Laporkan Jika Ada Link Mati!

Rekonstruksi Sejarah Isa Al-Masih

Dari semuanya, ternyata terpilihlah Yusuf, seorang tukang kayu tua, yang ketika kejadian tersebut berlangsung tiba-tiba diatas kepalanya hinggap seekor burung merpati dan ini dianggap oleh para imam sebagai tanda dari Tuhan. Mulanya Yusuf ragu dan menolak, sebab dia telah memiliki beberapa anak dan usianyapun sudah tidak lagi muda, tapi karena dipaksa oleh para Imam, maka Yusuf akhirnya mau menerima Maria bersamanya.

Tetapi Yusuf menolak, sambil berkata: Aku sudah mempunyai anak-anak, dan aku adalah seorang pria tua, sementara dia (Maria) adalah seorang gadis yang muda. Aku adalah khawatir kalau-kalau aku menjadi tertawaan dikalangan bangsa Israel. Lalu Imam itu berkata kepada Yusuf : Takutlah hanya kepada Tuhanmu, dan ingatlah apa yang sudah dilakukan Tuhan kepada Dathan, dan Abiram, serta Korah; bagaimana bumi dibuka, dan mereka ditelan oleh karena keingkaran mereka. Karena itu sekarang takutlah kamu, wahai Yusuf, agar tidak hal yang sama terjadi didalam keluargamu. Dan Yusufpun takut, dan bersedia mengambil dia (Maria) ke dalam pemeliharaan nya. Dan Yusuf berkata kepada Maria: Lihat, aku sudah menerima kamu dari Rumah Tuhan; dan sekarang aku meninggalkan kamu di dalam rumahku, dan pergi menjauh untuk membangun kediamanku (sendiri), dan aku akan datang menjengukmu. Semoga Tuhan akan melindungi kamu. – Protoevangelium Yakobus ayat 9

Yusuf memang membawa Maria kerumahnya, tetapi ia meninggalkan Maria sendirian disana, Yusuf sendiri sebagai seorang tukang kayu (atau mungkin juga seperti yang dikatakan oleh Tabor, bahwa kata tekton yang sering dinisbatkan kepada nama Yusuf sebenarnya berarti tukang bangunan dan bukan tukang kayu) pergi untuk membuat sebuah rumah lain yang akan didiaminya terpisah dengan Maria, ia juga menyerahkan Maria langsung kebawah perlindungan Tuhan. Disini kita menemukan sebuah fakta, bahwa sesuai yang pernah dikatakannya sebelum itu tentang statusnya terhadap Maria, pada akhirnya Yusuf memang tidak pernah menjadikan Maria yang masih sangat muda itu sebagai istrinya. Yusuf sangat menghormati Maria yang telah dinazarkan untuk mengabdi kepada Tuhan sejak kecil, ia berusaha menjaga jarak dengan tinggal ditempat yang berbeda agar tidak timbul fitnah atas diri mereka berdua. Dari ayat ke-17 nantinya kita akan mengetahui bahwa sebenarnya Yusuf mengajak serta juga putera-puteranya dari istrinya yang lalu untuk pindah dari tempat mereka tersebut yang akan ditempati oleh Maria sendirian.

Dirumah lama Yusuf itu, Maria didatangi oleh malaikat Jibril yang menyampaikan berita dari Tuhan mengenai akan lahirnya seorang anak dari rahimnya yang bernama Isa al-Masih sebab dia akan menyalamatkan umatnya dari perbuatan dosa. Maria yang gundah, pergi kerumah keluarganya, Elizabeth yang tidak lain istri dari Imam besar, Zakaria. Disana ia menceritakan hal tersebut kepada Zakaria. Ternyata Zakaria juga membenarkan apa yang disampaikan Maria tersebut.

Imam itu berkata : "Maria, Tuhan telah membesarkan namamu dan engkau akan diberkati dari semua keturunan yang akan ada didunia ini." – Protoevangelium Yakobus ayat 12

Selanjutnya Maria tinggal tiga bulan lamanya dirumah Zakaria dan istrinya Elizabeth. Cerita yang hampir sama dipaparkan juga oleh salah satu Injil resmi gereja, yaitu Injil Lukas pada pasal 1 ayat 39 dan 40 serta disambung ayat ke-56.

Hari demi hari, perut Maria semakin membesar, ia sudah hamil sebagaimana halnya perempuan lain yang sudah menikah hamil, dan itu membuatnya takut dan memutuskan untuk kembali kerumah Yusuf, dijalan ia menghindari perjumpaan dengan orang-orang Israel. Waktu itu usia Maria enam belas tahun. Manakala kehamilannya sudah mencapai usia yang keenam bulan, Yusuf datang dari rumahnya yang lain itu dan dia mendapati kenyataan bahwa Maria telah hamil besar dan ini membuat Yusuf merasa bersalah kepada dirinya sendiri.

Yusuf berkata : "Dimana mukaku ini akan kuletakkan dihadapan Tuhanku ? Aku telah menerimanya sebagai seorang perawan dari rumah Tuhan tetapi aku tidak mengawasi perkembangannya. Siapa kiranya orang yang telah melakukan perbuatan setan itu dirumahku dan menodai keperawanannya ?" – Protoevangelium Yakobus ayat 13

Tidak puas dengan itu saja, diayat yang sama diceritakan Yusuf kemudian menanyai Maria, katanya "Engkau sudah diserahkan penjagaannya kepada Tuhan, bagaimana bisa sampai engkau melupakan Tuhanmu ? kenapa engkau merendahkan dirimu yang merupakan turunan orang-orang suci dan mendapatkan kehormatan menerima makanan dari malaikat " ‚ Maria menjawab sambil mengusap air matanya ‚ Aku tidak bersalah, aku tidak mengenal laki-laki manapun, aku tidak tahu kapan tepatnya kandungan ini bermula."

Yusuf lalu berpikir keras, antara merahasiakan kehamilan Maria atau menyingkapkannya sebagai sebuah aib kepada masyarakat Israel. Sampai akhirnya Yusuf memutuskan untuk mengasingkan Maria dari rumahnya secara rahasia, tetapi keputusan itu dibatalkan setelah malamnya Yusuf bermimpi bertemu dengan malaikat dan memberi tahunya bahwa Maria hamil atas kehendak Tuhan dan dia sedang mengandung seorang bayi yang suci yang kelak akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa, dan bayi itu akan dinamakan Isa al-Masih.

Tetapi akhirnya rahasia kehamilan Maria terungkap juga kepublik setelah Yusuf dan Maria didatangi oleh seorang ahli Taurat bernama Annas dan kemudian menyebarkan berita dusta bahwa Yusuflah orang yang telah menodai Maria dan kemudian menikahinya secara diam-diam. Inilah yang tampaknya diketahui oleh Lukas ketika ia menulis Injilnya :

Ketika Yesus memulai pekerjaannya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf. – Injil Lukas pasal 3 ayat 2

Disaat yang bersamaan, Kaisar Augustus memerintahkan sensus penduduk diwilayah kekuasaan Romawi, dan sebagai seorang warga negara yang baik, maka Yusuf bermaksud untuk mengikutkan anak-anak kandungnya kedalam sensus tersebut dan itu artinya ia harus berangkat ke Betlehem, tetapi Yusuf bingung ketika dia harus dihadapkan kepada status Maria yang sedang hamil itu. Bagaimana dia akan menjawab pertanyaan orang-orang Israel yang ditemuinya? Haruskah Yusuf mengakui sebagai istrinya ? tetapi mengingat perbedaan usia mereka, Yusuf menjadi malu, lalu apakah Yusuf harus mengakui Maria sebagai puterinya? Lagi-lagi Yusuf membatin bahwa semua orang Israel tahu bahwa Maria bukan salah satu anaknya. Sehingga kemudian, Yusuf akhirnya dengan tekad bulat membawa Maria untuk mengikuti sensus ditanah Betlehem apapun yang terjadi nantinya.

Dan ada perintah dari Kaisar Augustus, bahwa semua penduduk yang ada di Bethlehem harus didaftarkan. Dan Yusuf berkata: Aku akan mendaftarkan anak-anakku, tetapi apa yang harus aku lakukan atas gadis ini (Maria) ? Haruskah aku pun mendaftarkannya? Sebagai istrikukah ? Jelas aku malu. Apakah sebagai putriku? Tetapi semua orang Israel mengetahui bahwa dia bukanlah putriku. Biarlah Tuhan sendiri yang akan membawanya melewati masalah ini. Lalu ia memasang pelana keledai, dan mendudukkannya (Maria) diata keledai itu; dan menyuruh putranya memimpinnya, sementara Yusuf mengiringinya. – Protoevangelium Yakobus ayat 17.

Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger