Laporkan Jika Ada Link Mati!

Mozaik Mizan

"Kami di Amsterdam sangat membutuhkan in­formasi tentang buku-buku baru mengenai Islam yang terbit di Indonesia... Saya secara pribadi me­rasa kagum atas terciptanya website Mizan ini, se­bab ini dapat menjadi tolok ukur perkembangan tek­nologi di tanah air... Alhamdulillah bisa gabung de­ngan Mizan lagi tu' ngikutin terbitan2 barunya, and of course isinya. Namun, kalau boleh tolong dong naiknya (harga2nya) jangan terlalu tinggi... Tam­pilannya menarik, aksesnya cepat. Selamat dan sukses untuk Mizan... Saya merasa bangga setelah menemukan homepage Mizan ini... Semoga jaya, jalan terus, bertandang ke gelanggang walau se­orang... Bagus dan terus kerjakan seperti ini de­ngan landasan religius yang tinggi... Mr. Putut (Widjanarko, Direktur Pelaksana Penerbit Mizan), Ass. wr. wb. I've already read yr site. May I have yr free new book as advertise on yr site? Kindly send them to my home address. Good luck. Wass. wr. wb.”

Sepucuk e-mail yang dikirim ke Mizan-Online

Inilah kurun baru Penerbit Mizan. Mengglobal, tek­nologis, dan terus berubah. Memasuki usianya ke- 15, Mizan ditantang pelbagai perubahan. Ada sea­brek krisis yang membuat sesak napas. Ada banjir informasi yang memaksa positioning citra terus- menerus dipertajam. Ada juga dorongan kritik yang semakin mempercepat kematangan dan pende­wasaan.

Begitulah, usia kelima belas tahun Mizan diawali dan ditandai dengan hal-hal unik. Sekitar November 1996, Mizan telah berselancar di internet dengan membuka website Mizan-Online dan menjadi pener­bit buku di Indonesia yang pertama kali memiliki ru­mah di ruang maya (cyberspace) tersebut. Mizan- Online (http://www.mizan.com), kini di update se­tiap dua pekan sekali. Tak hanya menyuguhkan in­formasi produk-produk terbaru serta kegiatan-ke­giatan Mizan, tetapi juga berupaya menciptakan komunitas penggemar buku di ruang maya. Para peselancar internet, misalnya, bisa men download satu atau beberapa bagian buku yang bahkan be­lum diterbitkan versi fisiknya. Pengunjung yang ber­untung malah mungkin akan mendapatkan buku gra­tis selama setahun dari Mizan. Bulan-bulan terakhir ini Mizan-Online sudah mencatat kurang lebih 4 ribu kunjungan sebulannya (dari Amsterdam, Koin, dan Tokyo hingga Arun, Bontang, dan Jayapura). Tak puas dengan itu, bersamaan dengan Milad Mizan ke-15 ini, Mizan-Online didesain ulang total dengan tampilan dan interaktivitas yang lebih baik. Hitung- hitung juga untuk persiapan menghadapi era e- commerce yang tak bisa tidak akan datang itu.

Sambutan terhadap Mizan-Online itu tentu saja menggembirakan. Yang lebih menggembirakan, dan tentu saja patut disyukuri, adalah sambutan pem­baca atas buku-buku yang telah diterbitkan Mizan. Brand awareness terhadap "merek" Mizan, kami ya­kin, menjadi makin tinggi saat ini. Media massa juga memberikan sambutan yang sangat baik, terbukti dari jumlah resensi di media massa pada 1997 yang berhasil dipantau adalah sekitar 330 artikel resensi, tersebar dari media massa nasional, daerah, sampai pers kampus. Jumlah ini meningkat ketimbang ta­hun-tahun sebelumnya, yaitu 201 artikel resensi pada 1996 dan 195 artikel resensi pada 1995.

Kami juga bersyukur bahwa pelamar beasiswa Mizan juga meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 171 orang pada 1995, 212 orang pada 1996, dan 258 orang pada 1997. Meskipun jumlah beasiswa dan penerimanya tidak besar, beasiswa yang dibe­rikan kepada para mahasiswa dari segala strata da­lam kajian keislaman ini diharapkan juga memicu budaya menulis di kalangan kaum Muslim Indonesia. Jika layak, skripsi, tesis, atau disertasi pun akan diterbitkan oleh Mizan. Dan, alhamdulillah, tampak­nya beasiswa Mizan ini juga telah menjadi institusi dalam kegiatan penelitian keislaman, terbukti dari banyaknya pelamar yang sudah menunggu-nunggu saat masa aplikasi beasiswa Mizan diumumkan.

Dalam perkembangan produk, pada Agustus 1994, setahun setelah merayakan pengukuhan pe­rannya sebagai "matra baru Islam di Indonesia",

Mizan menciptakan lini bernama "Kronik Indonesia Baru". Produk pertamanya mendokumentasikan megaskandal abad ini, Megaskandal Bapindo: Drama Pembobolan dan Kolusi Bapindo yang mengungkap kronologi persekongkolan itu hari demi hari. Disusul kemudian dengan guncangan buku kontroversial Prahara Budaya: Kilas-Balik Ofensif Lekra/PKI dkk. yang diliput oleh hampir semua media massa dan elektronik saat peluncurannya di Taman Ismail Mar- zuki serta memantik diskusi-diskusi panas sesudah itu. Lini ini ingin memfokuskan perekaman peristiwa mutakhir dan penting yang berlangsung di Indone­sia, sekaligus menampung tema-tema umum dan luas yang tak terkait secara langsung dengan Is­lam. Aktivitas lini ini pada tahapan selanjutnya amat memperkaya khazanah informasi Mizan dan mampu menjerat isu-isu aktual yang berkembang di tanah air.

Dua tahun setelah itu, tepatnya Agustus 1996, Mizan mulai masuk ke buku biografis. Aku Bagian Ummat, Aku Bagian Bangsa: Otobiografi Deliar Noer sebuah buku setebal 1.056 halaman yang ditulis sendiri oleh intelektual yang teguh hati ini meru­pakan buku pertamanya, yang diluncurkan dengan mengundang tokoh-tokoh kaliber internasional se­perti Chandra Muzaffar dari Malaysia dan Ahmad Totonji dari Amerika Serikat. Disusul kemudian oleh Wacana Baru Fiqih Sosial: 70 Tahun K. H. Ali Yafie, sebuah buku yang mengubah wajah "angker" fiqih. Juga tragika perjalanan hidup Muhammad Yusuf Ali, penerjemah Al-Quran ke dalam bahasa Inggris yang paling otoritatif itu, diterbitkan dalam Jiwa yang Re­sah. Dan di tengah "amukan badai krismon", terbit Sajadah Panjang Bimbo: 30 Tahun Perjalanan Ke­lompok Musik Religius yang tak pelak lagi meru­pakan satu-satunya buku yang mengisahkan kelom­pok musik yang mengubah citra musik religius islami ini.

Awal 1997 terbit pula buku bercorak baru me­ngikuti zaman kepraktisan. Karya agung sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali, di-"ringkaskan" sendiri olehnya dengan judul Mutiara Ihya Ulumuddin. Disusul kemudian penerbitan karya agung kitab ha­dis hasil kerja keras tak kenal lelah Imam Bukhari yang diringkas oleh Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul-Lathif Az-Zabidi (ulama besar abad ke-15) berjudul Ringkasan Shahih Bukhari. Penerbitan edisi Indonesia ringkasan ini diberi pengantar oleh K.H. Ilyas Ruchiyat.

Memasuki medio 1997 dibentuk lini baru "Mizan for Beginners". Lini ini mengemas pengetahuan kon­temporer (Islam, cyberspace, posmodernisme, teori kuantum, internet, dan lain-lain) secara kompre­hensif dalam bentuk seperti komik dengan mempe­roleh hak terjemahan eksklusif dari Icon Books. Serial ini telah mencatat sukses, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat. Dengan teks yang ring­kas tanpa mengurangi kedalaman serta ilustrasi yang cerdas dan menarik, pembaca diajak menda­lami persoalan-persoalan serius dengan fun. Jika di­koleksi, buku-buku "For Beginners" ini akan merupa­kan sebuah ensiklopedia mini yang unik.
 
Mozaik Mizan

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger