Judul Buku : The Professor and The Madman
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Bern Hidayat
Tahun Terbit : 2007
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
The Professor and The Madman karya Simon Winchester, buku yang menceritakan sebuah dongeng tentang pembunuhan, kegilaan, dan pembuatan Oxford English Dictionary. William Chester Minor seorang dokter bedah, penemu istilah-istilah dan beribu-ribu suku kata bahasa Inggris. Beliau membantu Murray, tokoh prestisius di kalangan cendekiawan Inggris dalam pembuatan kamus besar Bahasa Inggris. Namun selama pembuatannya mereka tidak pernah bertemu hingga puluhan tahun.
Latar belakang dokter Minor selain dokter bedah juga ia berpangkat kapten di U.S Army, sosok terhormat yang mengenaskan dari keluarga tertua dan terpandang di New England.
Selama kariernya Minor mengalami berbagai rintangan, diawali tugasnya merawat prajurit di New Haven masih relatif enteng. Namun ketika ia pergi ke Wilderness, menggantikan dokter Abbot, horor peperangan mulai terasa. Buasnya serangan-serangan yang dilakukan serta kondisi medan tempur yang tak kenal ampun, hingga aturan hukum yang mengerikan berlaku untuk para serdadu.
“...Huruf D akan dicap di bokong, panggul, atau pipi. Huruf itu setinggi satu setengah inci – dalam hal ini aturan cukup spesifik – yang dicap dengan besi panas atau pisau cukur dan lukanya ditaburi bubuk mesiu, agar si pesakitan mengalami nyeri yang luar biasa dan bekasnya tak hilang”. Pada kasus tersebut sang dokterlah yang berperan dalam pelaksanaannya.
Rasa bersalah dan suasana mengerikan peperangan itu terus terekam pada ingatan Minor, hingga memicu delusi paranoid, takut akan teror para pembunuh dan orang-orang yang balas dendam padanya. Rasa takut terus menghantui bertahun-tahun, hingga suatu malam di London Minor menembak seseorang hingga tewas. Korbannya bukan orang yang Minor kenal, ia menganggap korban tersebut adalah orang yang meneror dan ingin menyiksanya. Halusinasi dan ketakutan terus menguasai pikirannya, hingga ia dianggap tidak waras oleh pihak kepolisian, yang akhirnya diputuskan Minor menjadi pasien RSJ selama sisa hidupnya.
Selama pengurungan sekaligus perawatan, Minor mendapatkan beberapa fasilitas, layaknya hidup di ‘rumah’. Dalam ruangannya dipenuhi rak yang berisi buku-buku kesayangannya, Minor suka membaca. Suatu ketika ia mendapat surat dari Murray, inti isi dari surat tersebut permohonan sumbangan daftar kata untuk pembuatan kamus besar Bahasa Inggris, Minor merespon surat itu.
Tiap kali ia menemukan istilah-istilah asing, ia menyalinnya hingga membentuk susunan barisan kata, yang lalu ia kirimkan ke Murray. Karena kekurangwarasnya dan alasan kurungan selama sisa hidupnya itu yang membuat Minor tidak bertemu puluhan tahun dengan Murray, padahal selama ini ia membantu Murray, dan tanpa diketahuinya, Minor adalah orang yang berperan besar dalam pembuatan kamus besar bahasa Inggris atau Oxford English Dictionary, dan banyak para cendekiawan Inggris termasuk Murray yang menyukai penemuan-penemuannya.
The Professor and The Madman yang berlabel New York Times Bestsellers ini menyuguhkan kisah-kisah yang tak terduga. Seorang pembunuh yang dianggap tidak waras ternyata seseorang yang memiliki peranan besar dalam pembuatan kamus besar bahasa Inggris.
Buku ini seru, namun perlu konsentrasi tinggi dalam pemahaman alurnya karena pada penyajiaannya dengan menggunakan tatanan bahasa yang rumit. Banyaknya berbagai istilah asing menuntut pembaca untuk semakin jeli saat membaca. Cerita semakin menarik dilengkapi dengan beberapa ilustrasi gambar dan terjemahan beberapa istilah asing.
Penulis: Simon Winchester
Penerjemah: Bern Hidayat
Tahun Terbit : 2007
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
The Professor and The Madman karya Simon Winchester, buku yang menceritakan sebuah dongeng tentang pembunuhan, kegilaan, dan pembuatan Oxford English Dictionary. William Chester Minor seorang dokter bedah, penemu istilah-istilah dan beribu-ribu suku kata bahasa Inggris. Beliau membantu Murray, tokoh prestisius di kalangan cendekiawan Inggris dalam pembuatan kamus besar Bahasa Inggris. Namun selama pembuatannya mereka tidak pernah bertemu hingga puluhan tahun.
Latar belakang dokter Minor selain dokter bedah juga ia berpangkat kapten di U.S Army, sosok terhormat yang mengenaskan dari keluarga tertua dan terpandang di New England.
Selama kariernya Minor mengalami berbagai rintangan, diawali tugasnya merawat prajurit di New Haven masih relatif enteng. Namun ketika ia pergi ke Wilderness, menggantikan dokter Abbot, horor peperangan mulai terasa. Buasnya serangan-serangan yang dilakukan serta kondisi medan tempur yang tak kenal ampun, hingga aturan hukum yang mengerikan berlaku untuk para serdadu.
“...Huruf D akan dicap di bokong, panggul, atau pipi. Huruf itu setinggi satu setengah inci – dalam hal ini aturan cukup spesifik – yang dicap dengan besi panas atau pisau cukur dan lukanya ditaburi bubuk mesiu, agar si pesakitan mengalami nyeri yang luar biasa dan bekasnya tak hilang”. Pada kasus tersebut sang dokterlah yang berperan dalam pelaksanaannya.
Rasa bersalah dan suasana mengerikan peperangan itu terus terekam pada ingatan Minor, hingga memicu delusi paranoid, takut akan teror para pembunuh dan orang-orang yang balas dendam padanya. Rasa takut terus menghantui bertahun-tahun, hingga suatu malam di London Minor menembak seseorang hingga tewas. Korbannya bukan orang yang Minor kenal, ia menganggap korban tersebut adalah orang yang meneror dan ingin menyiksanya. Halusinasi dan ketakutan terus menguasai pikirannya, hingga ia dianggap tidak waras oleh pihak kepolisian, yang akhirnya diputuskan Minor menjadi pasien RSJ selama sisa hidupnya.
Selama pengurungan sekaligus perawatan, Minor mendapatkan beberapa fasilitas, layaknya hidup di ‘rumah’. Dalam ruangannya dipenuhi rak yang berisi buku-buku kesayangannya, Minor suka membaca. Suatu ketika ia mendapat surat dari Murray, inti isi dari surat tersebut permohonan sumbangan daftar kata untuk pembuatan kamus besar Bahasa Inggris, Minor merespon surat itu.
Tiap kali ia menemukan istilah-istilah asing, ia menyalinnya hingga membentuk susunan barisan kata, yang lalu ia kirimkan ke Murray. Karena kekurangwarasnya dan alasan kurungan selama sisa hidupnya itu yang membuat Minor tidak bertemu puluhan tahun dengan Murray, padahal selama ini ia membantu Murray, dan tanpa diketahuinya, Minor adalah orang yang berperan besar dalam pembuatan kamus besar bahasa Inggris atau Oxford English Dictionary, dan banyak para cendekiawan Inggris termasuk Murray yang menyukai penemuan-penemuannya.
The Professor and The Madman yang berlabel New York Times Bestsellers ini menyuguhkan kisah-kisah yang tak terduga. Seorang pembunuh yang dianggap tidak waras ternyata seseorang yang memiliki peranan besar dalam pembuatan kamus besar bahasa Inggris.
Buku ini seru, namun perlu konsentrasi tinggi dalam pemahaman alurnya karena pada penyajiaannya dengan menggunakan tatanan bahasa yang rumit. Banyaknya berbagai istilah asing menuntut pembaca untuk semakin jeli saat membaca. Cerita semakin menarik dilengkapi dengan beberapa ilustrasi gambar dan terjemahan beberapa istilah asing.
Posting Komentar