Laporkan Jika Ada Link Mati!

Harlequin - Marriage Of Sale

"Ah, lupakanlah,” kata Linc sambil membelai Rachel lembut. ”Itu tidak penting,”

Tapi Rachel tidak bisa berhenti berpikir. "Tunggu dulu. Apa yang tidak penting?” Rachel mendorong tangan Linc lalu duduk. Kedua tangannya menutupi pipinya yang memerah. "Ya ampun. Oh Linc. Aku tidak mau harus mengatakannya dengan cara ini. Seharusnya aku bilang sejak awal, tapi aku begitu terhanyut, aku betul-betul lupa. Seharusnya aku bilang waktu pertama kali aku dan Linda ke klinik, tapi aku malu dan tidak yakin pada Keputusanku—"

"Wow, Sayang. Pelan-pelan. Aku tidak mengali apa yang kaubicarakan."

"Aku bicara tentang apa yang ada di dalam bungkusan kecil itu," bisik Rachel.

"Itu alat KB."

"Kau tahu tentang alat KB?” sekarang Linc yang kaget.

"Ya. Aku dan Linda pergi ke klinik. Dia perlu diperiksa dan dia pikir aku juga perlu Dokter bertanya apa aku sudah menikah, dan saat aku bilang ya, dia menunjukkan macam-macam alat KB. Aku pilih pil.”

"Kau pilih pil?”

"Oh, sayang. Seharusnya aku berkonsultasi dulu denganmu."

"Jadi kau minum pil KB. begitu maksudmu?”

"Sudah lebih dari sebulan. Linda membawaku ke klinik minggu pertama aku di sini."

Linc mencium Rachel dan menggosok hidungnya dengan penuh kasih.

"Rachel, tiap hari kau membuatku makin kagum. Kau tahu itu?”
"Kau yang membuatku kagum, Linc.”
"Ah, lupakanlah,” kata Linc sambil membelai Rachel lembut. ”Itu tidak penting,”

Tapi Rachel tidak bisa berhenti berpikir. "Tunggu dulu. Apa yang tidak penting?” Rachel mendorong tangan Linc lalu duduk. Kedua tangannya menutupi pipinya yang memerah. "Ya ampun. Oh Linc. Aku tidak mau harus mengatakannya dengan cara ini. Seharusnya aku bilang sejak awal, tapi aku begitu terhanyut, aku betul-betul lupa. Seharusnya aku bilang waktu pertama kali aku dan Linda ke klinik, tapi aku malu dan tidak yakin pada Keputusanku—"

"Wow, Sayang. Pelan-pelan. Aku tidak mengali apa yang kaubicarakan."

"Aku bicara tentang apa yang ada di dalam bungkusan kecil itu," bisik Rachel.

"Itu alat KB."

"Kau tahu tentang alat KB?” sekarang Linc yang kaget.

"Ya. Aku dan Linda pergi ke klinik. Dia perlu diperiksa dan dia pikir aku juga perlu Dokter bertanya apa aku sudah menikah, dan saat aku bilang ya, dia menunjukkan macam-macam alat KB. Aku pilih pil.”

"Kau pilih pil?”

"Oh, sayang. Seharusnya aku berkonsultasi dulu denganmu."

"Jadi kau minum pil KB. begitu maksudmu?”

"Sudah lebih dari sebulan. Linda membawaku ke klinik minggu pertama aku di sini."

Linc mencium Rachel dan menggosok hidungnya dengan penuh kasih.

"Rachel, tiap hari kau membuatku makin kagum. Kau tahu itu?”

"Kau yang membuatku kagum, Linc.”

Aroma rumput segar mengingatkan Linc pada hari pertama mereka bertemu. Rasanya sudah begitu lama meski baru beberapa minggu. Linc ingat betapa gugupnya Rachel saat dia memegang tangannya dalam upacara pernikahan mereka yang seperti mimpi.

Hari ini adalah yang sesungguhnya.

Linc berguling ke samping dan berbaring telentang, menyandarkan kepala Rachel di bahunya. Rachel mendesah puas dan Linc juga hampir melakukannya, tapi ingatan tentang percakapan pertama mereka dan janji-janji pernikahan mengusik hati kecilnya. Dia pernah mengatakan pada Rachel bahwa pernikahan mereka pasti akan dibatalkan. Tapi dia juga sudah berjanji untuk melindungi dan menyayanginya seperti layaknya suami pada istrinya. Dialah yang membuat Rachel merasa seperti istrinya. Tidak heran Rachel berharap pernikahan ini akan berjalan terus. Parahnya lagi, Linc masih saja membuat janji-janji. Janji-janji yang diikat dengan ciuman dan percintaan yang dahsyat.

Download
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger