintanya itu pula, Anton datang ke rumah Erika hampir setiap hari sehingga membuat kecurigaan ibu Erika tentang hubungan mereka. Kecurigaan ibu Erika itulah yang membuat suatu pagar penghalang bagi Anton terhadap Erika. Ibu Erika hanya mengharapkan agar Anton dapat melupakan Erika karena Erika telah bertunangan dengan Usman yang sedang belajar di Jerman. 
Sejak saat itu, Anton tidak pernah lagi datang ke rumah Erika. Hal itu membuat Erika merasa kehilangan sesuatu. Erika tidak mengetahui bahwa ibunya telah bertemu dengan Anton dan melarangnya untuk bertemu dengan Erika. Erika mengalami kekecewaan yang berkepanjangan apalagi setelah mendengar kabar bahwa Usman telah kawin dengan seorang gadis Jerman. Badan Erika makin kurus.

Pada suatu hari Anton bertengkar dengan Ibu Yusnita mengenai soal kuliah. Pertengkaran itu membuahkan suatu keputusan dari Ibu Yusnita bahwa tidak ada pembicaraan lagi tentang ujian Anton. Kata-kata itu membuat hati Anton menjadi panas, tetapi tidak pernah terpikirkan oleh Anton untuk berbuat sesuatu yang tidak diinginkan di dalam kampus.
Pada suatu hari terjadi demonstrasi terhadap Bu Yusnita. Secara langsung, Bu Yusnita menuduh Anton sebagai dalangnya. Bu Yusnita meminta agar Anton disidangkan dan dikeluarkan dari perguruan tinggi itu. Padahal, Anton tidak tahu-menahu tentang demonstrasi itu. Pada akhirnya, diketahui bahwa demonstrasi itu bukanlah perbuatan Anton seperti yang diiuduhkan oleh Bu Yusnita.

Dalam suatu survei ke daerah, Anton mendekati Bu Yusnita dengan harapan agar dapat menghasilkan perbaikan bagi dirinya. Bu Yusnita memang terbilang cantik. Tampaknya, Anton juga menyadari hal itu. Dalam suasana survei itu, Anton berhasil melemahkan hati Bu Yusnita hingga mereka bersahabat sangat akrab. Anton pun diam-diam mengagumi kecantikan Bu Yusnita dan secara terus terang hendak melamarnya. Namun, hasrat hati Anton untuk hidup sebagai suami istri dengan Bu Yusnita tidak dapat diterima Bu Yusnita karena umur mereka terpaut jauh. Bu Yusnita menyatakan bahwa ia akan menikah dengan salah seorang dosen di fakultas itu juga. Anton pun terpaku.
Anton sangat kecewa kemudian ia mendatangi Martini, tetapi gadis itu menolak. Bahkan, Martini berterus terang bahwa ia akan menikah dengan yang lain. Sementara itu, Erika pun telah dilupakannya dan Bu Yusnita akan pergi. Kekecewaannva itu membuat perasaan Anton tidak karuan.
Download



Gunung Kawi

Tak lama kemudian sunyi melangut, seperti mimpi buruk yang mengintip dari bayang-bayang gelap. Burung malam berdengut di kejauhan. Mereka semua telah terlelap, kecuali satu orang yang diam-diam menyelinap ke luar. Dia menyalakan senternya. Di wajahnya tak ada sama sekali rasa takut. Dia melangkah dengan yakin, menuju sebuah arah. Dia tak menyadari, di dunia yang tak kasat mata ratusan sosok menoleh padanya, mengikutinya dengan mata kosong dan kelam.

Dini hari yang dingin. Dia menggigil. Namun rasa ingin tahu menuntunnya untuk terus mendekati Dewandaru, pohon berumur ratusan tahun yang disebut-sebut keramat. Buahnya berbentuk seperti labu tetapi tekstur dan ukurannya seperti tomat. Hanya di sini orang-orang tidak memandangnya sebagai buah yang sekadar bisa dinikmati. Tepat seperti namanya, buah itu didewakan. Jika buah itu jatuh, orang-orang akan berebutan demi memilikinya. Mereka tiba-tiba lupa pada sopan santun: saling sikut, saling jarah demi buah, ranting, dan daun yang jatuh. Konon katanya, kejatuhan salah satu bagian pohon itu berarti kemakmuan yang tak terhingga. Meski pada akhimya tetap akan ada yang dikorbankan untuk menebus kemakmuran.

Tumbal, gumamnya. Dia meragu. Tapi, bukankah dia melakukan itu untuk keluarganya? Dia melangkah lagi sembari menguatkan tekadnya sedikit demi sedikit. Dia menyorotkan lampu senter dari ponselnya ke arah pohon itu. Bersih, sama sekali tak ada yang jatuh. Dia melenguh kesal. Bagaimana mungkin tak ada daun yang jatuh? Dia sama sekali tak punya waktu untuk menunggu.

Terdengar desir angin. Dia menengok belakang. Hari masih gelap dan pekat. Bau rerumputan yang basah mulai menyeruak. Hanya angin yang menampar daun-daun. Tak ada suara binatang. Mereka nyenyak dalam sarang atau mungkin enggan bersapa dengan mahkluk-mahkluk malam. Dia menatap pohon yang tak seberapa besar itu. Tak ada ketakutan yang terlintas di wajahnya. Hanya bimbang, yang kemudian segera dia singkirkan. Sudah kepalang basah, pikirnya. Dia tak ingin melihat keluarganya menderita lagi.

Tangannya meraih daun yang bisa diraih. Dia memetiknya dengan tergesa, lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik yang dibawanya. Kepalanya menengok ke sana kemari. Aman. Hanya ada suara angin saat dia bergegas meninggalkan tempat itu.

Namun, dia tak tahu bahwa angin yang bersiut itu hanya berpusat pada pohon. Pelan-pelan angin itu senyap saat sesosok gelap keluar pelan-pelan dari balik pohon. Penyamarannya yang gaib mampu menipu mata. Sejak tadi, dia memerhatikan dengan matanya yang semerah darah. Senyumnya yang dingin membekukan udara. Sekejap, dia melebur menjadi bayangan gelap. Kemudian bergerak cepat, membuntuti orang itu. Pelan tapi pasti, dia menyatu dengan bayangan orang itu. Rapi dan senyap. Seakan tak pernah ada hal buruk yang akan terjadi. Meski seketika burung-burung berdengut di kejauhan. Membisikkan tanda-tanda malapetaka.

Download

Joseph Sang Mualaf

“BRAKKK”, terdengar bunyi yang sangat keras sekali. Aku tersentak, dan tersadar. Entah bunyi apa itu. Mata ini, tak bisa melihat apapun disekitar karena kain hitam penutup kepala masih terpasang. Kakiku tak bisa bergerak, karena terikat dengan kaki kursi tempat duduk. Dan tangan ini, terikat erat di belakang punggung.

“Hey siapa kamu! Cepat buka ikatanku ini” aku coba berteriak kepada mereka Dan saat itupula “Auch” perutku dipukul dengan benda tumpul.

“Diam kamu pembelot” terdengar suara keras ditelingaku

Aku merasa sangat kenal dengan suara itu, “Bernard, iya benar itu suara Bernard!” bisikku lirih dalam hati. “aku tahu kamu Bernard! Bernard aku mengenali suaramu khasmu itu” kataku keras.

Terdengar suara tawa keras “hahhaha” setelah tertawa dia mengatakan “kamu, Joseph. Kamu sudah tahu siapa aku! Dan aku sudah tahu siapa kamu!” setelah itu tawa itu muncul kembali dengan berlalu pergi.

Ruangan ini menjadi sepi, tapi aku masih mendengar ada suara nafas seseorang yang tersengal-sengal dan terasa sangat berat sekali.

“Ternyata kamu, Joseph!” suara itu juga aku kenal, itu adalah suara Antoni salah satu temanku.

“Kamu Antoni bukan? Kenapa kamu menyiksa aku seperti ini, Antoni? Padahal kamu salah satu murid yang aku segani, kita tidak pernah bermusuhankan?” saat itu aku memang benar-benar kalut.

“Joseph, aku tidak menyiksa kamu. Bahkan aku juga termasuk yang disiksa, Joseph. Lihatlah aku, yang terikat dengan kantung kepala hitam, serta kaki yang menyatu dengan kaki kursi dan tangan yang terikat di punggung kursi!” ucap Antoni dengan nada suara yang tersengal dan terlihat sangat kesakitan.

“Hem, jadi nasib kita sama Antoni!” ucapku lirih

Antoni tidak mengucapkan sepakatah kata pun kecuali hanya bunyi nafasnya mendesah terlihat pasrah.

“ktok…ktok…ktok” terdengar bunyi sepatu yang mendekat. “Hem, dua pembelot sudah berkumpul”

Suara itu juga aku kenali “Daniel”, ucapku dalam hati.

Saat itu, Daniel berteriak keras kepada Antoni. “inikah, yang kalian katakan kebenaran. Ini kah, yang kalian yakini tentang Tuhan kalian. Mana kasih sayang Tuhan kalian saat ini. Mana pertolongan Tuhan kalian!” ucap Daniel bagaikan menantang. Dan saat itu tawa Daniel menggema keras memekakan telinga ini.

Kerasnya ucapan Daniel, membuat Antoni pun berucap keras “ini adalah keyakinku, Islam adalah agamaku. Allah adalah Tuhanku. Dan Muhammad adalah pembawa berita gembiraku. Allah telah menolongku, dengan memberikan cobaan keimanan. Yaitu, dengan siksa yang kalian berikan. Karena aku tahu, siksa yang berat di akhirat itu untuk kalian!”.

Saat Antoni mengucapkan kata-katanya, ada sebuah semangat baru buatku. Kekuatan untuk terus bertahan menjadi timbul. Tetapi sebenarnya aku kaget sakali, ternyata seorang Antoni yang biasanya semangat dalam mengajarkan misi kesesatan juga telah memeluk agama Islam. Saat itupula, terdengar suara “BUKKK….GBUKKK” yang bertubi-tubi. Dan suara Antoni, terdengar sangat serak dengan teriakan yang memilukan. Daniel tertawa puas, sambil meninggalkan kami berdua.

Saat akan pergi, Daniel mengatakan “tunggu gilaranmu, Joseph!”.

Aku hanya terdiam, mematung pada saat Daniel pergi meninggalkan kami berdua. Terdiamku bukan takut karena ancaman Daniel, tetapi diamku lebih didasari karena mengetahui Antoni ikut agama Islam. Sungguh benar-benar diluar dugaan.

Download

Goosebumps #3 Monster Blood

Wagner lebih mirip gudang daripada toko. Ada lantai dengan rak pada langit-langit di kedua dinding, penuh dengan kotak-kotak mainan, dan banyak meja panjang etalase melalui pusat toko, gang keluar sempit yang bahkan orang sekurus Evan harus memaksakan diri melaluinya.

Pada bagian depan toko, merosot di bangku tinggi di belakang kasir kayu model kuno duduk seorang pria yang tampak kesal dengan seberkas rambut putih tunggal di tengah kepala merah botak. Dia punya kumis putih terkulai yang tampak berkerut pada Evan dan Andy saat mereka masuk.

"Hai," kata Andy takut-takut, melambai ke pria itu.

Dia menjawab dengan dengusan dan kembali ke koran yang sedang dibacanya.

Trigger mengendus rak bawah penuh semangat. Evan memandang berkeliling pada tumpukan mainan itu. Dari lapisan tebal debunya, mainan-mainan itu tampaknya telah berada di sana seratus tahun. Semuanya tampaknya saling berdesakan, boneka-boneka di sebelah perlengkapan bangunan, peralatan seni bercampur dengan gambar-gambar aksi lama yang Evan bahkan tak mengetahui, satu set drum mainan dibawah tumpukan bola.

Hanya dia dan Andy pelanggan di toko itu.

"Apakah mereka punya game Nintendo ?" tanya Evan, berbisik, takut untuk memecah keheningan yang tenang.

" Aku tak berpikir begitu," bisik Andy kembali. "Aku akan bertanya."

Dia berteriak ke depan, "Apakah Anda punya game Nintendo?"

Butuh beberapa saat bagi pria untuk menjawab. Dia menggaruk telinganya. "Tak punya," gerutunya akhirnya, terdengar jengkel oleh gangguan.

Andy dan Evan menggeluyur ke bagian belakang toko.

"Mengapa kau suka tempat ini?" bisik Evan, mengambil sebuah pistol tua dengan sarung pistol koboi.

"Aku hanya berpikir itu sangat bagus," jawab Andy. "Kau bisa menemukan beberapa harta karun yang sebenarnya di sini. Ini tak seperti toko mainan lainnya.."

"Itu pasti," kata Evan sinis. "Hei - lihat"

Dia mengambil satu kotak makan siang dengan seorang koboi berbaju hitam yang dihiasi pada sisinya.

"Hopalong Cassidy," bacanya. "Siapa Hopalong Cassidy?"

"Seorang koboi dengan satu nama bodoh," kata Andy, mengambil kotak makan siang tua itu darinya dan memeriksanya. "Lihat -. Itu terbuat dari logam, bukan plastik. Mengherankan kalau sepupuku akan menyukainya. Dia suka nama yang bodoh juga.."

"Ini hadiah yang cukup aneh," kata Evan.

"Dia adalah sepupu sangat aneh," seru Andy. "Hei, lihat ini." Dia meletakkan kotak makan siang tua itu dan mengambil sebuah kotak besar. "Ini satu set (peralatan) sulap." Kejutkan teman-teman Anda. Lakukan seratus trik menakjubkan," bacanya.

"Itu trik yang banyak menakjubkan," kata Evan.

Dia berjalan kembali lebih jauh ke toko bercahaya suram itu, Trigger memimpin jalan, mengendus marah.

"Hei -" Evan terkejut, satu pintu yang sempit menuju ke ruang belakang kecil.

Ruangan ini, Evan lihat, bahkan lebih gelap dan berdebu. Melangkah ke dalam, ia melihat boneka-boneka binatang yang kelihatan usang dilemparkan ke kardus, permainan yang memudar, kotak-kotak yang menguning, sarung tangan bisbol dengan hiasan tipis kulit dan pecah.

Siapa yang mau sampah ini? pikirnya.

Dia akan pergi ketika sesuatu menarik perhatiannya. Satu kaleng berwarna biru, seukuran kaleng sup. Dia mengangkatnya, terkejut dengan betapa berat itu.

Mendekatkannya ke wajahnya untuk memeriksanya dalam cahaya redup, ia membaca label pudar:

DARAH MONSTER. 

Download


Goosebumps #4 Bergaya Sebelum Mati

Tiba-tiba seekor anjing spanil melompat keluar dari semak- semak, sambil menyalak-nyalak penuh rasa ingin tahu. Shari berhenti dan mengelus-elus anjing itu. Anjing itu menjilat-jilat tangan Shari sambil mengibas-ngibaskan ekornya, lalu ia kembali menghilang ke balik semak-semak.

Keempat anak itu meneruskan perjalanan mereka, saling berusaha menjatuhkan yang lain dari pinggiran trotoar. Mereka menyeberang jalan dan terus melewati sekolah. Di halaman sekolah, dua anak laki-laki sedang bermain basket, dan beberapa anak yang lebih kecil bermain sepak bola di lapangan bisbol. Tak seorang pun mereka kenal.

Setelah melewati sekolah, jalanan yang mereka ikuti agak menikung, melalui rumah-rumah yang sangat mereka kenal. Tidak jauh dari sana, selepas daerah yang ditumbuhi banyak pohon, mereka berhenti di depan halaman sebuah rumah yang tak terurus. Rumput di pekarangan sudah berminggu-minggu tidak dipotong. Semak-semak tumbuh tinggi.

Di atas halaman depan yang melandai naik dari jalanan, hampir tersembunyi di balik sebuah pohon ek besar, berdiri sebuah rumah besar yang sudah bobrok. Rumah itu dulunya sebuah rumah megah.

Bertingkat tiga, dengan serambi di sekeliling rumah, atap miring berwarna merah, dan dua cerobong asap. Tapi jendela-jendela yang pecah di lantai dua, lapisan tembok yang retak-retak, genteng yang melorot turun, menunjukkan bahwa rumah tersebut sudah lama sekali tak terurus.

Semua orang di Pitts Landing menyebut rumah itu sebagai "rumah Coffman". Nama Coffman tertulis di kotak surat yang tergantung miring di atas tiang yang sudah bengkok, di depan jalan masuk ke halaman rumah.

Rumah besar itu sudah tidak ditinggali lagi sejak bertahun- tahun. Sejauh ingatan Greg dan teman-temannya, rumah itu tak pernah dihuni.

Banyak sekali cerita seram tentang rumah itu; cerita-cerita hantu, cerita mengenai pembunuhan, dan banyak lagi hal mengerikan yang katanya terjadi di rumah itu. Kemungkinan besar, semua itu hanya khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan.

"Hei, aku tahu apa yang bisa kita kerjakan kalau ingin sesuatu yang seru," kata Michael sambil menatap rumah yang gelap terselubung bayang-bayang itu.

"Huh? Apa maksudmu?" tanya Greg hati-hati.

"Kita masuk ke rumah Coffman," kata Michael. Ia sudah mulai melangkah ke halaman yang ditumbuhi semak-semak tersebut.

"Hei. Gila kau!" Greg memanggil sambil mengejarnya. "Ayo kita masuk," kata Michael lagi. Mata birunya memantulkan cahaya matahari sore yang menembus dari celah-celah daun pohon ek. "Kita kan ingin petualangan, sesuatu yang seru, ya tidak? Ayo kita lihat ke dalam."

Greg ragu-ragu. Ia memandang ke arah rumah itu. Tengkuknya terasa merinding.

Sebelum ia bisa menjawab, sesuatu melompat dari kegelapan di balik semak-semak, dan menyerangnya!


Haruskah Kita Percaya Tritunggal?

Ini adalah buku terjemahan dari buku berbahasa Inggris, "Should You Believe In The Trinity?"

SELAMA bertahun-tahun ada banyak tentangan atas dasar Alkitab terhadap gagasan yang makin berkembang bahwa Yesus adalah Allah. Dalam upaya untuk mengakhiri pertikaian ini, penguasa Roma Konstantin memanggil semua uskup ke Nicea. Yang hadir kira-kira 300, sebagian kecil dari jumlah keseluruhan.

Konstantin bukan seorang Kristen. Menurut dugaan, ia belakangan ditobatkan, tetapi baru dibaptis pada waktu sedang terbaring sekarat. Mengenai dirinya, Henry Chadwick mengatakan dalam The Early Church : “Konstantin seperti bapanya, menyembah matahari yang tidak tertaklukan, pertobatannya hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang datang dari batin. …. Ini adalah masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tidak pernah jelas sekali, tetapi ia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen. “

Peranan apa yang dimainkan oleh kaisar yang tidak di baptis ini di Konsili Nicea? Enclyclopaedia Britannica menceritakan ; “ Konstantin sendiri menjadi ketua, dengan aktif memimpin pertemuan dan secara pribadi mengusulkan, rumusan penting yang menyatakan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, ‘ dari satu zat dengan Bapa ‘ karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati. “

Karena itu, peran Konstantin penting sekali. Setelah dua bulan debat agama yang sengit, politikus kafir ini campur tangan dan mengambil keputusan demi kentungan mereka yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi mengapa? Pasti bukan karena apapun dari Alkitab. “ Konstantin pada dasarnya tidak mengerti apa-apa tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani “, kata A Short History of Christian Doctrine. Yang ia tahu adalah, bahwa perpecahan agama merupakan ancaman bagi kekuasaannya, dan ia ingin memperluas wilayah kekuasaannya.

Namun, tidak seorang uskup pun di Nicea mengusulkan suatu Tritunggal. Mereka hanya memutuskan sifat dari Yesus, tetapi bukan peranan Roh Kudus. Jika suatu Tritunggal merupakan kebenaran Alkitab yang jelas., tidakkah mereka seharusnya mengusulkannya pada waktu itu?

Download


Ali Topan Wartawan Jalanan

Ketika memasuki Pasar Kaget, Ali Topan melihat lelaki berbaret RPKAD bersama seorang cewek cakep lagi makan sate Madura di suatu meja. Lelaki itu adalah yang ia lihat di kios buah si Jaim di Pasar Melawai. Orang itu melihat pula ke arah Ali Topan. Mereka saling nremandang.

"Mau makan apa kau, Pan?" tanya Munir.

"Martabak aje," kata Ali Topan.

Mereka pun berjalan ke martabak di ujung selatan lorong Pasar Kaget. Ketemu surman dan Tresno, pengamen Pasar Kaget yang sedang menyanyikan lagu Groovy Kind of Love di kios nasi uduk tersenyum melihat Ali Topan. Ali Topan melambaikan tangan ke mereka. surman main gitar, Tresno main biola. Sambil makan mereka bicara singkat.

"Ini hari pertama gue melepaskan diri dari orang tua gue," kata Ali Topan. "Gue menanggung beban diri sendiri" lanjutnya.

"Jadi sudah pas niat kau?" tanya Munir.

Ali Topan mengangguk. Matanya menatap Munir yang bicara serius.

"Kau sudah hitung untung ruginya?"

"Sudah!"

"Lebih banyak untung apa rugi, kau pikir?"

"Wah, belum tau dong!"

"Nah, nah! Kau mesti tau itu! Kau musti hitung setiap langkah yang kau ambil. Harus ada rencana!" kata Munir. "Sekarang kau punya rencana apa?" sambungnya.

"Mau kerja!"

"Kerja apaan?"

"Apa saja, asal bisa hidup!" kata Topan, bersemangat.

Munir tersenyum, sinis.

"Kau mau jadi maling atau tukang pungut puntung rokok?" kata Munir, tandas.

Ali Topan sampai kaget mendengamya. "Kok gitu lu nanyanye, Nir?"

"Makanye, jangan bilang kerja apa aja! Tukang pungut puntung rokok pun bisa hidup, tau kau? Tapi apa mau begitu? Aku cuma mau kasih pandangan saja sama kau karena aku sejak dulu simpati sama kau. Aku pun dulu minggat dari rumah bapak tiriku di Medan, persoalannya tak usah kau tau. Pokoknya, sekali kau pergi dari rumah orangtua, jangan kembali dengan tangan kosong. Kau musti punya prinsip, harus sukses! Itu baru namanya anak laki-laki pan! Makanya kau musti pakai ini nih!" kata menunjuk keningnya sendiri.

“Iya” kata Ali Topan, perlahan.

“Nah! Kau pikir kau punya modal apa sekarang?”

Ditanya begitu, Ali Topan blingsatan.

Munir tersenyum.

“Hidup kan perlu modal," katanya.

“Berangkat dari rumah, gue cuma punya duit seribu. Mbok Yem, pembantu rumah ngasih go ceng. ya enem ribu seratus perak. Buat makan dan rokok habis empat ratus perak. Tadi sore gue dapat gopek dari Oji yang dagang kembang, kawan gue. Jadi gue ada modal cash enem ribu dua ratus perak. Sepatu, celana dalem, sama kaos kaki yang ada di badan ini. Itu deh semua modal gue, Nir!" kata ali topan.

Munir ketawa mendengar uraian Ali Topan.

“Yang lain ada?" tanyanya sembari ngulum.

Ali Topan berpikir sejenak.

“Itu uang dan barang memang termasuk modal."

“Yah jiwa raga gue deh, Nir... bakal fight!" cetusnya.

Munir bersiut ketika mendengar cetusan itu.

"Nah, itu! Itu yang penting! Jiwa dan raga dipakai buat untuk fight. Bertempur, Pan! Itu berarti kau siap! Banyak orang justru tak menyadari modal yang dimiliki itu! Gue seneng dengar omongan kau itu, Pan!" ucap Munir.
Ali Topan


 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger