Laporkan Jika Ada Link Mati!

Getting Unstuck

PADA 1995, Betsy Sloan berumur 35 dan sudah berhasil mencapai "pekerjaan yang sempurna". Sebagai akuntan publik bersertifikat di suatu perusahaan asuransi besar di California, dia punya gaji tinggi, bagian saham, " bos yang menyenangkan", dan jam kerja yang membuat teman-temannya iri.

"Dan aku merana," katanya sekarang. Betsy bersandar di sandaran kursi. Di balik kacamata berbingkai oranye yang modis matanya terfokus tajam. "Seni membuat perjanjian, transaksi-transaksi besar semuanya tidak lagi ada artinya buatku. Yang lebih parah, aku bisa membayangkan hingga tiga puluh tahun ke depan dan tahu pasti aku akan melakukan apa pada tiap triwulan membuat dokumen untuk SEC (Securities and Exchange Commission, badan pemerintah AS yang mengawasi perdagangan saham pe- nerj.), membuat laporan internal untuk direktur keuangan. Buntu pikiranku jadinya."

"Aku merasa benar-benar terpaku," imbuhnya, "gajinya memang besar, jadi sayang rasanya kalau berhenti, tapi aku benci tidak bisa melakukan apa yang benar- benar kuinginkan."

Betsy tak pernah didorong untuk "melakukan apa yang benar-benar dia inginkan". Keluarga Betsy yang termasuk golongan kelas menengah penghuni pinggir kota telah mendorongnya mengembangkan keahlian, lalu men- cari pekerjaan untuk seumur hidup. Betsy, yang pandai menyenangkan hati guru, orangtua, dan dosen, mendapat nilai rata-rata 9,0 di sekolah menengah, meraih beasiswa penuh untuk kuliah, dan mendapat pekerjaan di satu perusahaan akuntan publik yang termasuk "Delapan Besar". Setelah enam tahun, Betsy pindah kerja ke "pekerjaan yang sempurna" di perusahaan asuransi.

Lalu pada suatu hari Betsy memutuskan bahwa dia tak bisa hidup seperti itu terus. Dia mengundurkan diri dan meninggalkan pekerjaannya berikut kemapanan keuangan dari pekerjaan tersebut pada hari itu juga. Betsy kembali tinggal bersama orangtuanya dan mulai menghadiri kelas-kelas di kolese komunitas setempat. Salah satu kelas yang diikutinya adalah menulis kreatif. "Aku mulai menulis tentang apa yang kusukai," kenangnya."Aku sadar bahwa sepanjang hidupku aku paling bahagia ketika berada di sekolah. Aku cinta lingkungan sekolah. Sebenarnya, diam-diam aku selalu ingin jadi guru. Jadi, aku mulai belajar untuk mendapat kecakapan guru matematika, lalu aku masuk program pascasarjana, magister pendidikan."

Akhirnya, pada saat berumur 38, Betsy mengajar aljabar kelas sembilan dan kalkulus lanjutan di satu sekolah menengah atas umum di Seattle. Gajinya turun, dari $106.000 per tahun menjadi $34.000. Tapi dia sangat menikmati kehidupannya.

KITA SEMUA, seperti Betsy, bisa mendapati bahwa diri kita terpaku dan sengsara. Perasaan-perasaan semacam itu boleh jadi datang pada saat-saat terduga: ketika kehilangan pekerjaan; setelah berakhirnya hubungan cinta; saat anak meninggalkan rumah dan rumah jadi sepi karenanya; atau meninggalnya seseorang yang telah lama membuat kita merasa dikenal, dicintai, dan diakui. Tapi bisa juga perasaan-perasaan itu datang pada saat-saat tak terduga: ketika pekerjaan impian entah kenapa kehilangan pesonanya;ketika kita merindukan kemesraan, tapi tak kunjung menemukan pasangan yang tepat; ketika kita merasa ingin memperbarui rasa mengalami petualangan dalam hidup.

Pada saat-saat tersebut, kita berada dalam keman-dekan, dan kita menderita. Ketika bekerja kita merasa jenuh atau tak tertantang-atau kesal karena tak bisa maju menuju peran yang lebih memuaskan. Dalam kehidupan pribadi, kita merasa gusar,capek,atau benar-benar bosan. Kita mati-matian mencari cara berarti untuk berkontribusi dalam pekerjaan, menemukan peran baru yang segar dalam keluarga, dan kembali terjun ke dalam arus kehidupan. Kita merasa kehidupan mengalir di sekeliling, tapi kita sendiri diam bergeming seperti batu,amat ingin terhanyut dan turut bergerak bersama-sama kekuatan sungai yang dahsyat.

Rasa terbawa energi itu adalah gelora kehidupan (surge of life), ketika gagasan-gagasan kita dan kehendak untuk mewujudkannya bersumber dari mata air yang jauh lebih dalam daripada diri kita sendiri yang dangkal. Kita merasa terhubung; kita bisa menyelesaikan berbagai hal; kita merasakan akan datang sesuatu yang mengasyikkan. Kita, sebagaimana kiranya dikatakan ahli psikologi Mihaly Csikszentmihalyi, "turut mengalir" {¡n the flow).

Ketika mengalami kemandekan, sering kali kita tak dapat merasakan aliran itu atau melihat betapa dekatnya kita dengan pergeseran dinamis yang kiranya bisa mengembalikan kita ke dalam energi arus yang mengalir. Ketika merasa terpaku, kita lupa bahwa hal berikut yang akan membangunkan dan memulihkan tenaga kita sudah bergerak di hulu, menuju kesadaran kita. Ketika terjatuh, kita terkadang lupa menyadari bahwa kejadian itu adalah krisis yang diperlukan; tanpanya kita takkan tumbuh, berubah, dan akhirnya hidup lebih paripurna dalam dunia yang lebih lega.

Kemandekan dan Visi

Buku ini adalah tentang bagaimana kemandekan {impasse), ibarat dewa Yunani Hermes, acap kali muncul dalam hidup sebagai pembawa kabar yang memberi tahu bahwa kita harus berubah. Tapi buku ini juga tentang visi. Mengenai bagaimana kita mencari jalan, berkali-kali, keluar dari kemandekan menuju pembaruan pemahaman dalam pekerjaan, di rumah, bersama rekan-rekan, dan bersama keluarga dan bagaimana kita menemukan rasa diri yang baru dalam segi-segi yang mendatangkan gairah dan kepuasan dalam hidup.

Istilah visi (Vision) yang saya gunakan di sini bukan semata-mata rencana masa depan, tapi juga merupakan pembaruan rasa memiliki tujuan dalam pekerjaan sehari hari. Visi mensyaratkan kita berhenti, berpikir, berkhayal, dan lantas bertindak-melangkah kembali ke dalam aliran kreatif. Visi memerlukan pembentukan kesadaran yang makin jelas dan akrab dengan aktivitas, orang-orang, dan lingkungan yang kita dapati paling memuaskan. Visi memperkenankan kita menyalurkan apa yang sudah bergolak di kedalaman diri kita, yang ingin ditunjukkan dengan lebih nyata. Dengan visi, kita lebih bisa mengenali sumber daya, perubahan perilaku, dan hubungan apa saja yang diperlukan agar kembali tersambung dengan apa pun yang paling penting bagi diri kita.

http://downloads.ziddu.com/downloadffile/17046877/gettingunstuck.rar.html

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger