Laporkan Jika Ada Link Mati!

Change Your Mindset, Change Your Life

KETIKA SAYA masih menjadi peneliti muda yang baru saja memulai tugas, suatu kejadian mengubah hidup saya. Saya terobsesi untuk memahami cara manusia menghadapi kegagalan. Saya memutuskan untuk mempelajarinya dengan memerhatikan cara para siswa bergulat dengan persoalan-persoalan sulit. Suatu ketika, saya putuskan untuk membawa anak-anak ke sebuah ruangan di sekolah mereka, membuat mereka nyaman, kemudian memberi mereka serangkaian teka-teki untuk dipecahkan.

Teka-teki awal memang mudah, tetapi teka-teki be-rikutnya cukup sulit. Ketika para siswa tersebut menggerutu, berkeringat, dan berusaha keras, saya mengawasi strategi-strategi mereka dan mencari tahu apa yang mungkin mereka pikirkan dan rasakan. Saya berharap ada perbedaan di antara anak-anak tersebut berkaitan dengan cara mereka menghadapi kesulitan. Tetapi, saya menyaksikan sesuatu yang tak pernah saya sangka- sangka.

Ketika dihadapkan dengan teka-teki sulit, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun menarik kursinya, menggosok-gosokkan kedua tangannya, berdecak, kemudian berteriak, "Aku suka tantangan!" Seorang siswa lainnya, yang tengah berusaha keras menyelesaikan teka- teki ini, menatap dengan ekspresi gembira dan dengan mantap mengatakan, "Kamu tahu, saya berharap ini akan memberi banyak pengetahuan!"

Apa yang salah dengan mereka? Saya bertanya- tanya. Saya selalu berpikir Anda dapat mengatasi kegagalan atau Anda tidak dapat mengatasinya. Saya tidak pernah berpikir seseorang menyukaikegagalan. Apakah anak-anak ini aneh ataukah mereka benar-benar memahami sesuatu?
Setiap orang memiliki teladan (ro/e model), seseorang yang menunjukkan jalan pada saat terpenting dalam hidupnya. Anak-anak ini adalah teladan saya. Jelas sekali mereka mengetahui sesuatu yang tidak saya ketahui. Dan, saya bertekad untuk mencari jawabannya agar dapat memahami jenis mindset yang dapat mengubah kegagalan menjadi karunia.

Apa yang mereka ketahui? Mereka tahu bahwa kualitas-kualitas manusia, semisal keterampilan intelektual, dapat dikembangkan melalui upaya tertentu. Dan, itulah yang mereka lakukan menjadi lebih cerdas. Bukan hanya tidak takut akan kegagalan, mereka bahkan tidak menganggap diri mereka gagal. Mereka menganggap diri mereka sedang belajar.

Di sisi lain, saya menganggap kualitas-kualitas manusia itu sudah ditetapkan (carved in stone). Anda cerdas atau Anda tidak cerdas dan kegagalan berarti Anda tidak cerdas. Sederhana saja. Jika Anda dapat meraih kesuksesan dan menghindari kegagalan (betapapun sulitnya), Anda bisa tetap cerdas. Perjuangan, kesalahan, dan ketekunan sama sekali tidak menjadi bagian dari gambaran ini.

Apakah kualitas-kualitas manusia merupakan sesuatu yang bisa dikembangkan atau sudah ditetapkan adalah persoalan lama. Makna dari kepercayaan-kepercayaan ini bagi Anda adalah sebuah kepercayaan baru: Apa konsekuensi dari pendapat bahwa inteligensi atau kepribadian Anda adalah sesuatu yang dapat Anda kembangkan, yang dipertentangkan dengan sesuatu yang merupakan sifat bawaan yang tetap? Pertama-tama mari kita tengok perdebatan lama yang sangat sengit tentang watak manusia, kemudian kembali ke pertanyaan apa arti kepercayaan-kepercayaan ini bagi Anda.

Download




Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger