Laporkan Jika Ada Link Mati!

Dewi Ular [41] - Terjebak Bencana Gaib

SEBUAH desa yang berada tak jauh dari daerah Pantai Anyer, sekarang sudah menjadi tempat pemukiman elite. Bangunan-bangunan indah berdiri di sana, dan akrab disebut-sebut sebagai villa. Panorama pantai yang indah merupakan sasaran utama bagi siapa pun yang menempati villa tersebut.
Tapi belakangan ini daerah villa indah itu sudah menjadi daerah basis hantu. Panorama pantai yang semarak menyegarkan, seolah-olah berubah menjadi wilayah berkekuatan mistik. Kengerian dan ketegangan mencekam para penghuni villa-villa tersebut.

Sampai-sampai ada seorang seniman yang iseng membuat rambu-rambu lalu lintas sendiri. Rambu-rambu itu dipasang di tikungan jalan dengan gambar tengkorak diberi garis merah melintang dari kanan atas ke kiri bawah. Di bawah gambar itu masih dipertegas lagi dengan tulisan berkesan konyol namun cukup membuat tengkuk bergidik merinding. Tulisan itu berbunyi:

HANTU DILARANG PARKIR DI SINI

Meski demikian, menurut cerita orang-orang kampung yang tinggal tak jauh dari daerah tersebut, di tempat itu masih saja sering terjadi peristiwa-peristiwa aneh yang menyeramkan. Misalnya, seorang pengemudi omprengan yang bekerja sampai larut malam sempat memergoki seorang gadis cantik berdiri di tengah jalan. Gadis itu mengenakan gaun putih berenda dan bertubuh tinggi, sexy dan montok. Pengemudi itu tidak tertarik sama sekali oleh gadis tersebut, sebab si gadis menenteng kepalanya sendiri.

"Aku melihat jelas darah yang mengalir dari lehernya yang buntung itu. Jelas sekali!" ujar si pengemudi saat menceritakan kepada teman-temannya di sebuah kedai.

Seorang tukang ojek melintas di jalan bertikungan tajam itu. Ia baru saja mengantar seseorang yang ingin mengunjungi temannya di salah satu villa tersebut. Malam yang gelap dan hanya diterangi oleh lampu motornya itu membuat si tukang ojek berkali-kali merinding. Tengkuknya seperti ada yang meniup-niup dari belakang. Ketika ia beranikan diri menengok ke belakang, ternyata di boncengan motornya itu telah duduk seorang wanita berambut panjang. Wanita itu tidak mempunyai raut muka sedikitpun.

Tanpa mata, tanpa hidung, tapi mulut dan tanpa apa-apa. Kosong, datar, serta polos. Esoknya si tukang ojek ditemukan pingsan di pinggir jalan, 20 meter dari kendaraan motornya.

Dua orang pemuda yang baru saja pulang dari villa tersebut menuju Jakarta juga mengalami nasib yang sama. Dua pemuda itu mengendarai mobilnya di tengah malam, karena salah satu dari mereka mendapat telepon dari keluarganya yang tinggal di Jakarta, bahwa ibunya masuk rumah sakit. Di ruang gawat darurat. Maka walaupun malam sudah menunjukkan pukul 11 lebih, kedua pemuda itu nekat mengendarai Escudo-nya menuju Jakarta.

Belum jauh dari kawasan villa-villa indah itu, tiba-tiba mereka terpaksa menghentikan mobilnya dan menepi. Dari arah depan tampak arak-arakan massa membawa obor sebagai penerang jalan. Enam orang di bagian depan tampak mengusung peti mati yang sudah berlumur tanah basah. Sepertinya peti mati itu habis digali dari sebuah makam.

"Aneh. Kenapa orang-orang itu saling menundukkan kepala?"

"lya. Pakaiannya serba hitam, lagi."

Ketika arak-arakan massa pengusung peti jenazah itu mendekati mobil, sorot lampu mobil memperjelas wajah dan memandang ke arah lampu mobil. Kedua pemuda itu tersentak kaget dan pingsan di tempat, karena wajah orang-orang berpakaian hitam itu rusak semua. Berbelatung dan berlumur darah. Bau bangkai busuk pun menembus kaca mobil yang sebenarnya tertutup rapat.

Sepasang sejoli melintasi jalan tersebut manakala langit terang dan rembulan memancarkan sinarnya ke bumi. Mobil yang dikendarai mereka tiba-tiba mogok tanpa alasan yang jelas. Ketika si pemuda membuka kap mesin, ternyata di dalam kap mesin itu terdapat sesosok mayat tanpa busana. Tubuh mayat dalam keadaan terpotong-potong dengan darah segar masih menetes ke tanah. Kontan si pemuda pingsan, si cewek pun ikut pingsan karena saat ia turun dari mobil, kakinya dicekal oleh sepasang tangan buntung tanpa raga.

Download
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger