Laporkan Jika Ada Link Mati!
Koleksi Buku

Petunjuk Jalan Hidup Wanita Islam

Hm... Mungkin ini upload terakhir di bulan Juli 2017, khusus buat perempuan-perempuan muslim Indonesia (tapi nggak salah juga dibaca sama cowok) agar negeri ini diberkahi, sebab kata Nabi, Tiang negara adalah wanita. Jika wanitanya baik, maka negara akan baik... Jika wanitanya buruk maka negara pun akan baik. Itu kita maklumi sebab wanita adalah pendidik calon generasi penerus sebuah negara.

Nukilan Buku :
Sebelum kami memulai tulisan ini, sebaiknya para pembaca kami ajak untuk sepintas lalu meninjau masa lalu untuk mengetahui dari mana asal datangnya kerusakan yang kini melanda masyarakat kita, dan melihat apa saja gerangan yang mereka lancarakan kepada kaum muslimah kita yang telah melahirkan buah yang kecut sehigga memungkinkan kita memeriksa pe- nyakitnya dan memberikan obat yang tepat dan sesuai.

1. Panah Beracun Pertama

Pada tahun 1894, sepuluh tahun sesudah penjajah Inggris menduduki Mesir, beredarlah buku pertama yang diterbitkan oleh advokat Marcos Fahmi, dengan judul Wanita Di Timur, yang menganjurkan untuk yang pertama kali pada lima sasaran pokok, yaitu:

a. Menghapus busana muslimah.

b. Menganjurkan kaum muslimah untuk bergaul seca- ra bebas

c. Memperkeras perceraian dan mengharuskannya di- lakukan di depan pengadilan.

d. Melarang beristri lebih dari satu.

e. Membolehkan kawin campur antara seorang musli- mah dengan non muslim.

Sudah tentu panah beracun ini menimbulkan kegelisa- han di kalangan umat, terutama karena bersamaan de ngan buku itu telah terbit pula sebuah buku karangan Elconte Darcor, dimana ia telah menyerang wanita Mesir dan wanita Islam, menyerang jilbab (busana muslimah), menyerang kaum wanita muslimah yang hanya tinggal di rumah saja, yang hanya mengurus suami dan pendidikan anak-anaknya, seperti juga ia menyerang para intelektual di Mesir, karena mereka hanya berdiam diri melihat keterbelakangan kaum wanita muslimah di negerinya.

"Besar sekali dosa (kata-kata) yang keluar dari mulut me- reka. Mereka hanya mengatakan kata-kata dusta semata- mata". (Al-Kahfi: 5).

2. Panah Beracun Kedua

Menyusul sesudah itu terbit pula sebuah buku karangan Qasim Amin, Tahrirul Mar'ati (Pembebasan Kaum Wanita). Buku ini diterbitkan untuk mendukung apa yang dikatakan Elconte Darcor dalam bukunya, dan membela ide yang dimuat dalam buku, Al-Mar'atu fisy Syarq (Wanita di Timur) karangan Marcos Fahmi. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1899 M. Dalam bukunya itu Qasim Amin menyerukan kepada bangsa dan umatnya untuk mengikuti apa yang diserukan oleh Marcos fahmi, hanya saja ia tidak membicarakan masalah kawin campur antara kaum muslimah dengan non muslim.

Melihat buku itu, bergegaslah musuh-musuh Islam me nyebarluaskan dan menterjemahkan karya Qasim Amin itu dari bahasa aslinya (Arab) ke bahasa-bahasa lain di dunia dan menyebarkannya ke seluruh dunia melalui pemancar radio Inggris.

3. Panah Beracun Ketiga
Ketika Perang Dunia I usai, kesempatan terbuka luas bagi bangsa Inggris dan para pengikutnya yang menja di penganjur terciptanya dekadensi moral untuk meng galakkan kembali peperangan melawan busana musli- mah, namun terbatas dalam lingkungan kecil, hingga kaum wanita yang dipaksa keluar menuntut direalisa- sikannya ide jahiliyah yang jahat itu, yang tertipu oleh para propagandis dekadendi moral untuk mengada- kan unjuk rasa, ternyata mereka malah keluar dengan busana muslimah lengkap dan tidak mau berbaur dengan lawan jenisnya.

4. Panah Beracun Keempat

Sesuai revolusi tahun 1919 mulailah pergerakan kaum wanita di bawah pimpinan Huda Syakrawi digiatkan hingga keluar perbatasan dengan menghadiri konpe- rensi dan kongres kaum wanita di luar negeri.

Beliau pergi menghadiri konperensi kaum wanita Inter nasional yang diselenggarakan di Roma (Itali) pada tahun 1922 M. Setiba kembali di tanah air, beliau membentuk Persatuan Kaum wanita Mesir pada tahun 1923 M menyusun AD dan ART serta melaksa- nakan lima prinsip, dasar yang ditulis advokat Marcos Fahmi dalam bukunya, Al-Mar'atu Fisy Syarq.

Selain kelima prinsip dasar itu diperjuangkan juga hak hak sosial dan politik bagi kaum wanita sejajar dan sama dengan apa yang diberikan kepada kaum lelaki, kemudian dicetuskan beberapa tuntutan lain, antara- nya menuntut hak sama dalam memperoleh warisan.

Dua puluh tahun kemudian setelah berdirinya persatu an itu, berkat bantuan asing, ia telah berhasil meng- adakan persiapan apa yang mereka namakan konpe- rensi wanita Arab pada tahun 1944 M yang dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara Arab.

Dalam sidang-sidangnya itu mereka menyusun berba- gai keputusan yang bertolak belakang, terutama su- dah dapat diterka, mengikat keras perceraian dan poli gami, menuntut persamaan hak yang sama dan sem- purna antara kaum wanita dan pria di berbagai bi- dang. Malah diantara para delegasi ada yang mengu- sulkan, supaya membuang Nunun Niswah (kata Nun yang menandakan wanita) dari kamus bahasa Arab.

Rapat persiapan konperensi itu mengundang kemarah an para ulama Islam, dan mereka memprotes segala keputusan yang telah diambil, yang terang-terangan bertentangan dan memusuhi ajaran dan syariat Islam. Mereka juga menuntut kepada para pemerintahnya, supaya konperensi seperti itu jangan diizinkan dise- lenggarakan lagi.

https://www.mediafire.com/?jr3476f77lt1ojp

Wiro Sableng 101 : Gerhana Di Gajah Mungkur

Ini Episode Wiro Sableng yang sangat Mimin Suka, ceritanya seolah-olah berakhir tapi ternyata masih berlanjut. Kemudian, cerita pun berlanjut ke Episode-episode pengembaraan Wiro Sableng Ke Negeri Latanah Silam... Dan jujur saja, Episode Latanah Silam adalah episode yang paling bagus ceritanya menurut Mimin... Meski Om Bastian Tito masih dengan "gaya khas-nya" yaitu, selalu muncul kata TIBA-TIBA ketika tokoh sedang akan dibunuh.

Berikut Cuplikan ceritanya:

 BERLARI cukup lama Wiro belum juga mencapai tepi barat Telaga Gajahmungkur. Di satu tempat dia berhenti dan mendongak ke atas. Langit gelap gulita. Memandang berkeliling hanya kepekatan dan pohon-pohon serta semak belukar menghitam dilihatnya.

Tiba-tiba murid Sinto Gendeng merasa sambaran angin di samping kirinya disertai berkelebatnya satu bayangan. Namun dia tidak melihat apa-apa.

"Ratu Duyung.... Kaukah itu?" ujar Wiro karena menyangka gadis bermata biru itu menyusulnya. Tak ada jawaban. "Orang bercadar.... Kau ada di sekitar sini?!" ujar Wiro kembali menduga sambil memandang berkeliling. Tetap tak ada jawaban. Mendadak satu tawa mengekeh merobek kesunyian di tempat itu. Membuat Pendekar 212 tersentak kaget dan cepat berpaling ke kiri. "Astaga! Makhluk apa yang ada di bawah pohon besar itu.

"Pendekar 212, lihat baik-baik! Apa kau masih mengenali diriku?!"

Wiro buka matanya lebar-lebar. Sejarak sepuluh langkah di hadapannya, di bawah bayang-bayang gelap sebuah pohon besar berdiri satu sosok yang tubuh dan pakaiannya menebar bau busuk. Bukan bau busuk ini yang menyebabkan Wiro merasa tercekat, namun cara orang itu berdiri yang membuatnya melengak ngeri.

"Makhluk aneh. Berujud seorang kakek. Berdiri di atas dua tangannya. Sepasang kakinya sebatas lutut ke bawah tidak berdaging. Hanya merupakan tulang pipih. Aku tidak ingat apa pernah melihat makhluk ini sebelumnya.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Kau mungkin lupa. Orang yang mau mati memang sering-sering lupa. Ha... ha... ha...."

"Orang aneh! Kau siapa?!" tanya Pendekar 212.

"Ingat peristiwa-di sebuah pulau di pantai barat Andalas beberapa waktu lalu? Kau dan Tua Gila menjebloskan aku ke dalam sebuah makam batu tanpa nisan!"

"Kau...!" Wiro coba mengingat-ingat. "Kau Datuk Tinggi Raja Di Langit!" Lidah Wiro mendadak seolah menjadi kelu.

"Ha... ha... ha! Kau ingat sekarang! Itu julukanku di masa lalu. Sekarang gelarku adalah Jagal iblis Makam Setan. Artinya setiap orang yang menjadi musuhku akan kujagal dengan sepasang kakiku dan kuburnya adalah di makam setan! Ha... ha... ha!"

Tengkuk Wiro menjadi dingin. Dia tahu sekali bagaimana jahatnya manusia satu ini. Apalagi dia menaruh dendam kesumat pula pada dirinya. "Celaka! Kalau dia berniat hendak membunuhku, apa aku bisa bertahan dengan jubah sakti yang melekat di tubuhku? Apa yang harus kuperbuat. Kabur saja selamatkan diri? Mustahil aku mampu!

"Jagal Iblis.... tidak ada waktu membicarakan ikhwal masa lalu denganmu. Aku harus pergi! Aku tertarik pada perempuan cantik yang berdiri di belakangmu. Apakah datang bersama-samanya?"

Jagal iblis Makam Setan berpaling ke belakang. Secepat kilat Wiro melompat ke balik semak belukar di dekatnya lalu menghambur lari. Namun baru berlari sejauh beberapa tombak, di depannya terdengar tawa bergelak dan tahu-tahu makhluk berjuluk Jagal iblis

Makam Setan itu telah menghadang jalannya. Berdiri dengan tangan di bawah kaki di atas. Wiro merasa nyawanya seperti terbang. Tipuannya tidak mengena.

"Pendekar keparat! Kau tak bisa menipuku! Kau tak bisa lolos dari tanganku! Malam ini adalah malam kematianmu!"

"Wuutt!" Kaki kanan Jagal iblis Makam Setan yang hanya tinggal tulang pipih menyerupai pedang tajam itu menabas ke arah lehernya. Secepat kilat dia jatuhkan diri ke samping. Lehernya selamat. Tapi "bukkk! Breettt!"

Wiro tak mampu menghindar, tak berani menangkis ketika kaki kiri Jagal iblis membacok ke arah dadanya. Wiro terlempar sampai satu tombak dan terkapar di tanah.

Jagal iblis Makam Setan pelototkan mata. "Jahanam ini punya ilmu apa! Kudengar dia kehilangan kesaktian dan tenaga dalam! Mengapa kaki pedangku tak mampu membacok dadanya!"

"Wuuutt!"

Kakek angker berjuluk Jagal iblis itu jungkir balik di udara. Sesaat kemudian dia telah berdiri sebagaimana wajarnya manusia yaitu dengan dua kaki berada di tanah.

Wiro merasa dadanya seperti dihantam pentungan besar terbuat dari besi. Nafasnya sesak. Dia berusaha bangkit tapi kaki kanan si kakek tahu-tahu sudah menginjak lehernya. Sedikit saja kaki itu ditusukkan atau disayatkan ke leher Wiro, tamatlah riwayat sang pendekar.

Si kakek masih memandang dengan mata mendelik. "Pakaian merahnya jelas-jelas robek besar! Tapi mengapa badannya tidak cidera? Bangsat ini pasti memiliki semacam ilmu kebal. Atau mungkin pakaian merahnya yang berbentuk jubah ini? Hemmm...."

#



Menjadi Wanita Paling Bahagia

Rasulullah saw. bersabda, "Dunia itu adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah."

Wanita memang memiliki banyak kelebihan dalam setiap sisi kehidupannya. Di antara sisi yang unik dari kelebihannya itu adalah kebahagiaan wanita sangat berpengaruh kepada kebahagiaan orang yang terdekat di sekitarnya. Dengan kebahagiaan, hidup seorang wanita menjadi lebih berarti di mata siapa pun. Apakah itu di mata suaminya, anaknya, keluarganya, sahabatnya, atau orang lain.

Namun sayang, sebagian dari mereka tak mumpuni dalam mengelola kebahagiaan ini, dan menganggap kebahagiaan itu ibarat api lilin yang mudah padam. Maklumlah, wanita diciptakan dengan tingkat kepekaan (baca: perasaan) lebih tinggi dibanding kaum pria. Sedikit saja mereka terusik, maka kebahagiaannya akan goyah dan berkurang, atau akan terlepas—padam—begitu saja.

Nah, di sinilah letak persoalannya. Kebahagiaan mereka sulit sekali dipertahankan. Mudah datang dan mudah pergi. Bahkan, mudah sekali mereka terjebak dalam kondisi dan sikap yang dapat menghancurkan kebahagiaan ini. Atau sering juga mereka tak menyadari kebahagiaan seperti apa yang mereka rasakan, apakah kebahagiaan yang diridhai Allah atau kebahagiaan yang sebaliknya.

Buku ini akan menjawab sebahagian kebutuhan wanita akan kebahagiaan. Sehingga mereka akan benar-benar merasakan kebahagiaan sesuai dengan ketentuan Allah dan Nabi-Nya. Inilah pesan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.

Sudah menjadi kelebihan bagi Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni dalam menyajikan karyanya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, namun tetap berbobot dan berpengaruh. Pada setiap awal halaman nanti, al-Qarni seakan 'menegur' Anda dengan bait-bait syair yang menggugah. Saat itu, seolah-olah Anda sedang berada di hadapannya. Bahkan, Anda tak punya waktu untuk beranjak sesaatpun darinya. Syair-syair dan isi buku ini terus mengalir, membasahi relung hati dan pikiran, serta menenangkan dan membangkitkan jiwa Anda.

Kami berharap agar buku ini menjadi teman di waktu luang Anda. Ada pepatah Arab mengatakan, "Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku." Dan tidak mustahil bila buku ini adalah salah satunya. Terlebih lagi karya ini memang dibuat spesial untuk Anda, wanita-wanita muslimah yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Buku ini adalah rujukan tepat bagi Anda yang masih gadis atau yang sudah berumah tangga. Karena di dalamnya, penulis banyak memaparkan seluk beluk kehidupan wanita yang menarik. Baik dari sisi pribadi, keluarga, dan kehidupannya bermasyarakat yang dilatarbelakangi oleh agama, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Di dalam buku yang dikhususkan untuk wanita ini, kami mencoba menyajikan halaman demi halaman dengan citarasa feminin. Tujuannya tidak lain agar Anda terhibur sebelum membacanya. Bagi kami, ini adalah sebuah sensasi untuk menarik selera kaum wanita dalam menikmati buku ini.

Dan kami yakin, kebahagiaan yang Anda rasakan tentunya akan semakin bermanfaat bila Anda menghadiahkan buku ini kepada orang yang Anda cintai. Isi dan penampilannya memang sengaja kami buat semenarik mungkin, sehingga sangat cocok untuk dijadikan bingkisan. Dengan memberikannya sebagai hadiah, Anda telah memberi orang lain jalan keluar untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan bersama Anda.

Sekarang, sudah siapkah Anda untuk menjadi wanita paling bahagia? Insya Allah, siapa pun Anda, semoga Allah selalu merahmati Anda dengan kemuliaan dan ketakwaan. Sehingga dengan begitu, Anda akan terpilih menjadi WANITA PALING BAHAGIA DI DUNIA.

Download

Sejak Memilih, Meminang Dan Menikahi

Bila suami isteri mengetahui dan menjalankan masing-masing hak serta kewajibannya dengan baik, niscaya kelanggengan rumah tangga yang diidam-idamkan akan tercapai, dijauhkan dari segala kemelutnya. Walaupun ada maka akan segera diselesaikan dengan bijak dan baik, sehingga permasalahan itu menjadi pendewasa sepasang suami isteri, penambah kesabaran mereka, dan menjadi bumbu penyedap kehidupan rumah tangga. Semboyan “Rumahku Surgaku” pun akan terwujud. Alangkah indahnya pernikahan yang digambarkan dalam al-Quran:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu menyatu dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ” (QS. Ar-Rum: 21)

Berikut ini akan disebutkan hak-hak suami atas isterinya dan hak-hak seorang isteri atas suaminya.

Hak seorang suami atas isterinya sangat besar.

Rasulullah bersabda: “Seandainya aku (boleh) memerintah seseorang untuk bersujud kepada seseorang (yang lain), maka aku akan memerintahkan isteri untuk bersujud kepada suaminya.”

Di antara hak-hak suami atas isterinya, berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah adalah:

1. Mentaati perintahnya.

Diriwayatkan bahwa Nabi pernah ditanya tentang wanita yang paling baik, beliau menjawab: “Yang taat ketika suami memerintah, yang menyenangkan ketika ia melihatnya, dan yang menjaga (suami)nya dengan menjaga dirinya dan harta (suamijnya.”[HR. Tirmidzi]

Jika suaminya memerintahkan kemaksiatan, maka tidak boleh mentaatinya, karena Nabi bersabda: “Tidak ada ketaatan pada kemaksiatan kepada Allah. Ketaatan itu hanya dilakukan pada sesuatu yang ma’ruf.”[HR. Bukhari]

2. Tetap di rumah, tidak keluar kecuali ada izin suami.

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ” (QS. Al- Ahzab: 33)

3. Tidak menolak ketika suami mengajak-nya berhubungan intim.

4. Tidak mengizinkan seseorang masuk ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya.

5. Tidak puasa sunnah ketika suaminya ada di rumah, kecuali dengan seizinnya

6. Tidak menginfakkan harta suaminya kecuali dengan seizinnya.

7. Melayani suami dan anak-anaknya.

Fathimah, puteri Rasulullah melayani suaminya sehingga ia mengadu kepada Rasulullah 5e§ karena sakit pada tangannya akibat penggilingan.

Akan tetapi hendaklah suami memperhatikan keadaan isterinya, tidak menyulitkan atau memberi beban yang tidak sanggup ia lakukan.

8. Menjaga kehormatan suami, anak-anak dan harta suaminya.

9. Banyak berterima kasih, tidak mem-bangkang dan selalu menggaulinya dengan baik.

10. Berhias dan tampil cantik untuk suami.

11. Tidak mengungkit-ungkit harta yang pernah diberikan kepada suami maupun anak-anaknya

12. Rela dan puas dengan yang sedikit, tidak memberatkan suami dengan sesuatu di atas kemampuannya

13. Tidak melakukan sesuatu yang melukai perasaan suami dan menjadikannya marah

14. Wajib berbuat baik kepada kedua orang tua suami dan karib kerabatnya

15. Bersungguh-sungguh hidup selamanya dengannya, tidak minta cerai kecuali dengan alasan yang dibolehkan syara’

16. Berkabung (ihdaad) selama empat bulan sepuluh hari ketika suaminya meninggal.
#

Proses Pembentukan Negara Dalam Islam

Judul : Proses Pembentukan Negara Dalam Islam
Penulis : Syaikh Abul A'la Al-Maududi
Penerbit : Pustaka LSI
Tahun : 1990

Bersama ini kami sajikan kepada para pembaca sebuah buku berharga karya Syuikh Abui A’la Al-Maududi. Buku ini beliau tulis setahun sebelum diproklamasikannya negara Pakistan, sebuah negara yang dimaksudkan sebagai Laboratorium Umat Islam pada abad modern. Negara ini merupakan perwujudan ide Muhammad Iqbal yang disambut dengan antusias oleh Ali Jinnah, seorang pemimpin besar muslim di anak benua India pada dekade 30-an sampai 50-an.

Terhadap gagasan mulia di atas Abul A’la Al-Maududi menyampaikan berbagai kritik, karena ia meragukan masa depan negara Islam yang dibentuk tidak sesuai dengan proses yang dijalankan oleh Rasulullah dengan para sahabatnya. Di dalam memberikan kritiknya ini Abui A’la Al-Maududi menjelaskan seeara filosofis, historis, dan operasional lahirnya sebuah negara, baik negara itu Islam, kapitalis, sosialis, dan lain sebagainya.

Maka untuk dapat memahami dengan baik tulisan Abui A'la Al-Maududi ini, kami persilakan para pembaca mengkaji dengan cermat uraian-uraiannya. Buku ini merupakan terjemahan bebas dari karya beliau yang berjudul Manhaj Inqilabil Islam. Dan dalam judul bahasa Indonesianya Proses Pembentukan Negara Dalam Islam -Sebuah Analisa Sejarah Nabi.

Harapan kami buku ini anda baca dengan tenang dan bersikap kritis. Karena buku ini adalah merupakan sualu analisa dan dapat dianggap sebagai suatu ijtihad penulisnya mengenai proses pembentukan masyarakat Islam di dalam hidup bernegara. Karena itu boleh jadi ijtihad penulisnya benar dan boleh jadi keliru. Dan janganlah sekali-kali buku ini dinilai sebagai indoktrinasi, apalagi dianggap sebagai usaha menebarkan benih pemberontakan atau kegiatan subversif sebab Islam mempunyai sejarah panjang dan sumber ajaran yang otentik sebagaimana disampaikan dan dipraktekan oleh Rasulullah dan diteruskan oleh para khulafaur rasyidin. Karena itu Islam memiliki karakteristik yang jelas terbuka untuk dikaji setiap saat. Termasuk di dalam objek kajian ini adalah berdirinya negara Islam yang pernah didirikan oleh Rasulullah di Madinah dan kemudian meluas wiyahnya dibawah pimpinan para Khulafaur Rasyidin. Fakta yang semacam ini tentu tidak dapat kita hapuskan dari sejarah dunia walaupun banyak orang tidak menyukainya.

Urgensi kami mengetengahkan pembahasan yang disajikan di dalam buku ini adalah untuk meluruskan pikiran-pikiran yang salah terhadap Islam oleh umat Islam sendiri. Karena melakukan introspeksi adalah suatu pekerjaan yang berat dan membutuhkan kejujuran, di samping keluasan ilmu. Sebab kita menyaksikan bahwa Islam saat ini terlihat kumuh akibat kebodohan umatnya sendiri. Untuk menghilangkan salah faham umat Islam terhadap ajaran Islam ini, khususnya mengenai negara, maka buku ini kami terbitkan.

Rasanya perlu umat Islam belajar berlapang dada untuk menerima kritik dari dalam. Karena kritik semacam ini lebih bernilai nasehat dan menggugat ketidakjujuran diri kita sendiri di dalam mempraktekkan ajaran Islam. Sehingga kita perlu melakukan perenungan sejenak untuk menilai, apakah pengakuan kita sebagai muslim sudah benar atau justru kita ini merupakan musuh Islam dalam selimut? Untuk menguak semua ini, tulisan Syaikh Abul A’la Al-Maududi ini ada gunanya untuk kita renungkan.


 

Pahlawan Kebersihan

Judul : Pahlawan Kebersihan
Penulis : Tata Sugiharta & Yuslim M
Penerbit : CV. Indradjaya - Jakarta
Jumlah Halaman : 60hlm.
Tahun : 1991

Jujur aja, Mimin suka banget sama Novel seperti ini, sebab mengingatkan masa-masa Mimin waktu masih sekolah di SD dulu. Novel bernuansa kanak-kanak yang sarat dengan budi pekerti. Mimin gak tau apakah sekolah-sekolah SD sekarang masih punya buku kayak gini gak di perpustakaannya.

Oh ya, kalo ada sobat yang punya buku kayak gini... scan-in donk biar Mimin pajang disini, sekaligus Mimin baca Hehe... Dan kalo kebetulan ada yang satu selera dengan Mimin, komen donk di bawah... jangan cuma download doang terus ilang... apalagi pake mindahin materi download ke blog-nya tanpa menyebutkan sumbernya, Bikin E-Book file exe (Digibook) susah lho dibanding bikin PDF, CHM, DJVU, dll... oleh sebab itu Mimim pasword semua E-Book-Ebook upload-an terbaru biar gak semaunya nyatut materi tanpa menyebut sumber. :D

Ok.. ini sinopsisnya.

Di bawah pohon yang rindang di desa Sawah Panta siang hari itu beberapa anak yang dipimpin oleh Garagai sedang berbincang- bincang.

"Itulah kawan-kawan, kebersihan harus segera di tegakkan karena merupakan sumber kesehatan."

"Itukan urusan Bapak Kepala Desa," kata Lebe menjawab tegas.

"Kebersihan urusan kita bersama." balas Garagai.

"Benar Garagai", kata Uyuk mantap.

"Kamu ini ikut-ikut lagi, kata Lebe agak penasaran.

"Kebersihan ini urusan kita bersama, kepentingan kita bersama. Kita tidak boleh menyerahkan begitu saja kepada Bapak Kepala Desa. Jadi urusan masyarakat dan kepentingan masyarakat," kata Garagai dengan penuh semangat.

Itu tepat sekali," kata Jamaris yang sejak tadi diam saja. "Saya mendukung sepenuhnya usaha dari Garagai itu."

"Setuju!" seru yang lain serempak.

"Bagus sekali,"kata yang lain.

"Yang penting kapan kita mulai".

"Lebih baik mulai dari sekarang," usul Garagai.

"Lebih cepat lebih bagus." kata Jumaris dengan senyum.

"Baiklah kalau begitu."

"Jadi kita tidak akan membiarkan desa kita ini kotor."

"Kalau begitu kita siapkan peralatannya terlebih dahulu."

"Yang kita siapkan tempat sampah."

"Untuk itu kita perlu bergotong royong agar pekerjaan kita lebih cepat dan sempurna."

"Kita larang siapa saja membuang sampah sembarangan," kata jamaris."

"Ya... apalagi?" tanya Garagai dengan senang hati mendengar usul teman-temannya.

"Kita pakai spanduk besar dan kita tulis dengan kata "JAGALAH KEBERSIHAN"

"Ya tepat sekali," kata teman-teman Garagai serentak dan girang.

"Kita harus bersihkan selokan-selokan, karena selokan dan air yang-tidak mengalir adalah penyakit utama."

"Sebab penyakit ini akan datang sendiri bila kita tidak bersih."

"Kata Jumaris nih?" tanya Garagai.

"Garagailah yang hebat."

"Sekarang bukan soal hebat tapi rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang penting."kata Uyuk mantap.

"Semua itu bagus," kata Garagai.

"Bagus sekali dan mantap."

Ya. kata teman-teman Garagai serentak dan penuh semangat.

"Baiklah sampai disini dulu." kata Garagai. 


---> Download Disini <---

Babi Ngesot

Judul Buku : Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
Genre : Komedi
Pengarang : Raditya Dika
Halaman : 240 Halaman
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Bukuné

A. Isi Novel

Novel ini berisi kumpulan cerita pendek pengalaman pribadi Raditya Dika, penulis Indonesia terbodoh saat ini. Simak tujuh belas cerita aneh tapi nyata Raditya Dika di buku ini, termasuk kalang kabut digencet kakak kelas, dihantuin setan rambut poni, sampai perjuangan menyelamatkan keteknya yang sedang ‘sakit’. Berikut daftarnya:

  •  Asal Jangan Jadi Perkedel
  •  Ingatlah hal ini sebeblum meminta dipijit
  •  Prince of Penis
  •  Panduan Singkat Menghadapi Cewek
  •  Surup-menyurup
  •  Gosip
  •  Pentingnya Membawa Babi Bersayap Sewaktu Kencan Buta
  •  My Heart is Like in Jail
  •  Ketekku, Bertahanlah !
  •  Kawin, Kapan?
  •  Kucing Jawa
  •  Merinding Disko
  •  Radith for President
  •  Itu Kan...
  •  Pertanyaan Untuk Tabib
  •  Babi Ngesot
  •  Celana Cokelat Itu
Menuliskan pengalaman pribadinya menjadi sebuah buku humor dan tentunya membuat para pembaca terhibur dengan tulisannya.

Novel ini sangat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para remaja, selain sebagai sarana penambah wawasan, buku ini juga menyajikan lawakan-lawakan khas ala seorang Raditya Dika.

Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas, khususnya para remaja. Karena ceritanya yang bergenre komedi dan dihiasi cerita horor koplak ala Raditya Dika.

Dalam novel ini, Raditya Dika menceritakan kesehariannya dari dia mau masuk SMA 70 biar bisa mainin burung sampe ke cerita cintany yang pastinya sangat kocak. Berikut potongan cerita dalam novel ini:

Kesurupan Mbak Minah semakin menjadi-jadi. Tubuhnya semakin susah dikendalikan oleh kita bertiga. Lalu tiba-tiba Ingga, Ingga berkata, ‘Pencet idungnya, Bang.’
‘Apa?’

‘Idungnya,’ Ingga meyakinkan. ‘Aku pernah baca dimana gitu, pencet aja idungnya.’

‘Tapi, Ngga?’

‘ABANG! PENCET IDUNGNYA SEKARANG!’ Edgar memerintahkan gue.

Daripada kehilangan nyawa, gue ikutin saran mereka. HAP! Gue pencet idungnya Mbak Minah. Kita semua terdiam untuk beberapa saat. Semua menunggu efek yang datang dari memencet idung orang kesurupan. Apakah setannya akan keluar? Apa yang akan terjadi setelah ini?

Ternyata, gak ngefek.

‘Kok nggak ngaruh?’ tanya gue.

Ami, yang emang expert soal kesurupan, langsung teriak, ‘YA IYALAH!!!! JEMPOL KAKINYA TAU YANG DIPENCET, BUKAN IDUNG!’

Kelebihan dari novel ini adalah dari cara penyampaian cerita yang menarik. Yaitu dengan menggunakan istilah sehari-hari sehingga mudah dimengerti oleh para pembaca. Dan menyampaikan cerita yang aslinya tragis menjadi “konyol” yang bisa membuat kita tertawa dan tersenyum ketika membaca novel ini. Selain dari cara penyampaiannya kelebihan dari novel ini ialah isi ceritanya yang menarik, lucu, dan menghibur.

Kekurangan dari novel ini mungkin hanya pada kata-kata yang agak vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.


Twilight

Judul : Twilight
Pengarang : Stephanie Meyer
Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : October 5, 2005
Jumlah halaman : 864
halaman Jenis buku : Novel Remaja
Tentang tiga hal yang aku yakini kebenarannya, pertama Edward adalah vampire. kedua, ada bagian dari dirinya –yang aku tidak tahu seberapa dominan bagian itu– haus akan darahku dan yang ketiga aku jatuh cinta padanya teramat dalam dan tanpa syarat”

Bella Swan, gadis cantik yang memiliki masalah dalam kepercayaan diri dan koordinasi tubuhnya sendiri, baru saja pindah dari Phoenix, Arizona yang mayoritas bercuaca panas ke Forks, Washington yang mayoritas cuacanya hujan untuk tinggal bersama ayahnya, Charlie, setelah ibunya, Renée, menikah dan tinggal bersama suami barunya, Phil, seorang pemain bisbol. Setelah pindah ke Forks,Bella bertemu dengan anak angkat keluaga Cullen. Emmet, Rossalie, Jasper, Alice dan Edward. walaupun mereka tidak memiliki hubungan darah, namun mereka sangat mirip. empat saudara dengan ketampanan dan kecantikan yang luar biasa, berkulit pucat,memiliki keanggunan yang tidak tertandingi, dan kemisteriusan.

Dalam kelas biologi, Bella tidak memiliki pilihan kecuali harus duduk dengan Edward Cullen. respon Edward yang amat sangat tidak ramah, membuat Bella merasa kalau Edward membencinya. selain itu di hari pertama, Edward selalu menjaga jarak dengannya, menahan napas dan selalu memandangi Bella dengan tatapan aneh. seperti sesuatu yang tidak enak tercium dari diri Bella. Setelah itu Edward menghilang selama seminggu dan membuat Bella makin merasa kalau pria itu sangat membencinya tanpa alasan yang jelas.

Edward kembali muncul di kelas biologi. Bagai memiliki kepribadian ganda, dia begitu ramah dan sopan kepada Bella saat itu. gadis itu menyadari ada yang berubah pada diri Edward, yaitu warna matanya. pertama kali ia melihat Edward, pria tampan itu memiliki warna mata hitam kelam, dan sekarang warna matanya bagai emas cair dan berpendar.

Suatu pagi, saat salju turun, Bella hampir celaka karena salah satu van temannya –Tyler– hampir menggilas tubuh gadis itu, kalau Edward tidak segera menolongnya. sebelumnya ia melihat Edward berdiri tepat di samping mobilnya dan mengamatinya dari jarak yang cukup jauh. namun tiba-tiba saat insiden itu terjadi, Edward sudah menolongnya dalam gerakan yang amat cepat dan yang membuat Bella kaget, pada Van yang hampir menabraknya pun terdapat sebuah lekukan misterius, seakan van tersebut telah membentur benda yang sangat keras (bahu Edward). dan lengkukan aneh itu sangat pas pada bahu Edward. Bella amat bingung dan yakin bahwa ada sesuatu pada diri Edward yang menandakan bahwa mungkin dia bukan manusia biasa. seperti seorang pahlawan –superhero– yang mungkin menurut teorinya terkena radioaktif atau bahkan kryptonite. Bella yang selalu penasaran menanyakan hal itu pada Edward, namun Edward tidak mau menjelaskannya dan kembali bersikap kasar dan semakin menjaga jarak dengan Bella.

Setelah mendiamkan Bella selama beberepa hari,Edward kembali bersikap baik dan sopan. Ia meminta maaf dan mengatakan pada Bella bahwa sebaiknya mereka tidak usah berteman, karena dirinya bukan orang yang baik dan bella menyangkalnya. Bella yakin bahwa Edward berperilaku kasar padanya bukan karena ia jahat tapi karena ia menyembunyikan sesuatu –seperti Edward memakai topeng–. Bella mengajak Edward untuk ikut bersamanya dan teman-teman yang lain untuk pergi ke pantai reservasi suku Quilute, first beach, La Push, namun dengan sopan Edward menolaknya dengan alasan bahwa terlalu ramai.

Di First Beach, Bella bertemu Jacob Black. yang merupakan teman kecilnya yang 1 tahun beberapa bulan lebih muda, namun Bella sudah lupa. Lauren, salah satu teman bella yang tidak terlalu suka padanya mulai memprovokasikan tentang ‘mengapa Bella tidak mengajak Edward Cullen’. Hal tersebut memancing salah satu teman Jacob Black menyinggung tentang ‘Keluarga Cullen tidak datang kemari –reservasi suku Quileute–. Hal ini menarik kecurigaan Bella. Gadis cerdik itu berusaha mangajak Jacob jalan-jalan berdua dengannya lalu merayu Jacob agar mau menjelaskan maksud perkataan temannya tadi. karena Jacob menganggap cerita tentang sukunya adalah suatu khayalan yang konyol dan Bella pun berjanji tidak akan membocorkan ke siapa pun, maka ia pun menceritakannya yaitu tentang legenda sukunya. Suku Quileute adalah keturunan serigala dan mempunyai satu-satunya musuh yaitu vampir. Menurut kepercayaan mereka hal itu berhubungan erat dengan keluarga Cullen dimana keluarga Cullen adalah vampir-vampir yang membuat perjanjian dengan kakeknya Jacob –Efraim Black– untuk tidak pernah menginjakkan kakinya ke daerah sukunya.

Di rumah, Bella mencari -cari informasi tentang Vampir karena diapun belum percaya sepenuhnya, namun ia hanya menemukan kecocokan dengan apa yang diceritakan Jacob. hingga cerita seram itu menghantui mimpinya. Ia pun melihat Edward berkilauan, memiliki taring dan dengan sorot mata berbahaya sedang memanggilnya. namun Bella sama sekali tidak takut dan saat itulah Jacob muncul. secara tiba-tiba jacob berubah menjadi serigala kecoklatan yang sangat besar dan menerkam Edward. Saat terbangun dari mimpi buruk itu, Bella sadar, bahwa ia tidak bisa kehilangan Edward. dan apapun sebenarnya Edward itu tidaklah penting baginya. keesokan harinya, adalah pagi yang cerah bagi forks. matahari bersinar terang dan tanpa mendung, dan keluarga cullen menghilang. Saat itulah Bella menunggu di taman sekolah, tapi Angela pun memberitahukan padanya kalau setiap cuaca cerah, keluarga Cullen tidak akan muncul karena mereka –seluruh keluarga Cullen– pergi Hiking.

Bella sudah lama ingin membeli beberapa buku. Kebetulan Angela dan Jessica ingin pergi ke Port Angels, ia pun ikut serta. Pertama ia menemani Angela dan Jessica ke toko baju –Angela memintanya untuk memberi masukan terhadap apa yang akan mereka beli– , lalu setelah selesai memilih baju, sepatu dan pernak-pernik lainnya, Bella memisahkan diri dari mereka untuk pergi ke toko buku. Namun toko buku itu ternyata tidak seperti yang ia harapkan –terlalu misterius dan tidak mungkin menjual buku yang ia cari– maka ia pun beranjak dari toko itu untuk mencari-cari toko buku yang lain. Bukannya menemukan yang ia cari, malah ia tersesat dan bahaya pun mendatanginya. Ia diganggu oleh beberapa preman yang sedang mabuk. Mereka menjebaknya hingga sampai pada tempat dimana ia ttidak bisa melarikan diri lagi. Saat terjepit itulah Bella memikirkan strategi apa saja yang bisa menolong dia –seperti menendang tulang selangka atau meniju wajah para preman itu karena mau lari pun pasti ia jatuh sedangkan berteriak ia tak sanggup mengeluarkan suara karena tenggorokannya tercekat–. Saat itulah tiba-tiba Edward datang dengan Volvo silvernya, melaju kencang dan tiba-tiba berhenti di depan para preman itu. Pintu penumpangnmya dibuka dan Edward menyuruh Bella masuk. Demikianlah Edward menyelamatkan Bella lagi. Bella menatap wajah edward yang kelihatan sangat kalut berbahayadan mengancam, namun Edward meminta Bella untuk mengalihkan perhatiannya. Bella menyinggung tentang ia akan membunuh Tyler dengan menabrakkan mobilnya ke van Tyler karena ia selalu mengganggu Bella akibat rasa bersalahnya menabrak Bella tempo hari. Hal itu pun berhasil mengalihkan perhatian Edward. Mereka kembali ke toko Port Angels setelah Edward suasana hati Edward agak terkendali dan menemui kedua teman Bella. Berhubung Jessica dan Angela telah selesai makan direstoran, Edward pun meminta izin pada mereka untuk mengajak Bella makan malam karena ia khawatir akan Bella. Pada saat di restoran, para pelayan terkagum-kagum akan ketampanan Edward dan mulai merayunya. Edward pun tidak mengidahkan pelayan tersebut, matanya hanya terpaku pada Bella saja. Ia meminta tempat duduk yang bersifat privasi. Saat memesan makanan, Edward memesan dua Coke –yang kedua-duanya disodorkan kepada Bella juga–, Bella pun memesan Mashroom Raviolli dan memakannya sekalian meminta penjelasan yang masuk alak terhadap Edward tentang hal-hal mengejutkan yang selalu ia lakukan untuk menyelamatkan hidup Bella. Dengan desakan Bella, Edward menceritakan bagaimana caranya menemukan Bella yaitu dengan membaca pikiran dan mengikuti aromanya. Ia pun mengaku kalau ia tak bisa lagi menjauh dari Bella karena ia merasa tidak sanggup lagi untuk berpura-pura di depan Bella. Ia pun menjelaskan cara kerja bakat yang dimilikinya pada Bella dan meminta Bella memberitahu apa yang ada di benaknya –Edward tidak bisa membaca pikiran Bella–. Sebagai imbalannya ia meminta Bella menceritakan suatu teori baru tentangnya.

Dan Bella mengutarakan apa yang di ketahuinya dari Jacob tentang Legenda suku Quileute dan segala yang diberitahukan Jacob padanya. Edward menegang dan terpaksa mengakui kebenaran dari cerita itu. Edward adalah seorang Vampir, keluarganya adalah keluarga vampir.

“Aku adalah predator terbaik di seluruh dunia. Segala sesuatu tentang diriku menarik dirimu. suaraku, wajahku, bahkan aromaku. Seolah-olah aku perlu semua itu! Seperti kau bisa berlari lebih cepat daripada diriku saja!Seperti kau bisa melawanku saja” (edward cullen)


Dalam Mihrab Cinta

Novel ini bercerita tentang perjalanan kehidupan tokoh utama yaitu Syamsul Hadi. Seorang anak saudagar batik dari Pekalongan yang hidup berkecukupan. Syamsul tergolong anak pandai dan cerdas, ia siswa terbaik di sekolahnya. Terbukti selama SMA ia dikenal sebagai jagonya matematika dan memenangkan Olimpiade Matematika Tingkat SMA se-Jawa Tengah. Bahkan ada dua perguruan tinggi negeri terkemuka di Semarang menawarinya beasiswa setelah ia memenangkan lomba tersebut. Namun, ia justru memilih jalur yang sama sekali tidak pernah dibayangkan oleh seluruh anggota keluarganya, yaitu memilih nyantri di sebuah pondok pesantren.

Ayahnya sangat murka dan kecewa dengan keputusan sang anak. Sejumlah dana sudah disiapkan jika saja ia mau kuliah mengambil jurusan matematika, akuntansi atau ekonomi. Namun Syamsul melihat matematika tidak lagi menjadi tantangan mengasyikkan bagi dirinya. Ia butuh sebuah tantangan baru. Hingga akhirnya ia memilih nyantri di pondok pesantren Al Furqan, Pagu, Kediri ketimbang menuruti kehendak sang ayah agar kuliah selepas SMA.

Di pesantren, prestasi Syamsul terbilang sangat cemerlang, ia bisa melompat kelas berkali-kali guna mengejar ketertinggalannya. Tetapi seperti kata pepatah, jika kehidupan ini ibarat sebuah roda. Kadang di atas dan kadang di bawah. Begitu pula dengan kehidupan Syamsul. Akibat fitnah pencurian dari teman sekamarnya, Burhan, dirinya harus babak belur dihajar seluruh penghuni pondok dan diusir dari pesantren tempatnya menimba ilmu. Ia merasa dizalimi dan tidak terima atas perlakuan tidak adil tersebut. Belum lagi hukuman tazir dari pesantren yang ia terima, rambutnya harus rela digunduli dihadapan seluruh penghuni pesantren. Hatinya sangat hancur, apalagi tekanan dan ketidakpercayaan dari pihak keluarganya. Berkali-ia ia mencoba meyakinkan keluarganya, berulang kali pula cibiran dan hinaan ia dapatkan. Hingga akhirnya ia pergi meninggalkan rumah dan keluarganya. Menurutnya apalah arti hidup ini jika keluarga sendiri sudah tidak mempercayainya.

Dengan gayanya yang khas, Kang Abik (panggilan akrab penulis) membius para pembaca dengan berbagai sisi kehidupan Syamsul. Mulai dari sisi kelamnya hingga sisi kebangkitan hidupnya dari seorang pencopet menjadi seorang guru ngaji, hingga akhirnya menjadi seorang dai muda kondang. Seperti novel-novel pembangun jiwanya yang lain, dengan sangat lugas dan sederhana penulis mampu memperkenalkan adab pergaulan secara islam kepada para pembaca setianya tanpa kesan menggurui. Ditambah lagi dengan hadirnya dua orang sosok wanita yang hadir di tengah-tengah pelaku utamanya. Zidna Ilma atau Zizi putri dari Kiai Baejuri, pengasuh pesantren Al Furqan, Pagu, Kediri dan Silvie, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas indonesia, putri dari Bapak Heru, pengusaha travel dengan cabang hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Membaca novel ini dapat kita ambil pelajaran sekaligus kesimpulan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh besar untuk membentuk pribadi seseorang. Pada mulanya tokoh utama yaitu Syamsul Hadi hanya difitnah maling oleh temannya yaitu Burhan, namun kemudian lingkungannya mengiyakan hal tersebut, bahkan keluarga yang ia andalkan pun ikut mempercayai fitnah itu. Tokoh utama merasa tidak tahan, dan akhirnya ia menjadi copet sungguhan sampai pernah mendekam di penjara. Namun, ketika lingkungan menganggap di adalah seorang ustad semenjak menjadi guru mengaji seorang anak kecil, maka jadilah ia seorang ustad, bahkan tenar sampai masuk pada program religi sebuah stasiun televisi. Jadi, lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk Pribadi seseorang.

Novel Dalam Mihrab Cinta ini sangat bagus dan layak untuk dibaca karena memberikan pelajaran kehidupan. Banyak hikmah serta manfaat yang dapat kita petik untuk dijadikan pedoman hidup kedepan.

Buku ini benar-benar layak untuk kita pelajari dan kita anut karena isinya mengajak para pembaca untuk selalu menuju jalan yang benar dan senantiasa bersabar.

Download
 Download


Berjalan Di Atas Cahaya

Inilah ayat Al-Qur’an yang menuntut kita mencari ilmu dengan segala panca indra yang kita miliki. Sebuah tuntutan melakukan perjalanan ilmu dari siapa pun yang kita temui, apa pun yang kita jumpai. Karena setiap apa yang kita lihat, dengar, dan rasa, adalah cahaya dari-Nya.

Dan, hakikat dari sebuah perjalanan adalah taaruf. Saling mengenal antarmanusia. Bahwa kita bersaudara meski terhadang letak geografis, ruang, dan waktu. Meskipun kita terparuh-paruh dalam berbagai bangsa, bahasa, dan warna kulit, terpisahkan samudra, gunung, gurun, dan hutan belantara, perasaan sebagai sesama saudara Muslim tetap melekat. Kita satu keluarga.

Kecintaan atau kebanggaan pada suatu suku, ras, atau bangsa tertentu hanya seperti debu yang menempel di permukaan, datang silih berganti, lalu dengan mudah hilang tersapu waktu. Sedangkan kecintaan pada Allah bagaikan akar kokoh yang menghunjam ke sanubari. Jutaan bahkan miliaran Muslim di seluruh dunia merayakan kepatuhan kepada Allah, sebuah keyakinan yang tak akan pernah lekang oleh zaman.

Selepas buku 99 Cahaya di Langit Eropa hadir, saya tidak pernah membayangkan mendapatkan respons luar biasa dari para pembaca budiman. Hampir setiap hari saya menerima e-mail, atau pesan dari pembaca yang menyatakan apresiasi mereka terhadap 99 Cahaya di Langit Eropa via sosial media. Banyak di antara mereka mengagumi keterkaitan antara Islam dan Eropa. Menyatakan percaya-tidak percaya akan banyaknya misteri Islam di Eropa. Ada pula yang kerap mengajukan pertanyaan bagaimana kehidupan Muslim di Eropa. Mereka menanyakan Fatma, Marion, atau Sergio.

Saya sungguh sangat terharu. Meskipun mereka tidak mengenal sahabat-sahabat saya secara pribadi, saya bisa merasakan kedekatan mereka sebagai sesama saudara Muslim. Saudara seiman, yang meskipun terpisah jarak puluhan ribu kilometer, tetap dekat di hati sebagai satu keluarga. Tersambung dalam ikatan persaudaraan yang tulus.

Hal inilah yang akhirnya memacu saya untuk kembali menulis buku tentang kisah dan cerita orang-orang yang tinggal di Eropa, yang bagi saya, mencerahkan batin. Kisah mereka bukan kisah extravaganza, tetapi begitu mendalam, menyejukkan, dan melegakan. Cerita tentang sesuatu yang
sepele, namun di balik cerita itu bersemayam kisah yang mendalam.

Bagi saya pula, kisah mereka adalah jembatan-jembatan yang memudahkan perjalanan saya selama di Eropa. Terakhir saya ke Eropa bersama salah satu televisi swasta untuk liputan Ramadhan, baik mereka saudara sebangsa Indonesia maupun orang lokal di Eropa, menjadi semacam malaikat kecil yang dikirim Tuhan kepada saya untuk memudahkan semua perjalanan panjang yang ”seharusnya” rumit.

Assalamu’alaikum (Semoga kedamaian selalu menyertai kamu).

Itulah bahasa universal yang saya gunakan untuk berhubungan dengan Muslim dunia. Yang membuat saya tercengang, ungkapan itu juga menjadi bahasa yang dilontarkan orang-orang bule kepada saya. Tentu, karena mereka melihat saya yang berjilbab. Ungkapan itu bukan dilontarkan sebagai permainan, melainkan sebagai bentuk penghormatan kepada saya.

Lagi dan lagi, perjalanan adalah pematang panjang tak bertepi tak berujung. Lebih daripada sekadar jalan-jalan untuk diunggah ke alam Facebook atau Twitter. Lebih daripada sekadar mendapatkan tebengan murah. Lebih daripada sekadar mendapatkan tumpangan mobil gratis. Lebih daripada
kepuasan ketika mendapatkan harga best deal alias harga paling murah dari maskapai penerbangan atau penginapan.

Saya percaya, dengan segenap kerendahan hati, semua dari kita adalah saudara yang terhubung dengan pilinan kasih dan cinta. Itulah yang membuat perjalanan hidup ini begitu
bermakna.

Jangan pernah menganggap satu manusia—yang kauanggap gak penting—yang kita temui dalam hidup, takkan pernah kita jumpai lagi. Setiap mereka adalah jalan keluar.

Satu demi satu dari mereka adalah jembatan-jembatan kita dalam mengarungi perjalanan. Mereka adalah malaikatmalaikat Tuhan yang Dia kirim untuk kita. Tak peduli dari mana, apa warna kulit, atau agama mereka. Yang kita kenal jauh sebelum kita sadar bahwa kita mengenalnya.

Satu demi satu cerita yang tertoreh dalam buku ini sungguh sebuah percikan cahaya kebaikan dan pengalaman yang tak ternilai harganya untuk saya. Tak kesemuanya adalah cerita traveling yang selalu diidentikkan dengan jalan-jalan mengembara dari satu area ke area lain. Tapi, cerita-cerita dalam buku ini merupakan rangkaian traveling hati dan perasaan. Dari pertemuan dengan orang-orang “tak penting” atau “tak diinginkan” inilah, kita sesungguhnya tengah berjalan di atas cahaya-Nya.

--> Cooming Soon <--



Wizard At Work : Sang Penyihir Beraksi

SANG PENYIHIR sedang sibuk dengan urusannya sendiri—kurang lebih begitu ketika seorang penyihir wanita menjatuhkan sebuah kutukan padanya—atau mungkin juga tidak begitu.

Kejadiannya seperti ini: Sang penyihir adalah seorang pria muda yang dengan kekuatan sihir sering menjelma menjadi pria tua. Penampilan seperti itulah yang diharapkan khalayak ramai dan seorang penyihir. Ia mengelola sebuah sekolah untuk para penyihir muda dan selama satu tahun ajaran sekolah, ia berpenampil an seperti pria tua berjanggut. Alasannya, ia merasa kurang dihormati bila para murid tahu dirinya hanya sedikit lebih tua dari mereka. Jadi, begitu tahun ajaran sekolah berakhir, ia merasa lega karena bisa melepaskan penyamarannya dan bersantai—seperti ketika kita melepaskan sepatu yang sangat ketat dan pakaian indah yang kita khawatirkan akan terkait atau ketumpahan sesuatu.

Setelah melewati musim dingin yang benar-benar buruk dan musim semi yang tiba lebih telat dari biasanya, sang penyihir mengirim semua muridnya pulang. Hari ini adalah hari pertama liburan musim semi. Ia—dengan kekuatan sihirnya— mengirim dirinya sendiri ke Desa Saint Wayne the Stutterer. Saint Wayne bukanlah seorang tokoh suci yang penting dan desa itu sendiri berukuran kecil. Sang penyihir kenal sebagian besar penduduk desa itu dan sebagian besar dari mereka mengenal si penyihir dalam wujud aslinya. Ia perlu membeli persediaan untuk kebunnya, termasuk sebuah pacul baru. Ia sedang mengantri di toko pandai besi ketika seorang penyihir wanita—yang tak dikenalnya—tiba-tiba muncul bersa ma ke-tiga anaknya.

Muncul dengan kekuatan sihir.

Seperti begini: Detik ini, tidak ada— detik berikutnya, ada.

Mereka muncul tepat di depan sang penyihir kurang lebih lima detik sebelum si pandai besi selesai dengan pelanggan sebelumnya, mengangkat muka, dan berta nya, "Siapa berikutnya?"

"Aku," kata si penyihir wanita sambil menghampiri si pandai besi.

Sang penyihir tak ingin berburuk sang-ka. Ia percaya bahwa si penyihir wanita— dengan kekuatan sihir— telah mengirim dirinya ke mana pun yang diinginkan dan secara tidak sengaja telah memotong antrean di depannya. Ia bahkan bersedia membiarkan wanita itu dilayani terlebih dahulu karena ia sendiri tidak sedang terburu-buru. Ia ingin menghabiskan hari-hari nya dengan tenang, damai, dan penuh kehangatan.

Anak-anak penyihir wanita itu—dua laki-laki dan satu perempuan— sedang menyodok, menabrak, mengejek, dan menggoda satu sama lain. Anak laki-laki yang lebih tua sangat jahil. Anak yang lebih kecil sangat cengeng, sementara yang perempuan suka merengek. Ketiga anak itu tak henti-hentinya berteriak, "Bu!" dengan suara melengking dan menjengkelkan— seperti, "Bu, dia melakukannya lagi!" dan "Bu, dia yang mulai!" dan "Bu, sudah selesai atau belum?"

Si penyihir wanita mengabaikan tingkah anak-anak nya sambil menjelaskan kepada si pandai besi tentang gerendel pagar yang ingin ia perbaiki.
 


Ketika Barongsai Menari

Judul : Ketika Barongsai Menari
Pengarang : V. Lestari
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2000

Kristin tinggal di rumah barunya di kawasan Pantai Nyiur Melambai yang dibeli dan dirancang sendiri oleh suaminya, Adam. Kristin akan melahirkan. Ia sengaja tinggal di rumah itu sebelum bayinya lahir. Namun, terjadi hal-hal aneh saat mengandung bayinya. Ia sering melihat sesosok pria di seberang rumahnya tengah berdiri dengan pakaian formal, dan menatap ke arahnya disertai dengan sapaan yang ramah. Tiap kali Kristin ingin melihat pria itu dari halaman rumahnya, pria itu menghilang. Sejak itupun, bayinya tidak kunjung bergerak selayaknya seorang bayi di dalam kandungan ibunya. Seakan-akan bayinya telah meninggal dalam kandungan. Adam adalah orang yang tertutup. Ia tidak ingin istrinya tahu akan sejarah rumah itu. Kira-kira sudah setahun setelah kerusuhan Mei 1998. Beberapa hari setelah tinggal disitu, Kristin mulai mengenal tetangganya yang sedikit, karena sebagian rumah di kawasan tersebut hancur dijarah. Namun, ia paling akrab dengan tetangga sebelahnya, Maria. Mereka sangat akrab. Suatu hari, Maria melihat foto kenangan keluarganya — anaknya sudah pindah ke Amerika karena tidak tahan dengan diskriminasi orang berketurunan Cina — dan Kristin melihatnya. Saat melihatnya, Kristin melihat wajah yang ia kenali. Foto itu sangat mirip dengan pria yang biasa ia lihat di seberang rumahnya. Saat itu juga, terjadi kontraksi dan akhirnya Kristin melahirkan.

Pak Harun dulu menjabat sebagai satpam di kawasan Pantai Nyiur Melambai. Ia menjadi teman baik Adam. Ia membantu warga di kawasan tersebut saat penjarahan dimulai. Saat itu ia melihat seseorang keluar dari rumah keluarga Lie. Saat itu pasangan Lie sedang tidak ada di rumah. Yang berada di rumah itu adalah anak bungsu keluarga Lie, Sonny. Kakaknya, Tom, juga sedang pergi. Saat penjarahan terjadi, Pak Harun sempat menggedor rumah keluarga Lie, namun tidak ada yang menjawab. Maka dari itu, ia meninggalkan kediaman Lie. Ia tidak tahu bagaimana Sonny saat kejadian itu berlangsung. Setelah rumahnya dibakar, ditemui jasad Sonny di dalam rumahnya. Kematiannnya menjadi misteri, bahkan sampai setahun setelah kerusuhan itu terjadi. Sonny adalah calon suami dari Susan, anak Maria yang sekarang tinggal di Amerika. Kejadian ini membuat Susan tertekan. Setelah Pak Harun mengunjungi keluarga Maria, ia mendapat tugas dari Maria untuk menyelidiki kematian Sonny. Setelah selang beberapa bulan, ia mendapatkan barang hasil jarahan kepunyaan keluarga Lie. Pak Harun ingin mengembalikannya kepada keluarga Lie, namun ia meminta imbalan sebesar lima juta rupiah. Ia bekerja sama dengan Adam untuk mengembalikan guci itu, agar ia tidak dianggap sebagai sang penjarah. Karena kelicikannya untuk mengetahui siapa yang berani menjual guci itu dengan harga murah kepadanya, Pak Harun dijebak oleh kenalannya di sebuah pasar yang ramai dan dituduh sebagai pencuri, sehingga ia dipukuli oleh orang banyak sampai meninggal dunia.

Tom, kakak dari Sonny dan anak sulung dari pasangan Lie, bekerja sebagi seorang dokter di sebuah rumah sakit di Amerika. Dia mengambil cuti dan pulang ke Jakarta. Sebelumnya, ia sempat bertemu dengan Susan. Susan bahkan sempat menginap di apartemen miliknya. Susan menitipkan sebuah sweter atau baju hangat untuk orang tuanya. Setelah berada di Jakarta, ia mengunjungi orangtuanya. Tak lupa ia mengantarkan pesanan Susan kepada Maria. Sejak saat itu, Tom bertemu dengan Kristin. Mereka lumayan akrab, padahal baru kenal. Sejak saat itu, para keluarga di kawasan Pantai Nyiur Melambai makin sering berkumpul.

Semakin lama, kedok Adam semakin terungkap. Ia yang membunuh Sonny. Keluarga kawasan Pantai Nyiur Melambai mulai mencurigainya. Sejak kelahiran bayi yang Kristin beri nama Jason, bayi itu selalu merengek ketika Adam dekati. Tiap kali Jason merengek, Adam merasa itu adalah teriakan Sonny. Keputusasaan menyelimuti pikirannya. Akhirnya, ia mengorbankan apa yang telah ia perjuangkan. Ia berpura-pura pergi menjeguk temannya, namun ia ternyata tidak pergi. Begitu Tom telepon ke rumah Maria, yang mengangkat adalah Henry, suami Maria. Lalu, terdengar teriakan Maria. Rumah Kristin terbakar. Untungnya Kristin dan Jason tak apa. Tak beberapa lama setelah kajdian itu, Kristin mendapat berita dari Tom bahwa Adam meninggal dunia. Akhirnya, Kristin kan menikah dengan Tom dan Susan akan pulang ke Indonesia, bersama pacarnya, Ronald, teman baik Tom yang juga menjabat sebagai dokter.

Nilai-Nilai Hidup yang diperoleh dari cerita :

1. Jangan berbuat keji agar kelak tidak mendapat balasannya.

2. Tidak membedakan orang lain berdasarkan SAR (suku, agama, dan ras)

3. Manusia tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain.

4. Jangan main hakim sendiri, karena bisa mencelakai orang lain. 


--> Coming Soon <--



The Sacred Romance of King Sulaiman & Queen Sheba

Untaian kata-kata di dalam novel ini dirangkai sedemikian indah, dengan gaya kalimat yang biasanya dipakai di tulisan-tulisan berlatar negeri 1001 malam ini. Ditambah dengan penggambaran setting kerajaan kedua negeri yang kaya dan megah. Apalagi istana yang dibangun oleh para jin suruhan Nabi Sulaiman, begitu mempesona dan pasti membuat takjub orang yang melihatnya, bahkan dari kejauhan.Di kala itu, Ratu Sheba masih memimpin negeri Saba’eeya, dan Nabi Sulaiman (putra Nabi Daud, yang di kala itu menjadi raja negeri Ursyalim) sebagai Putra Raja yang nantinya akan menggantikan kedudukan sang ayah.

Kalo mengikuti perjalanan cinta Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis (panggilan kesayangan dari Nabi kepada Ratu Sheba, yang berarti : permaisuri yang cantik), pasti jadi terhanyut, trus jadi pengen rasanya dicintai sedemikian tulus dan indah. Seperti salah satu surat Ratu Bilqis kepada Nabi Sulaiman berikut ini,

‘Dengan Nama Allah Yang Esa,

Surat ini hanya goresan tinta hitamku, saat datang sunyi, saat ku terkenang engkau begitu saja… entah kenapa…

Mungkin ada rahasia di antara kita, meski entah apa…

Sebab sejak kutinggalkan negerimu,

satu, dua, tiga… bilangan angka sibuk mengganti hariku yang suram.

Mungkin karena kau telah hadir di hatiku, dan membangun sebuah tugu harapan yang meminta kerelaanku untuk mengabdi.

Wahai Sulaiman! Dengarkanlah!

Kukatakan sekarang, baha aku, perempuan yang kau sebut sebagai Bilqis Ratu Saba’, menerima permintaanmu di aktu itu.

Datanglah ke negeriku…

Datanglah bukan sebagai janji, terpaksa, ataupun dengan membawa lamunan kelam yang tersedu lirih, seperti yang kulihat darimu kala melepas kepergianku.

Namun, datanglah sebagai pengantin lelakiku karena aku selalu ada menantimu.

Kukirim surat cinta ini walau tanpa alamat. Kutitipkan leat rindu burung merpati yang terbang tinggi ke negerimu. Semoga Allah menunjukkan jalan kepadanya sehingga surat ini dapat kaubaca sebagai kabar gembira, insya Allah.

Disini, di Saba’eeya, aku menanti….’

Kisah ini diceritakan oleh Lahela, penata rias sekaligus orang kepercayaan Ratu. Disini pun dipaparkan juga perjalanan hidup Lahela; suaminya -Harb dan putra-putrinya; dan beberapa tokoh-tokoh yang selama ini kurang kita kenal dalam kisah Nabi Sulaiman. Lahel (begitu panggilan Ratu kepadanya) pun mempunyai cerita sendiri dengan Harb yang harus ditinggalkannya demi membawa misi ke negeri Saba’eeya dan kemudian mengabdi kepada Ratunya.

--> Coming Soon <--


Pelangi Di Atas Glagahwangi

Kisah yang diawali dengan berkunjungnya Mpu Janardana bersama adik angkatnya Woro Kembangsore ke padepokan kakak seperguruannya Resi Wiyasa di padepokan Indrakila. Kunjungan akibat rasa rindu yang telah lama pada saudara tua seperguruan, membawa jalinan kisah yang pelik dan panjang. Dan dari sinilah kisah terus terangkai terjalin satu sama lain, mengalun bagai tembang sendu penuh liku. Mereka tidak sadar bahwasannya sinar pagi cerah itu akan membawa kehidupan pada pergerakan mentari ke senjakala.

Kunjungan seorang Mpu Janardana yang masih melajang meski sudah berumur, ditemani adik angkatnya yang juga masih gadis ke padepokan Indrakila, yang disana ada dua gadis remaja yang sedang dalam masa perkembangan, kemudian membawa dan menimbulkan konflik cinta tak berbalas. Dua orang gadis belia, Woro kembangsore dan Endang Kusumadewi sama-sama jatuh cinta pada sang Mpu Janardana yang masih melajang meski berumur tapi tetap gagah perkasa. Cinta yang tak terbalas, hanya lantaran sikap sang Mpu yang memang lemah-lembut dan perhatian pada tiap orang mendapat tanggapan berlebihan dari dua gadis muda belia tersebut.

Keberadaan Mpu Janardana di padepokan Indrakila juga sempat memberikan bantuan pada seorang warga muslim di desa Sibalungu yang bernama Naradipa, seorang penganut muslim yang baru, ajaran baru yang sedang berkembang dipesisir utara pulau Jawa. Keberadaan Naradipa dengan agama yang berbeda menimbulkan ketidak senangan bagi beberapa orang, karena adanya beberapa warga yang mulai datang dan bertandang ke rumah Naradipa untuk sekadar mengetahui tentang agama baru itu. Dan ini menjadi alasan beberapa orang picik seperti Mudra dan Kalpika, pemuda dari desa itu sering mengganggu dan tidak menginginkan keberadaan Naradipa di desa Sibalungu. Namun Resi Wiyasa sebagai pemuka agama Syiwa tidak suka denga sikap para pemuda yang dapat dikatakan tidak menjunjung hak asasi pribadi dalam beragama, maka ditugaskanlah Mpu Janardana untuk membantu Naradipa terbebas dari tekanan beberapa warga itu. Dan dari kondisi ini juga merupakan titik awal bagi seorang Mpu Janardana untuk mulai mengenal agama baru tersebut, Islam. Meski dia tidak serta merta menganut agama baru itu. Mpu Janardana dan Resi Wiyasa tetap pada sikapnya bahwasannya tiap manusia berhak hidup dengan pilihannya, dan tak ada orang yang berhak untuk mencampurinya, apalagi untuk urusan kepercayaan pada Tuhan.

Di sisi kehidupan lain, bibit konflik telah tertanam. Kehidupan akan merangkai kisahnya. Kecemburuan dari adik angkatnya, Woro Kembangsore, akan sikap dan kebaikan Mpu Janardana pada putra sang Resi, Endang Kusumadewi, mengawali segala konflik. Rencana untuk berkunjung dan tinggal dalam waktu sebulan di padepokan Indrakila akhirnya harus di batalkan, kepulangan ke Antahpura mesti dipercepat. Dan merekapun memang kembali lebih awal. Namun kisah cinta tak berakhir di sini. Endang Kusumadewi bersikeras mengejar cintanya pada Mpu Janardana. Endang Kusumadewipun sering datang ke padepokan Antahpura hanya untuk dapat melihat pujaan hatinya, meskipun dilakukannya hanya dengan sembunyi-sembunyi saja. Namun kehadiran Rake Hambulu, cantrik padepokan Indrakila, yang kebetulan menaruh hati pada Endang Kusumadewi, cantik yang senantiasa ditugaskan oleh Sang Resi untuk mengawasi dan mencari gadis tersebut tiap kali menghilang, mengacaukan segalanya

Pada akhirnya pilihan memang mesti ditetapkan. Mpu Janardana secara tiba-tiba saja malah jatuh hati pada saudara tua Endang Kusumadewi yang bernama Endang Puspitasari. Hal ini terjadi berkaitan sebuah benang merah antara perkembangan fisik gadis remaja tersebut kepuncak kesempurnaan akibat ilmu Rikma Sidi atau Rembulan Dingin yang telah dikuasainya kemudian. Ilmu yang dapat meningkatkan segala aura keindahan seorang perempuan pada puncaknya, namun sekaligus ilmu yang membawa pemiliknya pada kematangan puncak kanuragan. Dengan beberapa kondisi akhirnya Mpu Janardana dapat memperistri Endang Puspitasari. Dan kondisi ini juga merupakan titik pijak pergerakan kisah yang masih terasa datar di awal, dari Bab1 sampai dengan Bab 17.

Setelah pernikahan Mpu Janardana dengan Endang Puspitasari, maka dua gadis yang sama-sama jatuh cinta pada Mpu Janardana memutuskan untuk meninggalkan masing-masing perguruannya untuk mengembara menghilangkan kepedihan hati….dan kisah semakin luas, semakin mendekati pada cakupan wilayah kerajaan Majapahit. Masing-masing, Woro Kembangsore dengan pilihan jalurnya dan Endang Kusumadewi juga dengan pilihan pengembaraannya, secara tidak sengaja bermuara di wilayah yang sama, Wilwatikta. Meskipun mereka tak pernah bertemu kemudian. Namun mereka sebenarnya ada dalam lingkungan kerajaan Majapahit.

Woro Kembangsore bertemu dengan Raden Bondan Kajawen (Lembu Peteng), putra Maharaja Majapahit yang lahir dari perempuan penyelamatnya, Putri Wandansari, ketika beliau sedang sakit. Dan Endang Kusumadewi bertemu dengan Raden Husein, saudara muda Raden Patah, putra dari Putri Campa di kadipaten Palembang, yang juga kebetulan sedang melakukan perjalanan ke Wilwat
ikta untuk mengabdi pada Maharaja Majapahit.

Kisah mulai bergerak cepat ketika Mpu Janardana melakukan perjalanan untuk mencari adik iparnya Endang Kusumadewi. Dalam perjalanannya inilah secara kebetulan bertemu dengan Raden Patah. Pertemuan yang membawa perubahan hidupnya. Pertemuan yang kemudian menggiring dia pada perpindahan keyakinannya, berpindah jadi penganut ajaran baru, Islam. Perjalanan hidup tiap orang memang tak pernah bisa diprediksikan.

Dari Bab 18 inilah kisah kemudian berkembang. Fokus pada pergerakan penyebaran agama baru, Islam di Nusantara yang diawali dari Ngampel Denta yang dipimpin oleh Sunan Ngampel kemudian bergerak ke wilayah Glagahwangi yang dilakukan oleh Raden Patah, Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Ngundung, wilayah hutan rimba dan rawa yang juga dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit. Wilayah yang diduduki tanpa pemberitahuan pada kerajaan. Namun sang Maharaja tidak mempermasalahkannya karena Prabu Brawijaya sangat menghargai segala perbedaan keyakinan keagamaan dalam lingkungan rakyatnya.

Banyak konflik pergesekan antara penganut ajaran lama dengan para penganut ajaran baru terjadi. Pergesekan yang sebenarnya terjadi karena kesalahan kecil, kesalah pahaman, pemakasaan kehendak oleh para santri yang memaksa masuk ke wilayah kerajaan untuk menjemput Raden Patah yang sedang menjadi tamu undangan sang Maha Raja Wiwatikta Sri Maharaja Brawijaya yang juga merupakan ayah kandung Raden Patah.

Sejarah masuknya agama Islam ke Bumi Nusantara, Wilwatikta, bahkan kemudian penyerangan ke wilayah istana Kerajaan Majapahit, sampai kemudian menumbangkan dan menguasainya diceritakan cukup padat namun singkat.

--> Cooming Soon <--

The Legend Of Jhon Kepix

Judul : The Legend Of Jhon Kepix : Kisah Gokil Pengangguran Koclak.
Penulis : Y. Benny Indratno
Tebal halaman : 156 Halaman
Penerbit : Osmos

Namanya John Kepix

Seorang pria super misterius disingkat SUPETRUS yang sangat susah dicari tandingannya. Tidak ada yang tahu nama aslinya, asalnya dari siapa, ibunya dimana, ayahnya bagaimana, rumahnya mengapa eh dimana ding, kakeknya siapa dan lain sebagainya. Semuanya serba misterius. Menurut cerita, John Kepix ada di dunia ini bukan karena dilahirkan tapi karena di muntahkan. Hoek... hoek soorrr lalu lahirlah Dia..

John Kepix sangat misterius karena keberadanya seperti kentut, kadang ada kadang tidak ada, saat dicari dia tidak nongol saat tidak dicari dia nongol, saat dia nongol dia malah beol. Dia juga seperti jaelang- kung, datang tak diundang pulangnya naik ojek.

Secara Morfologi, Cashing John Kepix sangat khas sehingga siapa saja yang ketemu pasti tahu, oh itu si John Kepix. Dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya khas John Kepix. Tubuhnya pendek nggak tinggi juga nggak, gemuk nggak kurus juga nggak, matanya merem nggak melek juga nggak (lha terus piye?), kulitnya putih nggak hitam iya. Kulit John Kepix hitam legam seperti arang yang kecemplung aspal, perutnya sangat buncit seperti celengan semar sehingga kalau memakai baju nampak seperti lontong yang kebanyakan isi bahasa jawanya pating pecotbot. Rambut nya tipis seperti rambut jagung dan tumbuhnya jarang, sehingga dari jauh kepala John Kepix sepertinya botak, Makanya dia selalu memakai topi cabaret seperti punya pak Tino Sidin(pengasuh acara gemar menggambar di TVRI jaman duluuuu banget). Jidatnya menonjol kalau orang jawa bilang nonong seperti ikan Louhan itu lho, bukan Nonong Srimulat (itu Nunung mas) kedua matanya sipit seperti mata wayang kulit dan kedua telinganya lebar seperti kelelawar. Hidung nya agak mancung, tapi mancungnya ke dalam, mu- lutnya lebar dan giginya seperti biji timun tapi timun yang kelindes truk sehingga giginya nampak sangat tak beraturan. Hanya 2 gigi depan saja yang nampak menonjol disela-sela bibirnya yang seksi seperti dubur ayam yang selalu kembang kempis minta diisi. Kumis nya tumbuh dengan sangat malas sehingga bentuk- nya seperti rumput liar yang nggak pernah kena air.

Dengan morfologi seperti itu, dapat dibayangkan beta pa amburadulnya phisik John Kepix. Tapi meskipun bentuk tubuhnya seperti itu, John Kepix selalu membanggakan diri kalau dia sangat mirip dengan Nicholas Saputra bahkan dia bilang dia dan Nicholas Saput ra itu saudara kembar lain Bapak lain Babu, tentunya orang yang percaya omongan tersebut pasti sedang pingsan atau kalau tidak yang sedang kumat gilanya.

Yang membuat John Kepix sangat terkenal adalah profesinya. Dulu dia bekerja sebagai agen Togel, ke- mudia setelah Togel dilarang, dia beralih menjadi agen minyak tanah, lalu ketika minyak tanah mulai jarang dipasaran dan harganya naik secara ugal-ugalan, dia beralih profesi menjadi agen TKW. Tapi kare- na nasib TKW banyak yang mengenaskan di negri orang, John Kepix tidak mau melanjutkan bisnisnya dibidang eksport pembantu. Bosan sebagai agen pem- bantu terus menerus, akhirnya John Kepix beralih pro fesi menjadi seorang PENGANGGURAN sejati, saking terkenalnya menjadi pengangguran, dia pernah mendapat gelar sebagai The Best of pengangguran, lalu ia pernah mendapat anugrah sebagai pengangguran dengan penampilan terkemproh, pengangguran terseksi, pengangguran paling berbakat dan lain sebagainya. Bahkan sebuah majalah Flora dan Fauna pernah menobatkan dia menjadi pengangguran paling top abad ini. Fotonya ditampilkan di cover depan majalah berdampingan dengan foto Orang Utan Jawa dengan tulisan besar SERUPA TAPI TAK SAMA.

Dan sekarang, entah siapa yang mempopulerkannya tiba-tiba saja John Kepix beralih status dari seorang pengangguran menjadi seorang detektif merangkap sebagai orang pintar alias paranormal atau Dukun.

Istilahnya Dukun Tiban. Seperti halnya James Bond, agen rahasia Inggris yang memakai kode 007, John Kepix pun memakai kode rahasia. Kalau James Bond memakai kode rahasia 007, maka John Kepix memakai kode 024. Mengapa memilih nomer kode tersebut? Sebab John Kepix tinggal di wilayah Semarang maka kode telponnya adalah 024. Sebagai seorang Dukun, dia mempunyai semboyan yang sangat terkenal yaitu MENGATASI SEMUA MASALAH DENGAN MASALAH.

Sejak menjadi Detektif merangkap dukun tiban, : maka banyak orang yang datang ke rumah John Kepix  untuk meminta tolong Banyak sekali orang yang datang dengan berbagai masalahnya misalnya: kehilangan ayam, kehilangan uang, kehilangan kehormatan sampai kehilangan harga diri. Disamping itu banyak juga yang datang untuk berobat, konsultasi soal jodoh, rejeki , bahkan banyak juga orang yang pingin terpilih menjadi anggota Dewan datang ke tempat John Kepix, ada juga yang pingin jadi lurah, Bupati, Gubernur, artis, pelawak, penulis top balikan ada seorang calon ketua RT datang dengan sangat antusias ke tempat John Kepix. Tidak ada yang tahu dari mana John Kepix mempunyai kemampuan sebagai orang pintar padahal SD saja dia tidak lulus. Dia keluar dari sekolah karena takut dengan guru sejarahnya. Mengapa dia takut?

Download

A Perfect Illusion

Judul : A Perfect Illusion
Penulis : Kazumi Nitta
Halaman : 126 Hal.
Penerbit : Elex Media Komputindo

"Lama kita tak jumpa, Dewi Akitsu."

"Ya."

Ryoken melihat sekeliling. Tampaklah Yoshiaki yang sedang duduk santai di atas batu karang. Wajahnya seperti orang mabuk. Dialah yang tadi menjawab sapaan Susano'o. Rupanya tubuh Yoshiaki dimasuki Dewi Akitsu.

"Kau tidak membutuhkan tubuh manusia, kan," tegur Susano'o.

"Kalau begitu untuk apa kau memanggilku ke sini?" ujar Dewi Akitsu dengan nada tidak suka.

"Maukah kau mengembalikan lelaki itu?" suara Susano'o menggema.

"Mengembalikan? Maksudmu dikirim ke akhirat?" Dewi itu mengangkat bahu Yoshiaki.

"Sudikah kau mengembalikannya ke dunia manusia?"

"Bicaramu aneh, deh!" Suara yang lembut itu tertawa.

"Desa di Pulau Amajima ini wilayah kekua-saanku. Aku memintamu menyerah!" kata Susano'o.

Zerrt! Tubuh Yoshiaki terangkat. Wajahnya marah. "Kau mau menutup satu desa? Apa untungnya? Orang yang meminta sesuatu kepadaku akan patuh, bahkan mau meminjamkan kekuatannya."

Susano'o terdiam. Setelah beberapa saat, dia menggumam, "Maukah kau berjanji?"

Janji? Ryoken bertanya-tanya. Apakah hadirnya sebuah desa di-Pulau Amajima yang tidak ada dalam dunia nyata, berhubungan dengan perjanjian para dewa?

"Pertanyaanmu sudah terjawab," ujar Dewi Akitsu. "Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Sekarang silakan pergi! Kami akan melupakanmu yang sudah mengacaukan perayaan ini."

"Tidak! Aku tidak akan pulang, kalau lelaki itu tidak dikembalikan."

Tidak bisa karena sudah menjadi milik kami. Orang yang tubuhnya sudah kami gunakan, jiwanya jadi pengikut kami!"

"Kau tetap menolak, ya?"

"Tidak perlu bertanya lagi."

"Jadi kau tidak mau mendengar permin-taanku?"


Bismillah : Ini Tentang Cinta

Komentar Mimin Tentang Novel ini : Bingung! Katanya "Novel Islami", tapi menjadikan anak-anak SMA sebagai tokoh yang cenderung sinetronisme... lebih banyak menceritakan cinta-cintaan ketimbang pelajaran sekolah atau masa depan cemerlang, terlalu jauh bila dibandingkan dengan novel Kang Abik yang menggunakan tokoh dewasa (kuliah).. lalu pemaksaan dialog dalam bahasa Inggris pun cukup mengganggu, sebab cenderung meniru novel Kang Abik yang setting-nya di luar negeri... Kalau memakai bahasa jawa, gak masalah sebab memang settinganya berada di Semarang.

Mimin sih cuma bisa berkomentara, Lumayan... nilai 7 dari 10 bintang.  Cuma terus terang aja, Mimin keburu bosen membaca novel ini karena imajinasi Mimin kayak nonton sinetron yang ada di TV-TV tentang anak sekolah SMP-SMA yang cenderung kurang mendidik penonton. Mungkin bedanya, dalam novel ini terselip nasehat-nasehat islami yang bisa diambil hikmahnya... Harusnya penulis tidak menjadikan tokoh SMA yang setiap bab nya memikirkan cinta.

Mungkin, kalau penulis memakai tokoh yang BUKAN ANAK SMS, ceritanya akan terkesan seru. Sekian review Mimin. Cmiwww...

Resensi Novelnya bisa kamu baca disini.

Novel ini bercerita tentang seorang murid SMA bernama Haydar beserta 2 orang gadis yang kemudian menjadi takdirnya, Salma dan Lexa. Sebuah cinta segitiga yang dialami anak-anak remaja namun berakhir dengan indah.

Jika kita membaca sekilas alur cerintanya, pasti kita akan berfikir bahwa novel ini mirip dengan novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Tapi tidak sepenuhnya. Karena ketika membacanya kita akan menemukan banyak hal yang berbeda. Kita tidak akan menemukan sosok seperti Fahri yang sangat sempurna dan sangat taat. Melainkan sosok Haydar Ali Said seorang anak SMA yang masih nakal, anak band, humoris namun tetap religius. Kemiripan akan kita temukan pada sosok pemeran wanita, Lexa dan Salma. Salma mirip denga sosok Aisha, dan Lexa mirip dengan Maria. Namun tetap saja ada hal yang berbeda, Misalnya latar belakang Lexa yang berasal dari keluarga yang berantakan. Perbedaan lain juga kita temukan pada setting cerita yang bertempat di Kota Semarang, berbeda dengan novel Ayat-ayat Cinta yang bernafaskan timur tengah.

Aku mendapatkan banyak sekali pelajaran dari novel ini, sampai aku lupa dan harus mengingat-ngingatnya dulu. Penulis menyisipkan banyak sekali pesan moral melalui alur cerita yang kadang kala lucu dan menyentuh, hingga pembacanya menitikkan air mata, termasuk aku.

Pertama, tentang kebaktian seorang anak kepada ibunya. Pada bab 19, halaman 253. Ketika sebuah puisi dalam jam pelajaran bahasa inggris menyadarkan Haydar akan arti seorang ibu. Bagaimana seorang anak sering lupa akan keberadaan ibunya dan lebih mementingkan teman-temannya, bahkan pacarnya daripada ibunya sendiri. Saat itu juga Haydar menyiapkan sebuah kado ulang tahun untuk ibunya, walaupun uang itu akan ia gunakan untuk mengganti handphonenya yang telah rusak. Sesuatu yang jarang seorang anak lakukan pada ibunya.

Kedua, tentang kerja keras. Sebenarnya Haydar bukan berasal dari keluarga yang miskin. Tapi hanya karena ia ingin belajar bekerja keras dan meringankan beban ibunya yang sudah menjanda, ia bekerja sebagai loper Koran sebelum ia berangkat sekolah. Begitu juga dengan hobinya menulis. Walaupun tulisan yang ia kirimkan selalu ditolak, ia tetap tidak menyerah walaupun ia sampai jatuh sakit. Ia hanya yakin akan sebuah kata bijak yang ia tempel di kamarnya, bahwa "Akan ada satu keberhasilan diantara seribu kegagalan". Walaupun akhirnya ia sempat merasa putus asa, saat itulah ia mendapatkan keberhasilan ketika novelnya dijadikan cerbung dalam sebuah Koran lokal. Sebuah pelajaran bagi kita untuk tidak mudah menyerah untuk menggapai cita-cita dan terus berusaha.

Ketiga, tentang arti sebuah persahabatan. Penulis menyajikan sebuah cerita persahabatan yang konyol dan menyentuh. Sebuah cerita persahabatan yang indah kala SMA. Novel ini mengajarkan kita bagaimana mengikat tali persahabatan sesama teman. Misalnya dengan saling memberi kado saat ulang tahun, dan surprise-surprise lainnya. Ketika Haydar terluka dan ingin balas dendam, teman-temannya tidak sungkan membantunya, bahkan ketika mereka harus masuk bui bersama, mereka tidak saling menyalahkan tapi saling berpelukan dan memberi semangat. Disinilah kita belajar ikhlas, saling menerima, dan setia kawan. That’s a beautiful friendship….

https://www.mediafire.com/?xbqa6dj63b23kk1

Protes! Protes! Protes!

Rumah itu masih terlihat besar, tapi tampak sederhana. Attar, si sulung yang berbadan tambun datang menjenguk ayah dan ibunya. Maklum, setelah punya rumah baru yang diperolehnya dengan cara mencicil, dan disibukkan pekerjaannya sebagai redaktur di Hari an Layar Perak, Attar jarang berkunjung ke rumah tempat dia dibesarkan itu.

Tapi sore itu tampak aneh. Baru saja Attar menginjak- kan kakinya di beranda depan, terlihat sosok yang unik. Sosok itu mirip dengan pahlawan film anak-an ak, Power Ranger atau Ultraman.

"Satu, dua, tiga, ciat! Satu, dua, tiga, ciat!"

Terdengar teriakan penuh semangat keluar dari bibir sosok aneh itu. Bagaimana tidak aneh, tampak seo- rang perempuan sepertinya memakai jilbab, tetapi ada helm besar di kepalanya. Helm itu berwarna hi- tam bertuliskan KAMMI lengkap dengan kaca di dep- annya. Bajunya juga unik seperti seragam silat. Tang- an dan kakinya bergerak-gerak layaknya sedang mem peragakan gerakan-gerakan silat aliran Partai Penge- mis dari Utara. Lengkap dengan Tongkat Penggebuk Anjing yang pernah dikuasai Oey Young, tokoh da- lam Sin Tiaw Eng Hiong alias Si Pendekar Pemanah Rajawali.

Tongkat itu dipakai, tampaknya untuk menghadang pukulan lawan, atau memukul bagian bawah sang musuh. Dengan penuh semangat sosok itu mempera- gakan gerakan bela diri dan menyerang secara ber- gantian.

Attar menatap sosok aneh itu dengan pandangan tak jub. Seolah tahu kalau dirinya ada yang mengamati, sosok ajaib tadi langsung menghentikan latihan silatnya.

Attar tiba-tiba sadar dan tergelak sendiri.

"Walah... walah... dikirain ada pendekar dari Pulau Bunga Persik. Ternyata adikku tersayang." ujarnya, sambil menahan tawa.

Ratna, sang adik, segera menghentikan latihannya dan mencibir, "Huuu...dasar Bocah Tua Nakal."

Mereka tertawa. Sudah lama keduanya tidak berceng kerama karena sibuk oleh kegiatan masing- masing.

"Lagi latihan apaan, sih? Teater ya?" Attar pura-pura tidak tahu.

"Ah, Abang. Ya, latihan buat demo besok dong! Gimana, sih! Apa gak lihat penampilanku yang udah heboh gini?" jelas Ratna, sambil memain-mainkan tongkatnya.

"Oooh..." mata Attar bersinar nakal.

"Udah, jangan ngeledek aku terus. Masuk dulu deh, ada Mama tuh."

"Ntar dulu, ah. Mau ngadem dulu di luar."

"Ya, udah."

Ratna membuka helmnya. Gadis itu lalu menaruh helm dan tongkatnya di garasi, tak jauh dari tempat sang Abang berdiri.

"Emangnya, kali ini apaan yang didemo?"

"Sekarang sih soal politikus busuk."

---> Download Disini <---


 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger