Laporkan Jika Ada Link Mati!

Lupus (Part 2) - Drakuli Kuper

Malam ini Oom Agus betul-betul bertekad mengusir Pak Gali yang dirasanya udah terlalu membandel. Selain itu Oom Agus udah didesak oleh pihak investor agar lekas-lekas mengosongkan areal itu, karena proyek pembangunan pusat pertokoan akan segera dilaksanakan.

Kodir yang ternyata belum dipecat dari jabatannya, malam itu membawa senjata andalannya, berupa golok tajam buatan Cibatu. Konon golok itu mengandung tuah mampu mengusir roh-roh jahat. Golok yang menurut Kodir warisan dari buyutnya itu cuma boleh dipergunakan sekali setahun. Itu sebabnya kenapa di hari-hari kemarin Kodir nggak mempergunakan golok itu buat mengusir Drakuli dan Pak Gali yang dianggapnya setan gentayangan. Tapi sekarang saatnya Kodir boleh mempergunakan golok itu.

Dan malam ini Kodir betul-betul ingin menebus dendam kesumatnya terhadap Drakuli yang telah sering mengecohnya. Apalagi sekarang Kodir tau Drakuli bukan setan yang sulit dikalahkan. Drakuli cuma seorang remaja yang nggak punya kepandaian silat. Dan Kodir yakin banget bisa mengalahkan Drakuli. Karena sebagai centeng, Kodir memiliki kepandaian silat. Dan selama itu pula Kodir jarang dipecundangi siapa pun, kecuali oleh orang yang telah mempecundanginya. Pendeknya Kodir sakti mandrabokir eh, sori, maksudnya sakti mandraguna. Karena sejak muda Kodir gemar mengembara dari satu kampung ke kampung lain untuk berguru kepada orang-orang yang dianggapnya sakti.

"Dan sekarang adalah saatnya gue ngebuktiin i1mu-iImu yang udah gue pelajari," desis Kodir yakin.

Anak-anak buah Kodir yang rata-rata punya kepandaian silat, nampaknya juga ingin menebus dendam kesumatnya terhadap Drakuli. Mereka betul-betul keki sama Drakuli yang selalu mengecoh mereka, sehingga membuat mereka sering dimaki-maki Oom Agus.

"Dan sekarang jangan arep lo bisa ngeledekin gue lagi, deh. Sekarang saatnya lo mampus, hei setan kuburan," sergah Dudung seraya membetulkan goloknya yang terselip di pinggang.

Sebagaimana halnya Kodir, Dudung dan rekan lainnya juga membawa senjata yang menjadi andalan mereka. Langkah mereka mantap sekali karena yakin bakal menang.

Malam ini bakal terjadi perang besar. Perang yang bakal menghancurkan kuburan tempat Drakuli tinggal. Bumi gonjang-ganjing. Karena itu malam ini agaknya bakal jadi ujian terberat bagi Drakuli. Apalagi bila ngeliat persenjataan yang dibawa para dukun sewaan Oom Agus. Nampaknya tipis harapan Drakuli mampu menghadapi mereka. Para dukun itu nggak lagi menghadapi, Drakuli dengan kemenyan, sapu lidi, atau lisong. Itu sih kuno. Yang dibawa para dukun itu sekarang adalah bom molotov, meriam, rudal scud, atau senjata sejenisnya yang bisa menghancurkan segala sesuatu yang disentuhnya. Resep ini mereka dapatkan waktu mengikuti training di kuburan-kuburan angker di luar negeri. Nampaknya malam ini Oom Agus betul-betul ingin mengusir Drakuli dari sarangnya.

"Kesabaran saya betul-betul sudah habis, jadi kalian kerja yang becus, ya!" sungut Oom Agus memberikan ultimatum pada anak buahnya.

"Iya, Pak!" jawab anak buahny­ serentak.

"Nah, sekarang kalian bisa mulai bekerja!" Oom Agus langsung memberi perintah.

Bulan menggantung di awan. Angin berkesiur dingin. Lalu bagaimana nasib Drakuli? Betulkah malam ini ia akan terusir dari tanah kelahirannya? Tanah yang begitu disayanginya, karena merupakan harta satu-satunya yang paling berharga. Ah, jangan pesimis dulu, dong!

Karena dengan dibantu Lulu, Lupus, Boim, dan Gusur, Drakuli nampaknya udah siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi yang dilancarkan oleh Oom Agus dan antek-anteknya. Drakuli udah mempersiapkan segala sesuatunya demi menghadapi Oom Agus atas saran Lupus dan Lulu.
Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger