Laporkan Jika Ada Link Mati!

Lupus - Tangkap Daku Kau Kujitak!

Komentar Mimin sama Novel ini : Selalu bintang 8 dari 10, sebab novel ini seangkatan sama Mimin eh... maksudnya asyik buat dibaca, gak bikin jenuh dengan alur yang bertele-tele. dan lebih asyiknya lagi, novel ini LUCU!

Sedikit Cuplikannya : Apa pun alasannva, Poppi sudah tak mau dengar lagi. Pasti lagu lama yang bakal keluar dari mulut Lupus yang brengsek itu. Putusannya sudah bulat, Poppi tak sudi berbicara dengannya lagi. Sakit hatinya diperlakukan begitu. Kalau untuk pertama kali saja Lupus sudah berani mengingkari janji begini, bagaimana untuk seterusnya?

Dan ketika Lupus melewati tempat duduknya, Poppi melengos. Persis lembu. Sedang Lupus dengan sikap yang biasa langsung menuju bangkunya. Menarik-narik rambut Utari yang panjang untuk minta salinan pe-er.

Sampai keluar main kedua, Lupus tetap tidak datang minta maaf pada Poppi. Keterlaluan, pikirnya. Padahal dia sudah dari jam setengah delapan pagi siap pasang muka bertekuk. Siap untuk bersikap sedingin biang es. Tapi Lupus tetap tak datang. Malah asyik ngocol soal Queen sama Meta.

Pulang sekolah tanpa diduga, Lupus menunggu di dekat mobil. Diam memandangi daun-daun yang terbang tertiup angin. Poppi memandang heran ke arahnya. Kadar kemarahannya sudah berkurang sedikit.

"Kamu mau apa?" sahutnya ketus ketika sampai di depan Lupus.

Lupus kaget dan menoleh.

"Saya..."

"Sudah ketemu alasan yang pas untuk membela diri?"

"Belum. Saya justru lagi nyari. Kamu ada ide? Soalnya saya nggak bakat ngebohong..." sahut. Lupus sedih.

Dengan dongkol Poppi mendorong tubuh Lupus yang menghalangi pintu mobilnya, lalu segera membuka pintu tanpa menoleh.

"Tunggu, kamu nggak adil memperlakukan saya dengan kasar begitu. Saya kan nggak pernah berbuat kasar sama kamu .... "

"Apa? Saya nggak adil? Dan bagaimana dengan kamu yang seenaknva mengingkari janji waktu kemarin itu ?" bantah Poppi ketus. "Alasan apa lagi yang mau kamu katakan sekarang?"

"Justru itu yang mau saya bicarakan. Saya nggak punya alasan apa-apa. Makanya saya baru mau ngomong setelah nggak ada teman-teman Iain. Saya malu sekali. Kamu jangan mengira saya nggak sedih batal pergi sama kamu. Kamu harus mengerti saya. Maafkan kecerobohan saya .... "

"Ini lebih dari sekadar ceroboh. Ini soal tanggung jawab!" teriak Poppi. "Kamu egois! Pengecut!"

Meledaklah amarah Poppi. Lupus semakin terpojok. Matanya menatap kosong ke depan. Dan sampai sepuluh menit berikutnya, Poppi terus berkicau dengan kecepatan suara yang sukar diukur dengan stopwatch sekalipun. Sampai akhirnya, dia kecapekan sendiri. Menatap Lupus yang sama sekali tidak bereaksi.

"Nah, sekarang terus terang aja. Kenapa kamu nggak datang kemarin sore? Nggak usah berdalih macam-macam!" suara Poppi melemah. Lupus kelihatan ragu.

"Saya..."

"Ya, kenapa?" desak Poppi tak sabar.

"Saya nggak tau rumah kamu .... " suara Lupus pelan sekali.

"Apa?" Poppi terbelalak.

"Maafkan saya. Saya memang paling norak. Saya malu sekali dengan kebodohan saya ini. Sungguh mati, ini yang pertama buat saya untuk pergi dengan seorang gadis. Saya terlalu gembira dan tak tau apa yang harus saya Iakukan. Saya sama sekali nggak sadar kalau saya tak pernah punya alamatmu. Jadi, mana mungkin saya bisa menjemputmu? Kau mau memaafkan saya? Lain kali, saya Janji..." suara Lupus makin pelan.

Beberapa saat, Poppi tak tau apa yang harus dilakukannya. Hanya matanya yang menatap lebih bersahabat.

https://www.mediafire.com/file/3cxvu3qayvznqh1/Lupus%20-%20Tangkap%20Daku%20Kau%20Kujitak.rar

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger