Laporkan Jika Ada Link Mati!

Bismillah : Ini Tentang Cinta

Komentar Mimin Tentang Novel ini : Bingung! Katanya "Novel Islami", tapi menjadikan anak-anak SMA sebagai tokoh yang cenderung sinetronisme... lebih banyak menceritakan cinta-cintaan ketimbang pelajaran sekolah atau masa depan cemerlang, terlalu jauh bila dibandingkan dengan novel Kang Abik yang menggunakan tokoh dewasa (kuliah).. lalu pemaksaan dialog dalam bahasa Inggris pun cukup mengganggu, sebab cenderung meniru novel Kang Abik yang setting-nya di luar negeri... Kalau memakai bahasa jawa, gak masalah sebab memang settinganya berada di Semarang.

Mimin sih cuma bisa berkomentara, Lumayan... nilai 7 dari 10 bintang.  Cuma terus terang aja, Mimin keburu bosen membaca novel ini karena imajinasi Mimin kayak nonton sinetron yang ada di TV-TV tentang anak sekolah SMP-SMA yang cenderung kurang mendidik penonton. Mungkin bedanya, dalam novel ini terselip nasehat-nasehat islami yang bisa diambil hikmahnya... Harusnya penulis tidak menjadikan tokoh SMA yang setiap bab nya memikirkan cinta.

Mungkin, kalau penulis memakai tokoh yang BUKAN ANAK SMS, ceritanya akan terkesan seru. Sekian review Mimin. Cmiwww...

Resensi Novelnya bisa kamu baca disini.

Novel ini bercerita tentang seorang murid SMA bernama Haydar beserta 2 orang gadis yang kemudian menjadi takdirnya, Salma dan Lexa. Sebuah cinta segitiga yang dialami anak-anak remaja namun berakhir dengan indah.

Jika kita membaca sekilas alur cerintanya, pasti kita akan berfikir bahwa novel ini mirip dengan novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Tapi tidak sepenuhnya. Karena ketika membacanya kita akan menemukan banyak hal yang berbeda. Kita tidak akan menemukan sosok seperti Fahri yang sangat sempurna dan sangat taat. Melainkan sosok Haydar Ali Said seorang anak SMA yang masih nakal, anak band, humoris namun tetap religius. Kemiripan akan kita temukan pada sosok pemeran wanita, Lexa dan Salma. Salma mirip denga sosok Aisha, dan Lexa mirip dengan Maria. Namun tetap saja ada hal yang berbeda, Misalnya latar belakang Lexa yang berasal dari keluarga yang berantakan. Perbedaan lain juga kita temukan pada setting cerita yang bertempat di Kota Semarang, berbeda dengan novel Ayat-ayat Cinta yang bernafaskan timur tengah.

Aku mendapatkan banyak sekali pelajaran dari novel ini, sampai aku lupa dan harus mengingat-ngingatnya dulu. Penulis menyisipkan banyak sekali pesan moral melalui alur cerita yang kadang kala lucu dan menyentuh, hingga pembacanya menitikkan air mata, termasuk aku.

Pertama, tentang kebaktian seorang anak kepada ibunya. Pada bab 19, halaman 253. Ketika sebuah puisi dalam jam pelajaran bahasa inggris menyadarkan Haydar akan arti seorang ibu. Bagaimana seorang anak sering lupa akan keberadaan ibunya dan lebih mementingkan teman-temannya, bahkan pacarnya daripada ibunya sendiri. Saat itu juga Haydar menyiapkan sebuah kado ulang tahun untuk ibunya, walaupun uang itu akan ia gunakan untuk mengganti handphonenya yang telah rusak. Sesuatu yang jarang seorang anak lakukan pada ibunya.

Kedua, tentang kerja keras. Sebenarnya Haydar bukan berasal dari keluarga yang miskin. Tapi hanya karena ia ingin belajar bekerja keras dan meringankan beban ibunya yang sudah menjanda, ia bekerja sebagai loper Koran sebelum ia berangkat sekolah. Begitu juga dengan hobinya menulis. Walaupun tulisan yang ia kirimkan selalu ditolak, ia tetap tidak menyerah walaupun ia sampai jatuh sakit. Ia hanya yakin akan sebuah kata bijak yang ia tempel di kamarnya, bahwa "Akan ada satu keberhasilan diantara seribu kegagalan". Walaupun akhirnya ia sempat merasa putus asa, saat itulah ia mendapatkan keberhasilan ketika novelnya dijadikan cerbung dalam sebuah Koran lokal. Sebuah pelajaran bagi kita untuk tidak mudah menyerah untuk menggapai cita-cita dan terus berusaha.

Ketiga, tentang arti sebuah persahabatan. Penulis menyajikan sebuah cerita persahabatan yang konyol dan menyentuh. Sebuah cerita persahabatan yang indah kala SMA. Novel ini mengajarkan kita bagaimana mengikat tali persahabatan sesama teman. Misalnya dengan saling memberi kado saat ulang tahun, dan surprise-surprise lainnya. Ketika Haydar terluka dan ingin balas dendam, teman-temannya tidak sungkan membantunya, bahkan ketika mereka harus masuk bui bersama, mereka tidak saling menyalahkan tapi saling berpelukan dan memberi semangat. Disinilah kita belajar ikhlas, saling menerima, dan setia kawan. That’s a beautiful friendship….

https://www.mediafire.com/?xbqa6dj63b23kk1

Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Anonim
28 Juli 2017 pukul 23.23

tetep setia menunggu update-an ebook dari web ini terutama novelnya

keep update ya,banyak ebook baru tapi belom ada link downloadnya :(

29 Juli 2017 pukul 05.37

Trims atas kesetiaannya...
Kebetulan novel ini tuebel, jadi butuh waktu cukup lama.
-- Kalo kamu punya karya, boleh kirim ke Mimin biar dipajang disini --

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger