Laporkan Jika Ada Link Mati!

Babi Ngesot

Judul Buku : Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
Genre : Komedi
Pengarang : Raditya Dika
Halaman : 240 Halaman
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Bukuné

A. Isi Novel

Novel ini berisi kumpulan cerita pendek pengalaman pribadi Raditya Dika, penulis Indonesia terbodoh saat ini. Simak tujuh belas cerita aneh tapi nyata Raditya Dika di buku ini, termasuk kalang kabut digencet kakak kelas, dihantuin setan rambut poni, sampai perjuangan menyelamatkan keteknya yang sedang ‘sakit’. Berikut daftarnya:

  •  Asal Jangan Jadi Perkedel
  •  Ingatlah hal ini sebeblum meminta dipijit
  •  Prince of Penis
  •  Panduan Singkat Menghadapi Cewek
  •  Surup-menyurup
  •  Gosip
  •  Pentingnya Membawa Babi Bersayap Sewaktu Kencan Buta
  •  My Heart is Like in Jail
  •  Ketekku, Bertahanlah !
  •  Kawin, Kapan?
  •  Kucing Jawa
  •  Merinding Disko
  •  Radith for President
  •  Itu Kan...
  •  Pertanyaan Untuk Tabib
  •  Babi Ngesot
  •  Celana Cokelat Itu
Menuliskan pengalaman pribadinya menjadi sebuah buku humor dan tentunya membuat para pembaca terhibur dengan tulisannya.

Novel ini sangat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para remaja, selain sebagai sarana penambah wawasan, buku ini juga menyajikan lawakan-lawakan khas ala seorang Raditya Dika.

Novel ini ditujukan untuk masyarakat luas, khususnya para remaja. Karena ceritanya yang bergenre komedi dan dihiasi cerita horor koplak ala Raditya Dika.

Dalam novel ini, Raditya Dika menceritakan kesehariannya dari dia mau masuk SMA 70 biar bisa mainin burung sampe ke cerita cintany yang pastinya sangat kocak. Berikut potongan cerita dalam novel ini:

Kesurupan Mbak Minah semakin menjadi-jadi. Tubuhnya semakin susah dikendalikan oleh kita bertiga. Lalu tiba-tiba Ingga, Ingga berkata, ‘Pencet idungnya, Bang.’
‘Apa?’

‘Idungnya,’ Ingga meyakinkan. ‘Aku pernah baca dimana gitu, pencet aja idungnya.’

‘Tapi, Ngga?’

‘ABANG! PENCET IDUNGNYA SEKARANG!’ Edgar memerintahkan gue.

Daripada kehilangan nyawa, gue ikutin saran mereka. HAP! Gue pencet idungnya Mbak Minah. Kita semua terdiam untuk beberapa saat. Semua menunggu efek yang datang dari memencet idung orang kesurupan. Apakah setannya akan keluar? Apa yang akan terjadi setelah ini?

Ternyata, gak ngefek.

‘Kok nggak ngaruh?’ tanya gue.

Ami, yang emang expert soal kesurupan, langsung teriak, ‘YA IYALAH!!!! JEMPOL KAKINYA TAU YANG DIPENCET, BUKAN IDUNG!’

Kelebihan dari novel ini adalah dari cara penyampaian cerita yang menarik. Yaitu dengan menggunakan istilah sehari-hari sehingga mudah dimengerti oleh para pembaca. Dan menyampaikan cerita yang aslinya tragis menjadi “konyol” yang bisa membuat kita tertawa dan tersenyum ketika membaca novel ini. Selain dari cara penyampaiannya kelebihan dari novel ini ialah isi ceritanya yang menarik, lucu, dan menghibur.

Kekurangan dari novel ini mungkin hanya pada kata-kata yang agak vulgar dan tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.


Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Anonim
25 Juli 2017 pukul 20.57

Miiin request novel yg judulnya Seratus tahun kesunyian dong kalo ada.. Thanks

26 Juli 2017 pukul 08.16

Mohon maap banget, Mimin gak menerima request... Apalagi kalau buku terbitan baru.... Jadi seadanya aja ya?

Kalo punya karya pribadi berupa kumcer atau nove, boleh kasih Mimin. nanti Mimin pajang disini.

Cmiiwww...

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger