Laporkan Jika Ada Link Mati!

Cuci Otak Metoda Baru Merusak Islam

Langkah-langkah mereka sangat strategis, sejarah pun belum pernah  melihat makar dan tipu daya yang lebih jahat dan lebih buruk daripadanya. Dan pada masa sekarang banyak umat Islam yang hangus terbakar olehnya. Untuk menghancurkan bangunan umat yang megah dan mulia dalam hal pikirannya, jiwanya, akhlaknya, maupun sejarahnya, mereka menempuh tiga langkah yang membahayakan, yaitu:

Pertama: Mengosongkan pikiran, hati, dan jiwa generasi muda Islam dari pikiran- pikiran Islami, dan dari akhlak Islami, serta mencabut semua pengaruhnya. Inilah yang terkenal dengan istilah cuci otak.

Kedua: Mengisi pikiran, hati dan jiwa mereka yang telah kosong dengan ide-ide dan pemikiran yang penuh kebohongan dan kepalsuan, agar dapat melayani kehendak dan kemauan musuh dan untuk menghancurkan eksistensi umat Islam.

Ketiga: Mengerahkan pasukan yang mereka ciptakan untuk merobohkan sendi-sendi bangunan umat, memerangi pikiran dan aqidahnya, atau akhlak dan jalan hidupnya, serta memutarbalikkan sejarah serta keagungan Islam dan umatnya.

Untuk mencuci otak generasi muda Islam dari ajaran dan akhlak Islam, serta agar tidak mengenal dan mengetahui lagi wajah ajaran Islam yang sebenarnya, musuh-musuh Islam itu menggunakan cara-cara sebagai berikut:

Pertama - Memisahkan ilmu agama dari ilmu-ilmu umum dan membuat jurang pemisah yang amat dalam antara keduanya, dan mempertentangkan kedua jenis ilmu tersebut. jalan untuk memperoleh kekayaan dan kedudukan duniawi dimudahkan bagi para peminat ilmu umum dan jalan bagi para penuntut ilmu agama ditutup  rapat. Tidak hanya sampai di situ, mereka pun berusaha menjauhkan peminat ilmu umum dari ilmu-

ilmu agama, dan sebaliknya menjauhkan para peminat ilmu agama dari  ilmu-ilmu umum agar tidak tampak kaitan dan ikatan antara kedua ilmu tersebut. Pemisahan ini dimaksudkan agar kaum muslimin tidak dapat mencapai kemuliaan duniawi dan ukhrawi sekaligus.

Dengan pemisahan dan pemilahan ini, maka timbullah fanatisme pada masing-masing kelompok terhadap ilmu yang ditekuninya, dan bersimpang pula jalan yang mereka tempuh, sehingga menumbuhkan benih-benih perpecahan dan pertentangan. Masing- masing kelompok berkeyakinan bahwa ilmu agama dan ilmu umum memang bertentangan. Padahal semua bidang ilmu adalah untuk mencari hakikat kebenaran, sedangkan antara hakikat-hakikat itu tidak ada pertentangan sama sekali, bahkan saling berkaitan dan bersesuaian. Pertentangan hanya akan terjadi antra kebenaran dan kebatilan, antara dusta dan kejujuran.

Dengan adanya pernisahan ini, maka para peminat ilmu agama di negara-negara Islam menjauhkan diri dari semua lapangan kehidupan kecuali hal-hal yang berkaitan langsung dengan masjid, ibadah-ibadah ritual (mahdhah), dan kegiatan-kegiatan agama secara khusus dengan menyempitkan jalan pencarian rizkinya. Adapun di luar itu, mereka sama sekali menutup diri, sehingga terisolasi dari kegiatan-kegiatan sosial. Bila mereka mengemukakan pemikiran dan gagasan, masyarakat pun tidak menerimanya. Dengan demikian, mereka tidak dapat lagi mengikuti aktifitas orang-orang upahan musuh-musuh Islam dan antek-anteknya yang sengaja membuat kerusakan dalam segala aspek kehidupan.

Download


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger