Laporkan Jika Ada Link Mati!

Pengakuan Bandit Ekonomi

John Perkins adalah penulis asal Amerika Serikat (AS) yang mengungkapkan kejahatan korporatokrasi yaitu jaringan yang bertujuan memetik laba melalui cara-cara korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dari negara-negara Dunia Ketiga, termasuk Indonesia. Dalam bukunya yang pertama, Confessions of An Economic Hit Man (2004) Perkins menyebut dirinya Bandit Ekonomi atau EH Ml yang bekerja di perusahaan konsultan MAIN di Boston, AS.

Cara kerja mereka mirip mafia karena menggunakan semua cara, termasuk pembunuhan, untuk mencapai tujuan. Ia mengungkapkan bandit-bandit ekonomilah yang melenyapkan Presiden Panama Omar Torrijos dan Presiden Ekuador Jaime Roldos. "Kita melakukan pekerjaan kotor. Tak ada yang tahu apa yang kamu lakukan, termasuk istri kamu. Kamu ikut atau tidak? Kalau mau, kamu dilarang keluar dari MAIN sampai meninggal dunia," kata bos Perkins yang suatu hari raib ibarat hantu.

Tugas pertama Perkins membuat laporan-laporan fiktif untuk IMF dan World Bank agar mengucurkan utang luar negeri kepada negara-negara Dunia Ketiga. Tugas kedua Perkins membangkrutkan negeri penerima utang. Setelah tersandera utang yang menggunung, negara pengutang agar, misalnya, mendukung Pemerintah AS dalam voting di Dewan Keamanan PBB. Bisa juga negara pengutang dipaksa menyewakan lokasi untuk pangkalan militer AS. Sering terjadi korporatokrasi memaksa negeri pengutang menjual ladang-ladang minyak mereka kepada MNC (multinational corporation) milik negara-negara Barat.

Selama tiga bulan pada tahun 1971, Perkins berkeliling ke berbagai tempat menyiapkan dongeng tentang pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita (GNP), dan berbagai indicator lain yang dipalsukan dan dilaporkan kepada IMF dan World Bank. Para eksekutif kedua lembaga tersebut pura-pura terpesona kepada berbagai indikator yang angkanya dicatut para bandit ekonomi itu dan segera menyalurkan utang.

Bos Perkins, Charlie Illingworth mengingatkan bahwa Presiden AS Richard Nixon menginginkan kekayaan alam Indonesia diperas sampai kering. Di mata Nixon, Indonesia ibarat real estate terbesar di dunia yang tak boleh jatuh ke tangan Uni Soviet atau China. "Berbicara tentang minyak bumi, kita tergantung dari Indonesia. Negara ini bisa jadi sekutu kuat kita," kata Illingworth kepada Perkins di Bandung.

Eksistensi korporatokrasi disambut hangat para peja¬bat tinggi Orde Baru. Korporatokrasi membuka peluang emas untuk KKN. Konspirasi antara korporatokrasi dengan kleptokrasi Orde Baru dijalin melalui prinsip "tahu sama tahu" dalam rangka "pembangkrutan" (bukan pembangunan) Indonesia. Konspirasi inilah yang mengawali berputarnya lingkaran setan utang yang dieluelukan ideologi pembangunan Orde Baru.

Pembangunan berbagai proyek infrastruktur itu bertujuan merebut laba maksimal bagi perusahaan peru¬sahaan AS. Tujuan lainnya memperkaya elite Orde Baru dan keluarganya agar mereka gunung akan semakin menguntungkan persekongkolan itu. Dan Perkins pun dinyatakan lulus sebagai bandit ekonomi andal berkat kariernya yang sukses di Indonesia.

Setelah itu Perkins berkali-kali dipercaya bertugas di banyak negara. Namun, hati nuraninya terusik. Diam-diam ia menyiapkan Confessions sejak 20 tahun sebelum buku itu diterbitkan. Karya Perkins itu semakin relevan sejak terjadinya Tragedi 11/9 di New York City. Buku itu membuktikan tragedi itu pada akhirnya datang juga karena merupakan konsekuensi logis dari sepak terjang korporatokrasi yang bermain api menjadikan Osama bin Laden sebagai sekutu untuk mendongkel rezim boneka Uni Soviet di Afganistan.

Sebagai ekonom utama di MAIN, Perkins memberikan rekomendasi jumlah utang yang disalurkan IMF dan World Bank. Salah satu syaratnya, pemerintah harus menyalurkan 90 persen dari utang itu ke kontraktor kontraktor AS untuk membangun berbagai proyek infrastruktur seperti jalan raya atau pelabuhan yang dikerjakan para pejabat tinggi Orde Baru dan keluarganya. Jika Presiden Soekarno menentang kehadiran korpo¬ratokrasi, Presiden Soeharto justru sebaliknya.

Download

Share this article :

+ komentar + 2 komentar

19 Maret 2018 pukul 10.41

Link Dead OM,.... Please Reupload ya To Google Drive.
#Syukron.

21 Januari 2019 pukul 02.57

Saya senang web ini punya banyak bacaan menarik 😊 tapi sayang kebanyakan format filenya .exe ya mas?

Kalo ga keberatan, saya request dong buatin juga versi pdf nya, biar bisa dibuka di hp smartphone ☺️ respon ya maass.. saya seneng sm blog ini

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger