Laporkan Jika Ada Link Mati!

Rahasia Dibalik Penggalian Al-Aqsa

Ada persoalan penting yang layak dipahami bersama, yaitu sejak kapankah seluruh situs di Yerusalem ini menjadi penting bagi muslimin, Yahudi, dan Kristen? Apakah dahulunya ia hanya sebuah kota di perbukitan yang gersang, lalu dibangun oleh Bani Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan Mamaluk? Atau, mungkinkah pada saat Khalifah Umar bin Khattab mengunjungi kota itu, maka di sana sudah terdapat kuil peribadatan pada puncak bukitnya entah itu sebagian atau seluruhnya lalu dialih fungsikan oleh para penguasa Muslim? Mengapaumat Yahudi menganggap tempat ini suci? Bagaimana puladengan posisi Kristen? Apa-bila kajian ini tidak ditinjau secarasistematis dan kronologis, maka tentu sulit memahami seluruh persoalan yang terjadi, terutama mengenai nasib kota ini dan Bait al-Maqdis di masa mendatang.

Paling tidak, kajian historis ini dapat dibagi menjadi empat periode waktu, yang disusun menjadi empat subbab utama. Pertama, pandangan sejarah tentang kebermulaan kota Yerusalem. Kedua, periode penguasaan bangsa Israel atas Yerusalem dan sekitarnya. Ketiga, periode penguasaan umat Kristen atas Yerusalem. Adapun yang keempat adalah periode penguasaan muslimin dan perubahan yang pernah terjadi,hingga kondisi Yerusalem saat sekarang.

Selain metode ini ini bisa dibilang cukup adil, ia juga mampu memberikan suatu wawasan yang sesuai tentang asal muasal kota yang telah diperebutkan oleh berbagai bangsa selama hampir 5 milenium. Dan sekarang, tanah diperbukitan Moria yang luasnya tak lebih dari empat la-pangan sepak bolaitu, tengah dipersengketakan kembali oleh sekitar 3 milyar orang sejak tahun 1947 Masehi. Jumlah itu adalah sekitar setengah penduduk dunia!

Jadi, alangkah baiknya bila muslimin segera menyadari pentingnya persoalan Yerusalem ini. Sehingga jangan pernah berpikir bahwa ada masalah muslimin lainnya yang serumit Yerusalem. Sebab, apabila kota Mekah adalah mercu suar Islam yang pertama, maka kota Yastrib (Madinah al-Munawarah) adalah kota kedua yang meneguhkan Islam di seluruh pelosok Arabia. Sedangkan kota Yerusalem, ia merupakan kota yang menjadikan Islam bersinar dari Maroko sampai Indonesia. Bahkan hingga kota Big Apple alias New York di Amerika Serikat.
Sudah maklum dalam sejarah agama-agama Ibrahimik (Yahudi, Kristen dan Islam) bahwa syariat Tauratnya bangsa Israel baruefektif setelah datangnya Nabi Musa (as) dan Harun (as). Namun era kedua nabi itu tidak menandai bermulanya sejarah bangsa Israel, karena sejarah mereka sudah dimulai sejak seorang cucu Ibrahim (as) yang bernama Yakub (as) diberi gelar Ish-ra-el (baca:Israel) oleh Tuhan, Sejak itulah seluruh keturunannya pun disebut Bani Israel atau Bani Yakub.

Akan tetapi, pembahasan ini tidak khusus menitik beratkan mengenai sejarah bangsa Israel. Yang ingin difokuskan justru mengenai sejarah kota Yerusalem, yakni sejak kapankah bangsa Israel mulai menghuni Yerusalem? Apakah bangsa ini adalah orang-orang pertama yang menjajakkan kakinya di sana? Atau apakah wilayah itu pernah dihuni oleh bangsa-bangsa lain sebelumnya?

Perlu diketahui bahwa sejarah kehidupan umat manusia diwilayah ini telah bermula sejak 3000 SM. Hal ini terbukti dari naskah-naskah kuno bangsa Mesir yang berasal dari periode 1900-1800 SM. Surat-surat Amarna milik penguasa Mesir (± 1400 SM) juga jelas membuktikan bahwa seluruh daratan ini, saat itu, berada di bawah kendali Kerajaan Mesir. Pada salah satu surat tersebut, ditemukan seorang gubernur kota ini yang bernama Abdu Heba dan dia pernah meminta pasukan dari Kerajaan Mesir untuk memerangi kaum Habiru. Mungkin sekali bahwa kaum Ha- biru inilah penghuni asli daerah khebrone (baca:Hebron). Atau mungkin juga ia merujuk kepada sekelompok keturunan dari cicitnya Sam putra Nabi Nuh (as), yaitu Eber (Hebrew) atau Ibrani

Sedangkan menurut Perjanjian Lama, nama kota ini pada zaman Nabi Ibrahim (as) adalah Salem. Saat itu, penguasa kotaini bernama Melkisedek yang juga menduduki posisi sebagai Imam Tuhan.3 Menurut tradisi Yahudi, kota ini awalnya memang didirikan oleh keturunan moyang Ibrahim (as) yang bernama Sam putra Nuh (as). Tapi Alkitab juga meriwayatkan bahwa sewaktu Ibrahim mampir ke Sikhem, maka seluruh daerah itu telah dihuni oleh bangsa Kanaan.4 Kanaan adalah salah seorang cucu Nabi Nuh (as) dari putra keduanya yang bernama Ham. Darinya muncullah bangsa Misraim (Mesir), Filistin (Palestina), dan lain sebagainya.

Dapat disimpulkan, para penghuni asli daerah itu adalah bangsa Palestina yang menurut Alkitab berasal dari keturunan Ham.6 Sedangkan Ibrahim (as) dan keturunannya adalah pendatang di Palestina, "Dan masih lama Ab- raham tinggal sebagai orang asing di negeri orang Filistin."? Fakta ini sekaligus membuktikan juga bahwa saat itu tidak pernah ada Rumah Tuhan milik umat Yahudi di kota Salem atau Yerusalem sepertiyang mereka dakwa- kan. Bahkan selain itu, Alkitab meriwayatkan lagi bahwa setelah Nabi Yusuf (as) diberi kekuasaan oleh Allah di Mesir, maka seluruh Bani Yakub atau keturunan Israel telah meninggalkan tanah Kanaan dan menetap di Mesir.
Dalam hal ini, umat Yahudi sering mengatakan bahwa sebab utama yang menjadikan mereka berhak atas tanah Kanaan khususnya kota Yerusalem adalah adanya Rumah Tuhan yang pernah didirikan oleh Raja Salomo (Sulaiman) yang berasal dariketurunan Israel. Namun perlu ditegaskan bahwa sejarah Bait (rumah) Allah di dalam agama samawi tidak bermula di kotaSalem atau Yerusalem. Tapi permulaannya adalah di wilayah Hijaz (atau peninsula Arabia) pada zaman Nabi Ibrahim (as).Tepatnya di kota Mekah.
Fakta ini bisa dirujuk dalam Alkitab yang meriwayatkan bahwa Utusan Tuhan yang pernah merebut kota Yerusalem adalah Nabi Daud (as).9 Dan Saat itu, di Yerusalem belum ada Bait Allah milik bangsa Israel. Alasannya,Musa (as) dan Harun (as) hingga ke periode Nabi Daud (as), bangsa Israel belum memiliki Bait Allah yang sifatnya permanen. Hal itu terjadi karena sejak zaman Nabi Musa(as) dan Harun (as), Bait Allah milik bangsa Israel masih portabel. Ia disebut sebagai Tabut.10 Menurut Alkitab, didalamnya berisi loh-loh yang pernah diterima oleh Nabi Musa (as) di gunung Horeb-Sinai.n Dan selama hijrah dari Mesir menuju Kanaan, bangsa Israel selalu menggotong Tabut yang disimbolkan sebagai Bait Allah-nya bangsa Israel, termasuk dimasa peperangan. 12 Alkitab meriwayatkan bahwa di era Nabi Musa (as) dan Harun (as), Tabut itu selalu ditempatkan di dalam Kemah Suci.
Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger