Dalam bab ini, kami-insya Allah-akan menjelaskan makna takwa menurut bahasa. Mengetahui makna menurut bahasa termasuk hal penting. Melalui makna ini orang dapat mengetahui beragam makna yang belum diperkirakan. Lebih-lebih ketika bahasa sudah hilang dari penuturan penggunanya.
Takwa (at-taqwa) berasal dari kata kerja waqa, waqahullahu waqyan wa wiqayatan wa waqiya- tan. Artinya Dia menjaganya dari bahaya. Al-wiqa al-waqa', al-wiqayah, al-wuqayah adalah segala sesuatu yang engkau jadikan perlindungan. Rajulun taqiyyun artinya orang yang menjaga dirinya dari siksa dan maksiat dengan amal saleh.
Al-wiqayah adalah menjaga sesuatu dari hal-hal yang membahayakan. Ittaqa fulanun rabbahu artinya dia menjadi orang yang bertakwa kepada Tuhannya. Bentuk jamak dari taqiyyun adalah atqiya seperti kata waliyy yang bentuk jamaknya adalah auliya’. Tersebut dalam al-Qur'an,
Sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah. (ar-Ra'd [13]: 34)
Waqin artinya yang menghindarkan mereka dari siksa. Allah adalah pemilik takwa (perlindungan), artinya Zat yang siksaan-Nya mesti dijaga (dijauhi) dan ampunan-Nya berusaha digapai. Tersebut dalam al-Qur'an,
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah. (al-Ahzab [33]: 1)
Arti takwa di situ adalah tetap dan senantiasa bertakwa kepada-Nya.
Tersebut dalam hadis, Kami (para sahabat) ketika sedang dalam bahaya, berlindung kepada Rasulullah. Artinya kami menjadikan Nabi saw sebagai pelindung kami dari musuh di depan kami. Dengan Nabi, kami menghadapi musuh dan berdiri di belakangnya. Tidak ada yang lebih dekat pada musuh selain Nabi. Apakah ada -wahai orang yang cerdas-sesuatu yang lebih mulia bagi Anda daripada diri dan keluarga Anda, hingga Anda membiarkan keduanya terperosok ke dalam neraka? Takutlah pada neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
Allah swt berfirman, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (at-Tahrim [66]: 6)
Takwa adalah pembatas atau penghalang. Ia adalah penghalang yang menghalangi Anda dari hal-hal yang diharamkan Allah. Sehingga Anda tidak jatuh di dalamnya dan Tuhan Anda akan murka kepada Anda. Seseorang-misalnya-takut pada matahari yang membakar, maka dia akan mengambil sebuah penghalang yang dapat melindunginya dari terik matahari. Bukankah demikian? Tentu. Kalau begitu, jadikan takwa kepada Allah sebagai penghalang Anda yang bisa melindungi diri Anda dari murka Allah. Allah swt berfirman,
Takwa (at-taqwa) berasal dari kata kerja waqa, waqahullahu waqyan wa wiqayatan wa waqiya- tan. Artinya Dia menjaganya dari bahaya. Al-wiqa al-waqa', al-wiqayah, al-wuqayah adalah segala sesuatu yang engkau jadikan perlindungan. Rajulun taqiyyun artinya orang yang menjaga dirinya dari siksa dan maksiat dengan amal saleh.
Al-wiqayah adalah menjaga sesuatu dari hal-hal yang membahayakan. Ittaqa fulanun rabbahu artinya dia menjadi orang yang bertakwa kepada Tuhannya. Bentuk jamak dari taqiyyun adalah atqiya seperti kata waliyy yang bentuk jamaknya adalah auliya’. Tersebut dalam al-Qur'an,
Sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah. (ar-Ra'd [13]: 34)
Waqin artinya yang menghindarkan mereka dari siksa. Allah adalah pemilik takwa (perlindungan), artinya Zat yang siksaan-Nya mesti dijaga (dijauhi) dan ampunan-Nya berusaha digapai. Tersebut dalam al-Qur'an,
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah. (al-Ahzab [33]: 1)
Arti takwa di situ adalah tetap dan senantiasa bertakwa kepada-Nya.
Tersebut dalam hadis, Kami (para sahabat) ketika sedang dalam bahaya, berlindung kepada Rasulullah. Artinya kami menjadikan Nabi saw sebagai pelindung kami dari musuh di depan kami. Dengan Nabi, kami menghadapi musuh dan berdiri di belakangnya. Tidak ada yang lebih dekat pada musuh selain Nabi. Apakah ada -wahai orang yang cerdas-sesuatu yang lebih mulia bagi Anda daripada diri dan keluarga Anda, hingga Anda membiarkan keduanya terperosok ke dalam neraka? Takutlah pada neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
Allah swt berfirman, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (at-Tahrim [66]: 6)
Takwa adalah pembatas atau penghalang. Ia adalah penghalang yang menghalangi Anda dari hal-hal yang diharamkan Allah. Sehingga Anda tidak jatuh di dalamnya dan Tuhan Anda akan murka kepada Anda. Seseorang-misalnya-takut pada matahari yang membakar, maka dia akan mengambil sebuah penghalang yang dapat melindunginya dari terik matahari. Bukankah demikian? Tentu. Kalau begitu, jadikan takwa kepada Allah sebagai penghalang Anda yang bisa melindungi diri Anda dari murka Allah. Allah swt berfirman,
Dan siapa saja ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (Thaha [20]: 81)
Binasa maksudnya binasa di dunia, sedang siksa di akhirat lebih pedih dan lebih kekal. Ats-Tsaur? berkata kepada Ibnu Ab Dzib., "Jika engkau takut kepada Allah, maka Dia akan memberimu kecukupan dari meminta kepada orang lain. Jika engkau takut kepada manusia, maka mereka sama sekali tidak bisa mencukupkan dirimu dari Allah. Oleh karena itu, ketika takut (takwa) disandarkan pada nama Allah, maka hanya akan mengandung satu arti, yaitu takutlah kepada murka Allah. Dialah yang semestinya lebih ditakuti. Dari-Nya muncul pahala dunia dan Akhirat. Allah swt berfirman,
Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada- Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Al-Ma'idah [5]: 96)"
Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada- Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Al-Ma'idah [5]: 96)"
Allah adalah Zat yang memang seharusnya disegani, ditakuti, disembah, disyukuri, disucikan, dan diingat. Kehidupan yang baik adalah kehidupan orang yang menyambut panggilan Allah dan Rasul-Nya, baik secara lahir maupun batin. Mereka adalah orang-orang yang tetap hidup meskipun sudah mati.


Posting Komentar