Laporkan Jika Ada Link Mati!

Dewi Ular [1] - Roh Pemburu Cinta

Pramuda segera bergegas dekati mobilnya. Mak Supi hanya sampai di pintu pagar, menunggu perintah selanjutnya. Karena menurut dugaannya, Kumala dan Pramuda akan pergi lagi. Jika benar begitu berarti ia harus membuka pintu pagar yang sudah ditutup sebagian saat mobil masuk tadi.

"Bagaimana?" tanya Pramuda dengan wajah tegang.

"Kita pergi dulu dari sini! Lekas bawa aku pergi ke mana saja!" kata Kumala dengan nada datar, wajahnya tampak tegang.

Pramuda pun segera masuk ke dalam mobil setelah memberi isyarat kepada Mak Supi agar membuka pintu pagar lebar-lebar.

"Apa yang terjadi sebenarnya, Mala?" tanya Pramuda sambil sibuk memundurkan mobilnya.

"Tidak ada apa-apa. Nanti saja ceritanya." jawab Kumala masih datar.

Pramuda juga tak berani mendesak karena ia tahu keadaan Kumala sedang tegang sekali. Agaknya ada sesuatu yang telah terjadi pada dirinya, sehingga gadis yang mengaku sebagai bidadari Dewi Ular itu merasa harus cepat-cepat menjauhi bahaya yang ada di dalam rumah.

"Mak, kunci pintu dan kau tidur di rumah Pak RT dulu. Ceritakan kejadian ini pada beliau!"

"Baik, Tuan," jawab Mak Supi dengan gugup, lalu Pramuda melesat pergi bersama mobilnya. Padahal Mak Supi sebenarnya ingin ikut, karena ia sangat takut di rumah sendirian. Tapi begitu mendengar perintah untuk ke rumah Ketua RT, Mak Supi sedikit lega karena mendapat tempat aman di rumah Ketua RT nanti.

"Sudah sana, Mak... ke rumah Pak RT saja!"ujar Maryati. "Apa kataku tadi, lapor saja sama Pak RT, kan?"

"Tapi... tapi pintu garasi dan pintu ruang tamu belum kukunci tuh!" Mak Supi tampak bingung, karena ia merasa takut untuk mendekati teras.

"Tinggalkan saja dulu. Biar kuawasi dari sini!" ujar Kasmi. "Nanti kau minta bantuan petugas Hansip untuk mengunci pintu rumah. Sekarang pergilah ke Pak RT dulu."

Namun ketika Maryati ingin menimpali kata-kata Kasmi, tiba-tiba matanya terbelalak kaget, demikian pula Kasmi dan Mak Supi. Mereka memandang ke arah garasi yang masih dalam keadaan terbuka. Dari dalam garasi tampak ada orang yang melangkah setengah berlari keluar. Dan ternyata orang itu adalah Kumala Dewi yang wajahnya penuh keringat.

"Mak Supi... Kemana Tuan Pram dan mobilnya?" seru Kumala sambil melangkah mendekati Mak Supi yang masih di luar pagar. Maryati dan Kasmi lebih mendekat lagi, karena mereka ingin memperjelas penglihatannya, benarkah gadis itu adalah Kumala Dewi yang tadi tampak berada dalam mobil bersamaPramuda.

Ketiga pelayan itu akhirnya saling tertegun bengong memandangi Kumala yang terengah-engah Mak Supi sempat melirik ke bawah, ternyata kedua kaki Kumaia menapak di tanah.

Download

Download


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger