Laporkan Jika Ada Link Mati!

Children Of The Lamp

Konon, jin adalah makhluk supranatural yang paling menarik. Kendati tinggal di tengah manusia sejak awal zaman, hanya sedikit manusia yang benar-benar melihat jin. Jin yang muncul pertama kali dalam mitologi Arab, disebut sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dari api lembut. Jin, katanya, diciptakan bersamaan dengan saat Tuhan menciptakan manusia dari tanah. Sebagian manusia mengganggap jin sangat jahat dan percaya jika jin menghabiskan hidup untuk menunggu seseorang membebaskan mereka dari dalam wadah tertutup seperti botol atau lampu. Padahal keduanya tidak sepenuhnya benar.

Menurut sejarah jin yang diurai P. B. Kerr, penulis serial Children of the Lamp, jin terbagi dalam 4 suku: Ghul, yang tidak dapat dipercaya dan suka berubah bentuk; si'la, yang culas seperti Ghul dan memiliki bentuk yang tidak konsisten; ifrit, yang biasanya lebih tua, lebih kuat, lebih cerdas dari jenis jin lain dan bisa berkelakuan baik atau jahat; shaitan, jin jahat yang memiliki kemampuan membujuk manusia untuk berbuat jahat. Suku shaitan dipimpin oleh Iblis, yang dulunya pernah tinggal di surga dengan malaikat. Ketika dituntut Tuhan untuk bersujud di hadapan manusia, Iblis memberontak dan diusir dari surga.

Dibanding manusia, jin memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Kekuatan tersebut diberikan Tuhan untuk menguji jahat-baiknya si jin. Jika jin bersikap jahat, manusia punya cara untuk mengatasinya. Salah satu cara yang populer adalah menjebak jin ke dalam tempat yang membuat mereka terkurung dan hanya bisa dibebaskan manusia, botol atau lampu. Jika manusia membebaskan mereka, jin akan menghadiahi tiga permintaan yang pasti terwujud.

Lewat Children of the Lamp, P. B. Kerr menghidupkan kisah para Jin dalam nuansa dongeng mutakhir. Para jin yang menjadi pengguna ponsel ini tidak lagi mesti tinggal dalam botol sebelum dibebaskan manusia. Mereka memiliki kehidupan yang baik dan bisa melanglang buana kapan saja. Hanya mereka kerap terserang penyakit turunan, yaitu klaustrofobia, gara-gara 'trauma' terjebak dalam lampu atau botol. Untunglah ada obat untuk mengatasinya, pil arang. Sebagai penjaga semua keberuntungan di alam semesta, jin tetap bisa memberikan manusia tiga permintaan. Bahkan, hanya dengan mendengar  manusia berharap sesuatu dan jin tersentuh, harapan itu akan menjelma nyata. Masalah permintaan dalam dunia jin diatur oleh protokol yang disebut The Baghdad Rules. 

Berbeda dengan sejarah jin, Kerr memilah dunia jin ke dalam 6 suku dan bukannya 4. Mereka terdiri atas marid, jinn, jann, ifrit, syaitan dan ghul. Kerr juga menyatakan jika Iblis adalah jin paling kuat dari suku Ifrit (bukan syaitan). Ketika diberi pilihan untuk memilih kebaikan atau kebatilan, marid, jinn dan jann memilih kebaikan, sisanya memilih kebatilan. Suku-suku jin yang jahat �ifrit, syaitan, dan ghul- melakukan hal-hal yang mengerikan. Tidak hanya kepada sesama jin, tapi juga kepada manusia.

Selain itu dalam dunia jin, Kerr menciptakan apa yang disebut homoeostatis, yaitu keseimbangan antara kebaikan dan kebatilan yang diukur menggunakan alat seperti jam bundar besar yang disebut tuchemeter. Ketika jin jahat melakukan tindak kejahatan, jarum tuchemeter akan menunjuk ke kiri homoestatis yang berarti keadaan buruk (kanan berarti baik).

Menjadi jin diawali dengan tumbuh dan dicabutnya geraham bungsu pada anak jin. Jika pada manusia, geraham bungsu atau gigi naga tidak mempunyai tujuan yang jelas, pada jin, gigi-gigi itu adalah pertanda kekuatan jin siap digunakan. Begitu gigi naga dicabut, kehidupan jin yang sesungguhnya telah dapat dimulai dan orangtua tidak bisa lagi  mencegah kehidupan jin si anak.

Hal itu dialami sepasang anak kembar bernama John dan Philippa Gaunt pada hari pertama liburan musim panas ketika mereka berusia 12 tahun. John dan Philippa adalah anak dari Edward Gaunt, seorang bankir investasi tajir dan baik hati yang tinggal di New York. Meski berpenampilan jelek, Edward dikaruniai istri yang cantik. Layla, sang istri, adalah jin perempuan yang bertangan dingin. Tetapi, kendati kehidupan mereka bahagia, keduanya tidak bisa menepis takdir. Sudah takdir dalam dunia jin, jin perempuan yang menikahi manusia akan melahirkan anak-anak jin, dan jin laki-laki yang menikahi manusia hanya akan menurunkan anak-anak manusia (ternyata jin berjenis kelamin). Hal ini berarti, John dan Philippa tidak bisa menyangkal takdir mereka sebagai jin. Sekalipun Layla telah berjanji kepada Edward untuk membesarkan si kembar sebagai manusia normal.

Ketika dibius total untuk pencabutan gigi naga, John dan Phillipa bermimpi. Dalam mimpi mereka bertemu Nimrod, paman mereka, saudara Layla yang tinggal di London. Nimrod mengundang mereka untuk berkunjung ke London. 

Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger