Laporkan Jika Ada Link Mati!

Nggak Sekedar Ngampus

Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya.

Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap cahaya dari matahari (sumber cahaya). Secara perlahan, kamu akan menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau berbagi dengan orang lain.

Menjadi cahaya dapat menjadi tujuan dari semua perjalanan perkuliahan. Kamu tidak bisa hanya bercita-cita untuk kebahagiaan dirimu sendiri. Kamu harus melibatkan kebahagiaan banyak orang dalam rencanamu karena kamu tidak pernah bisa lepas dari banyak orang. Untuk mencapai tujuanmu, kamu membutuhkan bantuan banyak orang. Agar orang lain dapat membantumu secara lebih serius, satu-satunya cara adalah memasukkan mereka semua ke dalam rencana bahagiamu, cita-citamu.

Bersinergi adalah salah satu caranya. Namun, kamu tak akan bisa melakukan sinergi bila belum mengenali dirimu (tujuanmu, kemampuanmu me-ngatur ruang, mengatur waktu, dan sebagainya).

Menuju cahaya itulah jawabanmu jika ada yang bertanya tentang alasanmu kuliah. Menjelma cahaya itulah yang dapat diidamkan oleh semua orang. Jika kamu berpendapat bahwa belajar itu sungguh repot, coba bayangkan betapa susahnya sebuah kebodohan.

Separuhnya Lagi...

Menjelma cahaya bukanlah mantra yang hanya dengan membaca, lalu kamu mendapatkan tuahnya. Buku ini hanyalah penyerta perjalanan kamu. Mungkin juga, sejenis peta buta mengenai dunia perkuliahan yang akan kamu hadapi.

Peta tentu saja tak sama dengan kenyataan. Pada peta, kamu melihat gunung dalam warna hijau tua; pada kenyataannya, gunung tidak sesederhana itu. Pada peta, jalan hanyalah garis-garis yang memanjang dan berkelok-kelok; pada kenyataannya, ada banyak mobil yang melintasi jalan itu dan siap menabrak bila kamu lengah.

Peta hanyalah gambar. Membacanya tak akan bisa mengantarkan kamu ke tujuan akhir. Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti alur yang ditawarkan peta. Dibutuhkan keberanian untuk tetap berpegang teguh pada hal-hal yang sungguh penting bagi-mu dalam perjalanan ini.

Peta hanya menyumbangkan separuh dari perjalanan. Separuhnya lagi ditentukan oleh dirimu sendiri. Bila kamu mau, bergeraklah segera. Jika tidak mau, ingatlah pada ortumu.

Satu rumus kecil dari buku ini adalah bahwa dalam perjalanan, kamu akan menemukan seribu masalah, sekaligus juga sejuta peluang penyelesaian secara tak terduga. Kamu bisa melakukannya, asalkan kamu mau menganggap perjalanan kuliahmu yakin bisa diraih.

Ketika satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, maka pintu lainnya akan terbuka: tapi sering kali kita melihat pintu yang tertutup itu terlalu lama sehingga kita tidak melihat pintu lain sudah terbuka bagi kita. -
(Helen Keller)

Download
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

25 November 2018 pukul 22.38

file not found gan

5 Desember 2018 pukul 05.28

Sudah diperbaiki.
trims

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger